backup og meta

Bayi Tersedak Saat Minum ASI, Apa yang Harus Dilakukan?

Momen menyusui adalah saat penuh kehangatan antara ibu dan bayi. Namun, terkadang momen ini berubah menjadi kebingungan dan kepanikan ketika bayi tersedak saat minum ASI, terutama bagi para ibu baru yang menyaksikannya. Lantas, bagaimana seharusnya? Perlukah orangtua panik melihat bayi yang tersedak susu dan apa yang harus dilakukan? Simak ulasan berikut.

Bayi Tersedak Saat Minum ASI, Apa yang Harus Dilakukan?

Haruskah orangtua panik jika bayi tersedak saat minum ASI?

Reaksi orangtua yang panik saat melihat bayi tersedak adalah hal yang wajar. Namun, tidak semua kasus bayi tersedak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. 

Sebagian besar kasus tersedak pada bayi saat menyusu adakah karena aliran susu yang keluar terlalu cepat, melebihi kemampuan bayi untuk menelan.

Kondisi ini sering terjadi jika ibu memiliki produksi ASI yang berlebih, yang disebut juga dengan hiperlaktasi.

Menurut La Leche League International, tanda-tanda umum produksi ASI berlebih meliputi bayi tampak gelisah saat menyusu, sering batuk, tersedak, atau meneguk ASI dengan cepat, terutama saat let-down atau refleks keluarnya ASI. 

Apalagi, mekanisme isap-telan-napas pada bayi yang baru lahir belum sempurna, sehingga ia lebih mudah tersedak saat minum ASI. 

Bayi yang tersedak tapi masih bisa batuk atau menangis menandakan bahwa jalan napasnya tidak sepenuhnya tersumbat.

Dalam kondisi ini, tubuh bayi sebenarnya sedang berusaha mengeluarkan susu atau cairan yang mengganggu.

Namun, orangtua tetap perlu waspada dan mengenali tanda-tanda tersedak yang berbahaya.

Misalnya, jika bayi tidak bisa menangis, wajahnya membiru, atau tiba-tiba tampak lemas, maka kondisi tersebut membutuhkan pertolongan medis segera.

Agar orangtua tidak langsung panik, ketahui beberapa penyebab bayi sering tersedak saat minum susu, baik dengan botol atau langsung dari payudara ibu, seperti berikut ini.

  • Aliran ASI terlalu deras: Beberapa ibu memiliki let-down reflex yang sangat kuat, sehingga ASI menyembur dengan deras. Hal ini membuat bayi kewalahan dan tidak bisa menelan dengan baik.
  • Posisi menyusu kurang tepat: Posisi bayi yang terlalu tidur datar atau menunduk dapat membuat ASI masuk ke tenggorokan dengan cepat dan menyebabkan tersedak.
  • Koordinasi isap-napas belum matang: Koordinasi mengisap, menelan, dan bernapas pada bayi masih dalam tahap perkembangan, terutama pada bayi usia 0–3 bulan.
  • Bayi minum susu sambil tidur: Menyusui saat bayi tertidur, apalagi jika dalam posisi telentang, meningkatkan risiko bayi tersedak susu karena refleks menelan melambat saat tidur.
  • Lubang dot susu terlalu besar: Pada bayi yang minum susu botol, dot dengan lubang besar bisa menyebabkan aliran susu terlalu deras dan menyebabkan bayi tersedak saat minum susu botol.
  • Kondisi medis tertentu: Kelainan anatomi seperti celah langit-langit atau masalah pada saluran pernapasan juga bisa menyebabkan bayi sering tersedak saat minum susu botol atau ASI langsung.

[embed-health-tool-baby-poop-tool]

Tips agar bayi tidak tersedak saat minum ASI

diare pada ibu menyusui

Untuk mengurangi kepanikan Anda, ikuti tips agar bayi tidak tersedak saat menyusu atau minum ASI dari botol berikut ini.

1. Gunakan posisi semitegak

Selalu susui bayi dalam posisi kepala lebih tinggi dari tubuhnya. Hindari menyusui dalam posisi tidur datar, apalagi jika bayi sedang mengantuk.

2. Perhatikan pelekatan

Pastikan mulut bayi membuka lebar dan melekat sempurna pada areola, bukan hanya pada puting. Pelekatan menyusui yang benar akan membantunya mengontrol isapan dan menelan.

3. Sendawakan setelah menyusu

Membantu bayi bersendawa setelah menyusu dapat mengeluarkan udara dari perut dan mencegah muntah atau gumoh yang bisa berisiko tersedak.

4. Kurangi kecepatan aliran susu botol

Jika bayi minum dari botol, gunakan dot bayi dengan aliran lambat (slow flow). Bila perlu, uji tetesan susu dari dot sebelum memberikannya pada bayi.

5. Jangan menyusui saat bayi tidur pulas

Menyusui bayi sambil tidur, terutama jika bayi sudah sangat lelap, bisa meningkatkan risiko bayi tersedak susu karena refleks menelan lebih lambat.

6. Keluarkan ASI sebelum menyusui

Jika ASI Anda keluar sangat deras (hiperlaktasi), keluarkan sedikit terlebih dahulu sebelum menyusui agar aliran lebih stabil saat bayi mulai mengisap.

7. Jangan paksa menyusui

Jika bayi menolak atau tampak kenyang, jangan dipaksakan. Memaksa bayi menyusu saat ia tidak siap bisa membuatnya lebih mudah tersedak.

8. Selalu awasi saat menyusu

Baik memberikan ASI langsung maupun susu botol, jangan pernah meninggalkan bayi menyusu sendirian. Waspadai bila bayi tiba-tiba batuk atau gelagapan.

Yang perlu diingat adalah bayi tersedak saat minum ASI memang bisa membuat panik, tetapi tidak semua kasus merupakan keadaan darurat. 

Kebanyakan tersedak terjadi karena aliran susu terlalu deras atau posisi menyusui yang kurang tepat.

Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat mengurangi risiko kejadian ini.

Ingatlah untuk selalu menyusui dengan pengawasan dan jangan memberikan susu botol pada bayi sambil tidur. 

Jika bayi sering tersedak, tidak ada salahnya berkonsultasi kepada dokter atau konsultan laktasi untuk mencari solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Tersedak saat menyusu umumnya disebabkan oleh aliran ASI yang terlalu deras, posisi menyusui yang kurang tepat, atau koordinasi isap-napas yang belum matang, terutama pada bayi baru lahir.
  • Tanda tersedak yang berbahaya meliputi bayi tidak bisa menangis, wajah membiru, atau tubuh tiba-tiba lemas, kondisi ini membutuhkan pertolongan medis segera.
  • Pencegahan bisa dilakukan dengan menyusui dalam posisi semitegak, memperhatikan pelekatan, menggunakan dot slow flow, tidak menyusui saat bayi tidur pulas, dan selalu mengawasi bayi saat menyusu.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Baby Choking at Breast. (2025). Retrieved June 26, 2025, from https://physicianguidetobreastfeeding.org/choking-and-gasping-at-breast/

Breastfeeding FAQs: Spitting Up, Gagging, and Biting | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved June 26, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-spitting-up.html

Breast Milk Oversupply and Overactive Milk Ejection Reflex. (2023). Retrieved June 26, 2025, from https://llli.org/breastfeeding-info/oversupply/

Let-down reflex. (n.d.). Retrieved June 26, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/let-down-reflex

Overactive Let-Down. (2024). Retrieved June 26, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/overactive-letdown

Versi Terbaru

08/07/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Muhammad Yusra Firdaus, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

6 Tanda Bayi Tidak Cocok Minum Susu Formula

6 Penyebab Bayi Muntah setelah Minum ASI dan Pencegahannya


Ditinjau oleh dr. Muhammad Yusra Firdaus, Sp.A · Kesehatan Anak · Rumah Sakit Tebet · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 08/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan