Bila orangtua merasa si kecil sangat aktif dan sulit untuk diam, ajak anak untuk mencoba olahraga gymnastic. Cabang olahraga yang satu ini akan membebaskan anak melompat, memanjat, dan berlari sehingga tenaganya bisa tersalurkan. Gymnastic memiliki manfaat untuk anak tidak hanya terkait perkembangan motorik, tetapi juga kemampuan sosial si kecil. Berikut penjelasannya.
Apa itu olahraga gymnastic?
Mengutip dari situs Gymnastics Victoria, gymnastic atau senam adalah aktivitas fisik dasar dari semua olahraga.
Gymnastic mengajarkan anak cara bergerak, berguling, melompat, mengayun, dan membalikkan badan.
Gerakan tersebut berperan penting untuk kesehatan anak, koordinasi, kelincahan, dan keseimbangan tubuh si kecil.
Senam menjadi olahraga yang menyenangkan untuk anak karena tak hanya membuat anak bergerak bebas, tetapi juga aman karena ada arahan dari pelatih dan instruktur senam.
Anak laki-laki dan perempuan bisa mencoba olahraga yang satu ini mulai dari usia 18 bulan.
Pelatih dan instruktur nantinya akan menyesuaikan gerakan dengan usia si kecil.
Manfaat gymnastic untuk anak
Melihat anak yang tidak bisa diam, terkadang membuat orangtua kesal. Padahal, anak balita sedang butuh ruang untuk mengenal dirinya sendiri.
Tidak menutup kemungkinan, si kecil yang senang memanjat, melompat, dan berlari, memiliki bakat terpendam dalam bidang olahraga senam atau gymnastic.
Setiap gerakan gymnastic memiliki manfaat untuk kesehatan si kecil. Bukan hanya untuk melatih motorik, tetapi juga kemandirian anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini manfaat olahraga gymnastic untuk perkembangan anak.
1.Merangsang pertumbuhan kognitif anak
Melatih dan meningkatkan kemampuan kognitif anak bisa lewat berbagai cara, salah satunya olahraga senam.
Senam termasuk olahraga yang cocok untuk anak-anak karena gerakannya bisa disesuaikan dengan usia dan kemampuan si kecil.
Mengutip dari Gymnastic Australia, gerakan senam melatih kemampuan otak kiri dan kanan secara bersamaan.
Sisi otak kiri berperan untuk kemampuan analitis, sedangkan otak kanan untuk kreativitas anak.
Ketika anak mengikuti gerakan gymnastic, kedua sisi otak ini ikut terlatih.
Ambil contoh, saat anak mengikuti arahan pelatih untuk bergelantungan di tiang, otak kirinya berpikir cara agar ia tidak jatuh.
Sementara itu, sisi otak kanan membayangkan gerakan seperti monyet ketika bergelantungan.
2. Meningkatkan kesehatan tulang
Gerakan gymnastic mampu merangsang dan meningkatkan kesehatan tulang anak.
Penelitian terbitan Journal Of Sports Science & Medicine menyebutkan, pesenam memiliki kandungan mineral tulang yang lebih tinggi daripada yang tidak pernah senam.
Senam menggunakan beban mampu mematangkan kondisi tulang anak sehingga lebih kuat.
Efek ini terasa sampai anak dewasa bila ia rutin melakukan senam sejak kecil.
3. Meningkatkan koordinasi tubuh anak
Koordinasi anak sangat teruji saat mengikuti arahan dari pelatih dan instruktur.
Ambil contoh, anak mendengar arahan pelatih untuk merentangkan tangan sambil berjalan lurus.
Arahan tersebut mendorong keterampilan motorik kasar, halus, dan koordinasi keseimbangan tubuhnya.
Anak juga belajar untuk mengerti tentang panduan dan arahan yang harus ia lakukan selama latihan gymnastic.
4. Mendisiplinkan anak
Pada dasarnya, anak menyukai sesuatu yang teratur. Mulai dari jadwal bangun tidur, makan, mandi, sampai aktivitas sehari-hari.
Ketika orangtua dan anak berkomitmen untuk hadir terus dalam kelas gymnastic, ini menanamkan kedisiplinan dalam diri si kecil.
Anak juga belajar untuk mengikuti aturan yang kelas gymnastic terapkan untuk keamanan dan kenyamanan selama latihan.