Saat anak sedang sakit, memberi obat bisa jadi tantangan tersendiri. Orangtua perlu mencari cara agar anak mau minum obat tanpa perlu memaksa. Sebab, tidak sedikit anak yang melepeh obat walau obatnya sudah manis.
Ini memang membuat ayah dan ibu kesal, tetapi sebaiknya redam emosi Anda. Simak panduan berikut agar anak yang susah minum obat jadi mau tanpa perlu merengek.
Cara agar anak mau minum obat
Memaksa anak minum obat bukan cara yang baik karena si Kecil justru akan semakin berontak dan menolak. Anak juga berisiko tersedak bila ayah dan ibu memaksanya.
Bahkan, memaksa anak minum obat bisa membuatnya trauma sampai nanti ia dewasa. Tentu itu bukan yang orangtua harapkan, kan?
Untuk memudahkan, berikut langkah-langkah yang bisa orangtua lakukan agar anak mau minum obat tanpa drama.
1.Memberitahu anak terlebih dahulu
Hal yang perlu orangtua ketahui adalah pendekatan minum obat pada anak sangat penting. Mengutip dari Nationwide Children’s, anak bisa merasakan apa yang orangtuanya rasakan.
Jika ayah dan ibu mengatakan pada anak bahwa ia harus minum obat, tetapi Anda ragu dan kasihan, perasaan itu bisa sampai ke si Kecil.
Penting bagi orangtua untuk memberi tahu anak tentang tujuan memberi obat. Ambil contoh, ayah dan ibu bisa bilang “Adik perlu minum obat biar cepat sembuh dan main lagi, yuk!”
Tentu tidak pasti berhasil dalam satu kali penyampaian. Ibu dan ayah bisa memberi pemahaman kepada anak bahwa obat ini akan memberi efek baik untuk tubuhnya.
2. Memberi obat dalam keadaan sadar
Sadar di sini maksudnya adalah kondisi anak dalam keadaan terjaga dan tidak mengantuk.
Kesalahan memberikan obat pada anak yang kerap orangtua lakukan adalah memberinya saat anak sedang tidur karena si Kecil lebih tenang.
Padahal, kalau memberikan obat saat anak sedang tidur dan mendudukkannya, ini berisiko membuat anak tersedak.
Pasalnya, anak tidak dalam posisi siap menelan obat sehingga ia bisa tersedak. Oleh karena itu, saat sedang memberi obat pastikan si Kecil dalam keadaan sadar.
3. Pilih obat sirup
Cara lain agar anak mau minum obat adalah memberikan obat berbentuk cair karena rasanya lebih manis dan mudah ditelan daripada tablet atau kapsul.
Sebelum memberikan obat, siapkan segelas air putih dan biskuit untuk membilas rasa obat yang masih menempel di lidah.
Jika obat hanya tersedia dalam bentuk tablet, sebaiknya tanyakan dulu kepada dokter apakah boleh menggerus atau melarutkannya dengan air agar lebih mudah anak minum.
Pasalnya, ada beberapa obat tablet yang tidak boleh dihancurkan agar khasiatnya optimal. Selain itu, hindari jenis obat yang sebaiknya tidak boleh anak konsumsi, seperti aspirin dan sembarang obat flu.
4. Ajak bermain
Mengajak anak bermain adalah cara yang baik untuk membuat momen minum obat menjadi lebih menyenangkan.
Anda dapat mengajak bermain “dokter-dokteran”. Misalnya Anda berperan sebagai dokter dan biarkan anak berperan sebagai pasien.
Ajak mereka untuk “mengonsumsi obat”, seperti yang diinstruksikan oleh “dokter”.
Anda juga bisa menggunakan boneka atau mainan kesayangan anak untuk membuat skenario di mana boneka tersebut perlu “minum obat” untuk sembuh dari “sakitnya”.
5. Menggunakan alat bantu
Memberikan anak obat akan lebih mudah bila memakai alat bantu. Ada beberapa jenis alat bantu yang biasanya tersedia bersamaan dengan kemasan obat, seperti:
- sendok takar bentuk oval,
- cangkir kecil, dan
- pipet.
Biasanya, setiap kemasan obat sudah memiliki alat bantu di dalam kemasan lengkap dengan garis batas untuk memberikan dosis yang tepat.
Pipet biasanya diberikan untuk bayi usia kurang dari 2 tahun. Bila menggunakan pipet, obat yang dimasukkan ke mulut lebih dekat dengan tenggorokan sehingga anak mau tidak mau langsung menelan obatnya.
Sementara itu, untuk sendok takar dan cangkir kecil lebih sering digunakan bagi anak usia 2 tahun ke atas.
6. Dudukkan anak saat memberi obat
Memberikan obat dengan cara yang tepat bisa membuat anak mau minum obat. Cara meminumkan obat pada anak yang tepat adalah dengan memposisikan anak duduk tegak.
Posisi badan yang terlalu miring atau condong bisa membuatnya tersedak dan melepehkan obatnya dari mulut.
Ayah dan ibu bisa juga mengganjal punggungnya dengan bantal agar posisi duduknya bisa lebih tegak, baru beri si Kecil obat.
7. Menambahkan sirup pemanis
Dokter bisa meresepkan sirup pemanis sebagai salah satu cara mengatasi anak yang susah minum obat dengan alasan tidak suka rasanya.
Biasanya, sirup pemanis ini dicampurkan dengan obat jenis puyer.
Sirup pemanis ini hanya bisa orangtua berikan pada bayi usia lebih dari 6 bulan. Dokter akan menyesuaikan pemberian obat dengan usia si Kecil.
8. Campur obat dengan makanan atau minuman
Jika anak tidak mau minum obat, siasat terakhir yang bisa Anda lakukan adalah mencampur obat dengan makanan. Umumnya, obat tablet atau kapsul bisa Anda selipkan dalam pisang atau nasi.
Namun, untuk mencampur obat dengan susu, teh, jus, atau makanan cair lainnya, lebih baik konsultasi dulu kepada dokter mengenai aturan pakai yang tepat.
Pasalnya, ada beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum bersama teh atau susu karena takut berinteraksi dan menyebabkan risiko efek samping tertentu.
Mengutip dari Kids Health, jenis obat antibiotik tidak bisa dicampur dengan susu atau minuman lain.
9. Jadwalkan dengan aktivitas favorit
Menjadwalkan minum obat dengan aktivitas favorit anak adalah cara yang bagus untuk membuat momen tersebut lebih menyenangkan.
Jika ada film atau acara TV yang anak tunggu-tunggu, jadwalkan minum obat sebelum menonton.
Ini bisa menjadi bagian dari persiapan sebelum “menikmati” film atau acara favorit mereka.
10. Beri anak pujian
Minum obat bukan hal menyenangkan, apalagi kalau rasanya pahit. Saat anak berhasil menelan obat, beri apresiasi atau pujian kalau ia sudah melakukan hal yang luar biasa.
“Hore, sudah minum obat. Terima kasih, ya, biar adik cepat sembuh!” Mungkin ini terkesan sepele, tetapi bisa meningkatkan rasa percaya diri anak.
Mengutip dari Kids Health, rasa percaya diri bisa membuat anak merasa orangtua menghargai atas apa yang ia lakukan.
Memberi minum obat pada anak memang menantang, tetapi harus tetap ayah dan ibu lakukan dengan cara yang tepat.
Hindari untuk mengatakan obat adalah permen karena bisa membuat anak merasa dibohongi ketika rasanya pahit.
Sementara jika manis, anak akan terus meminta obat tersebut. Tentu ini bukan langkah yang baik, ya, Bu. Tetap sabar dan selamat mencoba cara-cara di atas.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]