2. Usia 6-12 tahun
Menjelaskan rasisme kepada anak lebih mudah pada tahap ini, tapi Anda tidak boleh terlalu kaku. Tanyakan apa yang si kecil dengar di sekolahnya dan yang ia tonton di TV hari ini. Jalin komunikasi bersama anak dengan membiarkan ia bercerita sebanyak-banyaknya.
Anak-anak pada tahap ini sudah mengerti rasa benci dan perasaan saat ia diperlakukan tidak adil. Ia akan merasa heran setiap melihat teman yang di-bully atau saat tidak diberikan bola oleh temannya sepanjang jam pelajaran olahraga.
Anak akan semakin sering memberi pertanyaan yang tidak Anda duga. Pada saat yang sama, ia juga mencontoh cara orangtuanya berbicara dan berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti pada tahap ini:
- Jadilah panutan bagi anak dengan bersikap baik kepada orang lain tanpa memandang suku, ras, agama, dan sebagainya.
- Tanyakan pada anak apakah ia merasa berbeda dengan orang lain. Jika ya, tanyakan apa yang membuatnya merasa demikian.
- Jika anak mengatakan sesuatu yang berbau rasis, jangan hanya diam. Tanyakan alasannya, lalu jelaskan bahwa sikap seperti itu tidak baik.
- Ajak anak menonton TV atau melakukan kegiatan yang bisa memancing diskusi.
3. Usia 13-17 tahun

Ini adalah masa terpenting untuk menjelaskan rasisme kepada anak. Pasalnya, remaja akan mengumpulkan berbagai informasi tentang orang-orang di sekitarnya dalam rangka mencari jati diri. Ia ingin tahu di mana posisinya dalam kelompok sosial.
Para remaja juga dibanjiri informasi dari penggunaan media sosial. Tanpa pengawasan orangtua, pemakaian medsos bisa mengubah pola pikir remaja. Perubahan ini mungkin berdampak hingga mereka dewasa.
Di sisi lain, orangtua kadang merasa sulit dekat dengan anak yang beranjak remaja. Ini terjadi karena remaja cenderung lebih percaya kepada temannya. Tidak ada yang salah dengan ini, asalkan Anda tetap berusaha menanamkan nilai positif kepadanya.
Berikut beberapa tips yang dapat Anda coba:
- Tetap sering mengobrol dengan anak. Meski terkesan tidak acuh, anak sebenarnya tetap ingin berdiskusi dengan orangtuanya.
- Ajak ia mengobrol tentang isu yang sedang hangat, seperti bully, selebritas yang sedang viral, dan lain-lain.
- Kenalkan anak pada kegiatan relawan, ekskul, dan sebagainya agar pergaulannya semakin luas.
- Pastikan perilaku Anda sesuai dengan kata-kata dan nasehat yang Anda berikan.
Apa Penyebab Rasisme yang Masih Terjadi di Sekitar Kita?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar