Hati ayam sering ibu gunakan sebagai menu MPASI untuk bayi dengan berbagai cara penyajian. Ibu bisa mengolah hati ayam menjadi bubur atau nasi tim, tergantung dengan kemampuan mengunyah dan usia si kecil. Lalu, apa manfaat hati ayam untuk si kecil? Apakah ada panduan khusus untuk mengolahnya? Berikut penjelasannya.
Manfaat hati ayam untuk bayi
Rasanya memang pahit, tetapi kandungan gizi dalam hati ayam sangat baik bagi pertumbuhan si kecil, terutama pada masa pengenalan makanan padat pada bayi.
Berdasarkan keterangan dari Data Komposisi Pangan Indonesia, 100 gram hati ayam mengandung gizi berikut.
- Energi: 261 kalori
- Protein: 27, 4 gram
- Lemak: 16,1 gram
- Kalsium: 118 miligram
- Fosfor: 373 miligram
- Zat besi: 15,8 miligram
Hati ayam tidak hanya bisa ibu jadikan sebagai menu makanan keluarga dan MPASI, tetapi juga bermanfaat untuk bayi di masa pertumbuhannya.
1. Menurunkan risiko anemia
Dalam 50 gram hati ayam mengandung 7,3 milligram zat besi.
Sementara itu, menurut Angka Kecukupan Gizi 2019, kebutuhan zat besi bayi usia 6-11 bulan adalah 11 miligram.
Hal ini membuat hati ayam bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan gizi harian bayi.
Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah.
Hemoglobin berfungsi untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke seluruh tubuh.
Kalau bayi kekurangan zat besi, pembentukan hemoglobin bisa terganggu.
Kemudian sel darah merah tidak terbentuk sempurna sehingga berisiko mengalami anemia defisiensi zat besi.
2. Memproduksi enzim dan hormon
Selain tinggi akan zat besi, hati ayam juga mengandung protein yang baik untuk bayi.
Dalam 100 gram hati ayam mengandung 27,4 protein yang mencukupi kebutuhan protein harian si kecil.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2019, kebutuhan protein bayi usia 6-11 bulan yaitu 15 gram per hari.
Jika melihat dari angka kecukupannya, memang berlebih. Namun, porsi makan si kecil hanya perlu 2-3 potong hati ayam, tidak semuanya.
Protein berperan penting dalam produksi enzim dan hormon untuk menjaga fungsi sel dan organ tubuh bayi.
Cara kerjanya, enzim bersama hemoglobin membawa oksigen ke dalam darah. Sementara itu, hormon menjaga keseimbangan tubuh agar tidak gampang sakit.
3. Membantu perkembangan otak dan tubuh bayi
Bagi orang dewasa, penting untuk membatasi konsumsi lemak dalam per hari.
Namun, bagi bayi, lemak berperan dalam membantu perkembangan otak dan tubuhnya.
Dalam 100 gram hati ayam, mengandung 16,1 gram lemak yang bisa mencukup kebutuhan lemak harian bayi.
Pasalnya, kebutuhan lemak total bayi dalam sehari adalah 35 gram. Kebutuhan lemak si kecil bisa ibu dapatkan dari hati ayam.
Hati ayam bisa memberikan asam lemak esensial untuk bayi yang membantu proses penyerapan vitamin larut lemak.
Selain itu, lemak bisa menjadi cadangan otot yang meningkatkan persediaan energi bayi.
4. Baik untuk kesehatan mata bayi
Hati ayam juga baik untuk kesehatan mata si kecil karena kandungan vitamin A dan betakaroten yang tinggi.
Kandungan ini bisa mengurangi risiko gangguan penglihatan pada anak.
Kebutuhan vitamin A bayi usia 6-11 bulan adalah 400 mikrogram dalam sehari. Nah, satu potong hati ayam mengandung 200 mikrogram vitamin A.
Namun, ibu tetap perlu waspada dalam memberikan hati ayam pada si kecil. Pasalnya, kandungan vitamin A pada hati ayam terlalu tinggi.
Dalam 100 gram hati ayam mengandung 4957 mikrogram vitamin A, sehingga bisa memicu keracunan.
Sebaiknya, ibu hanya memberikan satu potong kecil hati ayam dalam seporsi makan bayi lalu tambahkan sayuran, daging, dan sumber makanan sehat lainnya.
Ibu bisa mengolah berbagai resep hati ayam untuk MPASI, salah satunya menjadi bubur lumat untuk bayi 6-8 bulan.
Sementara untuk resep MPASI usia 9-11 bulan sudah bisa naik tekstur menjadi bubur tim. Sesuaikan dengan tekstur dan selera makan si kecil, ya!
[embed-health-tool-child-growth-chart]