Kematian adalah hal yang sulit untuk dibicarakan, terlebih jika harus menjelaskannya pada anak-anak sewaktu ada orang terdekatnya yang meninggal dunia. Walaupun demikian, cepat atau lambat Anda tetap harus menjelaskan kematian pada anak. Lantas, bagaimana caranya menjelaskan perihal kematian pada si Kecil? Berikut ini penjelasannya.
Bagaimana cara menjelaskan kematian pada anak?
Tanpa Anda sadari, anak mungkin sudah sedikit memiliki gambaran tentang kematian. Misalnya dari buku dongeng yang ia baca atau kematian binatang yang dilihatnya, entah di TV atau di sekitarnya.
Namun, tentu ini tidaklah cukup. Anda perlu menjelaskan kematian kepada anak dengan lebih jelas.
Hal ini dilakukan agar si Kecil bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi duka ketika suatu saat nanti kematian datang menghampiri orang terkasihnya.
1. Jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami
Banyak yang menjelaskan kematian pada anak hanya sesederhana seperti, “Tante X lagi tidur” atau “Kakek sedang pergi lama.”
Sekilas, cara ini dirasa tepat. Namun, ini bisa menimbulkan kesalahpahaman karena cara berpikir anak sangatlah sederhana.
Anak-anak tahu bahwa orang yang sedang pergi atau tidur bisa kembali. Itu sebabnya, mereka akan terus bertanya sampai rasa penasaran dan keingintahuan mereka terjawab.
Misalnya, “Memang pergi ke mana? Sampai kapan? Kok aku nggak diajak pergi? Kok tidurnya lama banget, sih?” dan seterusnya.
Padahal, kematian adalah suatu kejadian permanen yang tidak dapat dibatalkan atau diperbaiki.
Lambat laun, cara penyampaian yang seperti ini akan memupuk rasa penolakan dalam diri anak seiring ia bertambah besar.
Ia tidak akan percaya bahwa orang terkasihnya benar-benar sudah tiada dan pada akhirnya ini bisa memicu depresi.
Oleh karena itu, orangtua harus menjelaskan konsep kematian pada anak dengan pilihan kata yang akrab, mudah dimengerti, dan singkat.
Berikan juga pengertian bahwa kematian membuat tubuh seseorang tidak dapat berfungsi lagi, tidak dapat bergerak lagi, tidak bernapas, tidak bisa berbicara, atau makan.
2. Jangan hindari pertanyaan
Sangat normal bila anak terus bertanya mengenai kematian, bahkan mengulang pertanyaan yang sama. Sebab, anak memerlukan waktu untuk memahami semua itu dan juga keadaan di sekitarnya.
Jawablah dengan tenang dan tetap tunjukkan senyum Anda. Pada kesempatan ini, Anda bisa menjelaskan sekaligus membantu anak dalam menghadapi rasa kehilangan orang yang dicintainya.
Selain menjelaskan apa itu kematian, Anda juga bisa menjelaskan apa penyebabnya. Misalnya, kakek meninggal karena kondisinya sudah sangat tua atau karena suatu penyakit.
Beri tahukan pada si Kecil bahwa tidak semua penyakit dapat menyebabkan kematian, melainkan hanya penyakit parah yang sudah tidak bisa diobati.
Penyakit seperti batuk atau pilek yang sering dialami olehnya tidak akan menyebabkan kematian karena bisa diobati dan sehat kembali.