Ibu ingin memberikan menu MPASI untuk si Kecil? Coba masukkan tahu ke dalam makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi. Tahu terbuat dari kedelai fermentasi dan menjadi salah satu sumber makanan pokok di Indonesia. Lantas, bolehkah memberikan tahu untuk bayi? Apa saja jenis dan manfaatnya untuk bayi? Berikut penjelasannya.
Beragam manfaat tahu untuk bayi
Tahu adalah makanan sangat mudah Anda dapatkan dan harganya terbilang murah dengan kandungan protein yang tinggi.
Namun, mengingat bahan dasar tahu adalah kacang kedelai, masih ada kemungkinan bayi mengalami alergi terhadap kacang-kacangan tersebut.
Mengutip dari American Academy of Pediatrics (AAP), kacang kedelai termasuk pemicu alergi yang umum anak-anak alami.
Umumnya, bayi dan anak yang memiliki alergi kedelai masih bisa mengonsumsi minyak kedelai karena mengandung sedikit protein.
Kapan bayi boleh makan tahu?
Berikut manfaat tahu atau tofu untuk bayi usia 6—12 bulan.
1. Protein untuk pertumbuhan bayi
Mengutip dari British Nutrition Foundation, protein termasuk sumber gizi penting untuk regenerasi sel baru dan pertumbuhan bayi.
Berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia, tahu termasuk makanan tinggi protein nabati. Setidaknya 100 gram tahu mengandung 10,9 gram protein.
Tahu sangat mudah ibu dan ayah dapatkan, bahkan tersedia di pasar tradisional terdekat. Teksturnya yang lembut membuat tahu mudah ayah dan ibu olah untuk menjadi menu MPASI.
2. Membantu pertumbuhan tulang
Dalam 100 gram tahu, mengandung 223 mg kalsium dan 183 mg fosfor yang baik untuk kesehatan tulang si Kecil.
Berdasarkan angka kecukupan gizi, bayi usia 6—11 bulan membutuhkan kalsium sebanyak 270 mg dan fosfor sebanyak 275 mg per hari.
Kalsium berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi bayi, sehingga menjadi lebih kuat.
3. Mencegah sembelit
Masih berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia terbitan Kementerian Kesehatan, 100 gram tahu mengandung 0,1 gram serat.
Serat sangat penting untuk mencegah gangguan pencernaan pada bayi, seperti sembelit.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi, kebutuhan serat bayi usia 6—11 bulan adalah 11 gram per hari.
Namun, angka tersebut tidak mutlak, bergantung pada aktivitas fisik dan kebiasaan buang air besarnya.
Pemberian makanan berserat bisa memicu susah buang air besar bila tidak bersamaan dengan konsumsi air putih.
Maka dari itu, untuk mencegah sembelit, ayah dan ibu perlu memberikan air putih yang cukup pada si Kecil setelah selesai mengonsumsi tahu.
4. Sumber energi tubuh
Tahu dapat memberikan energi yang cukup untuk bayi. Ini penting karena bayi memiliki kebutuhan energi yang tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Tahu mengandung kalori yang dapat menjadi sumber energi yang baik untuk si Kecil.
Meskipun tidak sekaligus mengandung banyak kalori seperti beberapa sumber energi lainnya, tahu dapat menjadi bagian dari diet yang seimbang untuk menyediakan energi yang dibutuhkan oleh bayi.
Anda bisa memberikan sekitar 2 ons atau 56 gram tahu sebanyak dua kali per hari untuk menambahkan 200 kalori ke dalam asupan harian anak.