backup og meta

9 Cara Mengembangkan Kreativitas Anak sejak Usia Dini

Kreativitas anak merupakan kunci utama dalam mengasah potensi dan perkembangan mereka sejak dini. Dengan kreativitas, anak dapat mengekspresikan ide, imajinasi, serta menemukan solusi inovatif dalam berbagai situasi.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan stimulasi yang tepat agar kreativitas anak berkembang secara optimal. Lantas, bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini. 

Berbagai cara mengembangkan kreativitas anak 

Sebagai orangtua, Anda perlu mengetahui bahwa kreativitas bukan hanya tentang menghasilkan ide-ide baru, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Anak-anak yang sering terlibat dalam kegiatan kreatif juga cenderung memiliki imajinasi yang lebih kuat serta pemikiran yang lebih orisinal.

Namun, mengembangkan kreativitas anak bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan. Mereka membutuhkan lingkungan yang mendukung, kebebasan berekspresi, serta dorongan dari orangtua.

Berikut ini beberapa cara untuk mengembangkan kreativitas anak sejak usia dini yang bisa orangtua lakukan.

1. Ajarkan anak untuk mengajukan pertanyaan “bagaimana jika” 

mendidik anak autisme

Melansir dari situs Waterford, salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas anak adalah dengan mengajarkan si Kecil untuk bertanya “bagaimana jika?”.

Anda dapat mendorong anak untuk bertanya tentang dunia di sekitarnya dan bagaimana cara kerjanya, sehingga mereka dapat menemukan jawaban unik mereka sendiri.

Beberapa contoh pertanyaan untuk memulai, misalnya, “Bagaimana jika hewan tiba-tiba bisa berbicara?”

2. Ketika kegagalan terjadi, cobalah cari sisi positifnya 

Anak Anda mungkin merasa putus asa jika tidak berhasil saat pertama kali mencoba sesuatu. Namun, kesalahan sering kali mengajarkan lebih banyak hal dibandingkan keberhasilan dan dapat mendorong anak untuk mencoba solusi baru yang lebih kreatif.

Jadi jika si Kecil mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep, cobalah membantu mereka melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.

Misalnya, saat anak belajar kosakata baru, Anda bisa membantunya mengeja dengan mengikuti alunan lagu favoritnya agar lebih mudah diingat.

3. Melakukan eksplorasi alam 

Cara mengembangkan kreativitas anak yang selanjutnya yaitu melakukan eksplorasi alam, seperti berjalan-jalan di taman, hutan kecil, atau kebun agar mereka dapat mengamati lingkungan sekitar.

Dorong mereka untuk memperhatikan pola, warna, dan bentuk yang unik di alam, seperti daun yang berbeda bentuknya atau pola di sayap kupu-kupu.

Anda juga bisa membiarkan anak untuk mengumpulkan batu, daun, ranting, atau bunga, kemudian gunakan sebagai bahan untuk membuat karya seni, seperti kolase atau patung mini.

4. Pelajari dan dorong minat anak 

anak berkebutuhan khusus

Sebagai orangtua, Anda perlu mempelajari apa minat dan bakat anak. Pasalnya, anak-anak akan jauh lebih bersemangat dengan sesuatu saat mereka menyukainya. 

Anda dapat memperhatikan aktivitas yang paling sering dilakukan anak dengan antusias, apakah mereka suka menggambar, bernyanyi, membangun sesuatu, atau bercerita.

Jika anak menyukai menggambar, sediakan alat gambar seperti kertas, pensil warna, atau cat air. Jika mereka tertarik dengan musik, beri kesempatan untuk mencoba alat musik sederhana.

5. Ajukan pertanyaan terbuka kepada anak 

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih panjang dari sekadar “ya” atau “tidak”. Mengajukan pertanyaan ini kepada anak dapat meningkatkan kreativitasnya.

Pertanyaan terbuka seperti ini dapat membantu anak membentuk ide mereka sendiri dan mengembangkan pemikiran kreatif.

Salah satu contoh pertanyaan terbuka yaitu “Jika kamu melihat seekor tikus di halaman belakang rumah sedang mengunyah bunga kesukaan ibu, apa yang akan kamu lakukan?”

6. Dorong waktu luang dan permainan kreatif 

Seorang psikolog Margarita Tartakovsky dari Psychology Today merekomendasikan memberikan waktu luang untuk mendukung pemikiran kreatif. 

Oleh karena itu, berikan anak waktu untuk mengeksplorasi ide dan minatnya sendiri secara mandiri

Selain itu, luangkan waktu bagi anak untuk bermain secara kreatif atau mendorong rasa ingin tahunya. Anda bisa memberikan kertas dan krayon untuk anak guna mendukung kreativitasnya.

7. Membaca buku lebih banyak 

manfaat baca buku untuk anak

Cara mengembangkan kreativitas anak usia dini yang selanjutnya adalah membiarkan anak untuk membaca buku lebih banyak.

Membaca buku dapat membantu mengembangkan keterampilan berbahasa dan memperkaya imajinasi mereka. 

Anda bisa membaca buku bersama anak setiap harinya. Agar tidak bosan, Anda bisa menyediakan berbagai jenis buku yang dapat menarik perhatian si Kecil. 

8. Mengurangi penggunaan gadget 

Terlalu sering menggunakan gadget dapat menghambat kreativitas anak karena mereka lebih banyak menerima informasi secara pasif. 

Oleh karena itu, batasi waktu penggunaan gadget dan ajak anak untuk melakukan aktivitas yang lebih interaktif dan kreatif.

Misalnya ajak anak bermain di luar rumah atau membuat kerajinan tangan sendiri.

9. Bermain peran 

Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain peran dapat menjadi cara yang efektif dalam mengembangkan kreativitas mereka. 

Saat bermain peran, anak dapat mengekspresikan imajinasi mereka dengan berpura-pura menjadi karakter yang berbeda, seperti dokter, guru, atau tokoh dari cerita favorit mereka.

Selain itu, bermain peran dapat melatih anak untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Mengembangkan kreativitas anak tidaklah sulit jika dilakukan dengan pendekatan yang tepat.

Memberikan ruang eksplorasi, mendukung imajinasi, serta menyediakan media yang sesuai akan membantu anak menyalurkan ide-idenya secara optimal. 

Selain itu, dukungan dan apresiasi dari orangtua berperan besar dalam membangun rasa percaya diri anak untuk terus berkreasi. 

Dengan menerapkan cara-cara di atas, anak tidak hanya memiliki daya pikir yang lebih luas, tetapi juga dapat membuat anak lebih percaya diri. 

Kesimpulan

Mengembangkan kreativitas anak bukanlah sesuatu yang terjadi secara instan. Mereka membutuhkan lingkungan yang mendukung, kebebasan berekspresi, serta dorongan dari orangtua. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkannya.
  • Mengajarkan anak untuk mengajukan pertanyaan “bagaimana jika”.
  • Menjadikan kegagalan pelajaran dan coba cari sisi positifnya. 
  • Melakukan eksplorasi alam. 
  • Mempelajari dan dorong minat anak. 
  • Mengajukan pertanyaan terbuka kepada anak. 
  • Mendorong waktu luang dan permainan kreatif anak. 
  • Membaca buku lebih banyak. 
  • Mengurangi penggunaan gadget. 
  • Melakukan permainan peran.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Elisse Gabriel(n.d.). Six Ways to Help Kids Grow Their Creativity. Retrieved March 25, 2025, from https://greatergood.berkeley.edu/article/item/six_ways_to_help_kids_grow_their_creativity

Minshew, A. (2024). 8 Ways to Teach Kids Creative Thinking. Retrieved March 25, 2025, from https://www.waterford.org/blog/creative-activities-for-kids/

How does creativity ability develop in children? (2023). Retrieved March 25, 2025, from https://cocukcader.org/en/blog/childish-knowledge-3/how-does-creativity-ability-develop-in-children-8

devadmin, P. B. (2017). How Do We Foster Children’s Creativity?: The Child Development Centre. Retrieved March 25, 2025, from https://www.cdchk.org/en/parent-tips/how-do-we-foster-childrens-creativity

Australia, E. C. (2023). Supporting children’s creativity. Retrieved March 25, 2025, from https://thespoke.earlychildhoodaustralia.org.au/supporting-childrens-creativity/

Versi Terbaru

11/04/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kenali Tanda Anak Kecanduan Gadget dan Cara Mengatasinya

Kecerdasan Musikal pada Anak


Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 11/04/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan