Anak kecil kadang ada yang pemalu, tapi ada juga yang sangat percaya diri. Ini merupakan hal yang mungkin sering Anda lihat dan normal terjadi. Walaupun anak pemalu merupakan hal yang normal, Anda sebagai orangtua perlu melatih diri anak agar ia bisa lebih berani dan keluar dari zona nyamannya.
Dengan begitu, ia akan tampil menjadi anak yang lebih percaya diri dan mudah bergaul dengan orang lain. Simak bagaimana saja cara melatih anak yang pemalu di bawah ini.
Cara melatih anak pemalu agar lebih berani
Anak pemalu biasanya mandiri, bijaksana, dan berempati. Namun, negatifnya adalah anak pemalu sering tidak suka atau takut mencoba hal baru.
Ia biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru, sehingga mungkin lebih sulit untuk berteman.
Apa yang membuat anak pemalu?
Bukannya tidak ingin berteman, anak mungkin sulit untuk mulai duluan mendekati orang lain. Ini bisa terjadi karena ia takut atau memang tidak tahu bagaimana cara memulainya.
Untuk itu, Anda perlu mengajari anak pemalu agar lebih berani di depan umum. Berikut beberapa cara mengatasi anak pemalu yang bisa Anda lakukan.
1. Bangun rasa percaya dirinya
Sebaiknya jangan katakan ke anak bahwa dirinya pemalu. Hal ini hanya akan membuat anak makin tidak percaya diri dan merasa berbeda dengan anak lainnya, sehingga akan membuat anak menjadi lebih pemalu.
Anda hanya perlu mengawasi anak saat ia bermain dan berikan waktu lebih banyak untuk mempelajari sekitarnya.
Setelah merasa nyaman dengan lingkungannya, anak pun akan senang bermain dan menjadi lebih berani.
Hal ini juga bisa memberikan kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.
2. Latih anak dalam situasi sosial
Beri anak kesempatan untuk selalu berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan orang yang tidak dikenalnya. Hal ini dapat membantu menghilangkan rasa malu anak secara perlahan dan melatih kemampuan sosialnya.
Misalnya, ajarkan anak untuk memesan dan membayar sendiri makanannya saat sedang di restoran.
Bermain peran juga dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu mengatasi sifat pemalu pada anak.
Berlatih berbagai skenario sosial di rumah bisa membantu anak merasa lebih siap dan kurang cemas saat harus menghadapi interaksi nyata dengan orang lain di luar rumah.
3. Tunjukkan empati
Jika Anda melihat anak takut atau malu saat bertemu orang, katakan padanya bahwa ia tidak perlu takut.
Bila perlu, mungkin Anda bisa menceritakan ke anak bahwa Anda juga pernah merasa malu dan bagaimana Anda mengatasi rasa malu Anda sendiri.
Dengan menunjukkan empati, Anda membantu anak merasa dimengerti dan diterima, membantunya untuk mengerti apa yang ia rasakan, dan bagaimana ia harus mengatasinya.
Namun, penting bagi Anda untuk tidak mencoba menenangkan anak secara berlebihan.
Alih-alih membuat anak merasa lebih tenang, hal ini justru bisa membuat anak berpikir situasi tersebut sangat serius dan malah membuatnya merasa lebih malu.
4. Bantu anak berinteraksi dengan orang lain
Beberapa anak pemalu mungkin tidak tahu harus bagaimana saat bertemu dengan orang lain.
Maka dari itu, Anda mungkin perlu menunjukkan bagaimana cara menyapa, berbicara, dan bersikap ramah kepada orang lain. Dengan begitu, anak bisa meniru perilaku Anda.
Dorong anak untuk menyapa temannya saat sedang berpapasan atau bermain bersama. Ajak temannya untuk berbicara kepada Anda, sehingga anak merasa suasana di sekitarnya nyaman.
Jika anak masih pendiam di depan orang, Anda mungkin harus membicarakan hal tersebut dengan anak dan selalu ajak ia untuk berinteraksi dengan orang lain agar ia terbiasa.
5. Puji usaha, bukan hasil
Jika anak berhasil berbicara di depan orang lain, Anda mungkin perlu memberikan pujian. Hal ini bisa membuatnya merasa dihargai dan perbuatan yang telah dilakukannya adalah benar.
Namun yang terpenting, berikan pujian pada usaha anak untuk bersosialisasi, bukan hanya hasilnya. Hal ini akan mendorong anak untuk terus mencoba meskipun mungkin tidak selalu berhasil.
Anda juga bisa coba tetapkan tujuan yang kecil dan realistis untuk mendorong perkembangan sosial anak.
Misalnya, memulai percakapan dengan seorang teman baru atau mengucapkan “halo” kepada guru setiap hari.