Pernahkah Anda mendengar tentang golden age? Golden age adalah istilah yang merujuk pada periode perkembangan kritis dalam kehidupan anak di mana mereka mengalami pertumbuhan pesat. Oleh karena itu, sebagai orangtua penting untuk memahami dan mendukung anak selama fase golden age ini. Namun, bagaimana caranya? Berikut ini adalah jawabannya.
Apa itu golden age?
Golden age atau golden period adalah periode penting dalam masa perkembangan anak. Fase golden age anak, yaitu dalam rentang usia 0—5 tahun.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Medicine and Life, pada periode ini anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek, mulai dari fisik, kemampuan kognitif, emosional, hingga sosialnya.
Masa golden age juga menjadi periode anak untuk mulai mengeksplorasi minat dan bakat serta membentuk dasar untuk identitas dan kemampuannya di masa depan.
Oleh karena itu, dukungan dan perhatian orangtua sangat penting agar pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini semakin optimal.
Bagaimana cara mendukung tumbuh kembang anak pada masa golden age?
Untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua pada masa golden age anak.
1. Memberikan asupan nutrisi yang seimbang
Pada masa golden age anak, mereka sangat membutuhkan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Mengonsumsi makanan seimbang sejak dini dapat membantu membentuk kebiasaan pola makan sehat anak.
Sebaliknya, mendapatkan nutrisi yang buruk selama periode golden age dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Ini bisa berupa terhambatnya pertumbuhannya, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan buruknya perkembangan kognitif anak.
Salah satu kondisi kekurangan nutrisi yang patut diwaspadai adalah kekurangan zat besi.
Sebab, masalah kekurangan zat besi seringkali tidak menunjukkan gejala kasat mata yang dapat disadari banyak orangtua, tapi bila dibiarkan nantinya bisa menghambat perkembangan otak anak.
Orang tua sering menganggap zat besi sebagai nutrisi biasa. Padahal zat besi lebih dari sekadar nutrisi biasa! Zat besi merupakan salah satu mikronutrien penting yang mendukung perkembangan daya pikir anak.
Menurut penelitian, anak yang asupan zat besi hariannya optimal terbukti lebih cerdas, daya ingatnya lebih bagus, konsentrasinya lebih bagus dibandingkan dengan anak yang kekurangan zat besi.
Anak dengan asupan zat besi harian yang optimal terbukti lebih cerdas, memiliki daya ingat dan konsentrasi yang lebih bagus dibandingkan dengan anak yang kekurangan zat besi.
Oleh karena itu, pastikan Anda memberikan asupan yang tinggi nutrisi, seperti ikan, daging, sayur, dan susu terfortifikasi zat besi.
Susu yang terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C dapat memaksimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh, sehingga dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian anak yang nantinya dapat mencegah anemia defisiensi besi.
2. Mengembangkan kemampuan motorik halus dan kasar anak
Selain memastikan si Kecil mendapat nutrisi yang cukup, menstimulasi kemampuan motorik halus dan kasar anak dalam usia golden age adalah hal yang juga perlu diperhatikan oleh orangtua.
Menurut My Lifespan, keterampilan motorik adalah berbagai cara tubuh menggunakan otot untuk melakukan aktivitas tertentu.
Untuk membantu mengembangkan keterampilan motorik anak, sebenarnya perlu disesuaikan dengan usianya.
Misalnya pada bayi, orangtua dapat melatihnya untuk tengkurap beberapa menit, kemudian tingkatkan waktunya secara perlahan seiring dengan menguatnya otot tubuh si Kecil.
Bila anak sudah mulai bisa berjalan, Anda bisa membawanya ke taman untuk melatih kemampuan motorik kasarnya. Misalnya dengan cara memancing si Kecil untuk melangkah lebih banyak lagi.
Bagi anak yang berusia 2-5 tahun, Anda bisa melatih motoriknya dengan bermain lilin atau tanah liat, berkebun, berlatih menulis dan mewarnai, serta bermain bola.
Apa perbedaan motorik halus dan kasar?
3. Melatih kemampuan kognitif anak
Melatih kemampuan kognitif sejak usia dini merupakan langkah lainnya yang penting dilakukan oleh orangtua untuk mendukung tumbuh kembang anak pada masa golden age ini.
Kemampuan kognitif berperan penting bagi si Kecil untuk menjalankan aktivitas sehari-hari hingga nanti. Kemampuan ini berkaitan dengan pengolahan informasi, pemahaman, dan pemecahan masalah.
Meski pada fase bayi baru lahir kemampuan ini belum dapat berkembang sepenuhnya, fungsi kognitif anak juga akan semakin berkembang sehingga Anda perlu melatihnya seperti mengajak berbicara dan membacakan cerita.
Seiring bertambahnya usia anak, terutama di usia 2-5 tahun, Anda bisa mulai mengajaknya untuk melakukan permainan yang mengasah otak.
Misalnya permainan puzzle, menyusun balok, atau bahkan melakukan permainan yang dapat membantu melatih kemampuan berpikir dan keterampilan memorinya.
4. Memperhatikan kesehatan mental dan emosional anak
Memperhatikan kesehatan mental dan emosional anak pada usia golden age adalah bagian penting yang juga perlu diperhatikan oleh orangtua.
Pasalnya, pengalaman serta kondisi kesehatan mental dan emosional anak pada masa ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan mental saat dewasa nantinya.
Tidak hanya itu, pada masa golden age juga anak-anak sedang membentuk pola pikir, emosi, dan perilaku mereka.
Untuk mendukung kesehatan mental dan emosional anak sejak dini, sebaiknya lakukan komunikasi secara terbuka dengan anak.
Ajak mereka berbicara tentang apa perasaan, pengalaman, hingga peristiwa yang mereka alami.
Selain itu, orangtua juga dapat memperhatikan perubahan dalam perilaku anak, terutama yang terjadi secara tiba-tiba. Ini misalnya penurunan minat atau bahkan perubahan pola tidur dan pola makan.