Tahukah Anda bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan (hemisfer), yaitu otak kanan dan otak kiri? Keduanya diyakini bertanggung jawab atas berbagai fungsi dan kemampuan yang berbeda. Meski begitu, ada berbagai cara melatih otak kanan dan kiri anak agar lebih seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya. Simak selengkapnya di sini!
Berbagai cara melatih otak kanan dan kiri anak
Faktanya, anak yang dominan di otak kanan cenderung kreatif dan berpikir intuitif. Mereka cenderung melihat dunia dalam cara yang lebih deskriptif dan subjektif.
Sementara, anak yang dominan di otak kiri lebih kuantitatif dan analitis.
Meski dominasi di satu sisi otak menghasilkan cara berpikir yang berbeda, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara melatih otak kanan dan kiri anak agar lebih seimbang.
Hal ini bertujuan mengoptimalkan potensi mereka dalam berpikir kreatif, logis, serta kemampuan sosial dan emosional. Begini cara mengembangkan otak kanan dan kiri anak.
1. Menggambar atau melukis
Melakukan kegiatan kreativitas dan seni untuk anak cenderung melatih otak kanannya. Sebab, kegiatan tersebut memerlukan pemikiran intuitif, imajinatif, dan berpusat pada ekspresi.
Saat anak menggambar atau melukis, mereka menggunakan otak kanan. Bagian otak ini akan menghadirkan gagasan visual, warna, dan bentuk.
Sebagai contoh, seorang seniman yang menghasilkan karya seni cenderung menggunakan otak kanan untuk merancang komposisi dan menyampaikan perasan.
Hal ini juga berlaku dalam aktivitas kreatif lainnya, seperti menulis puisi atau mengembangkan ide baru.
2. Permainan konstruksi
Anda juga bisa mengajak anak untuk bermain permainan konstruksi, seperti permainan balok susun, sebagai cara melatih otak kanan dan kiri.
Walau begitu, kegiatan ini cenderung melatih otak kanan karena bertanggung jawab atas kemampuan spasial dan kreativitas.
Dengan begini, otak kanan anak akan terlibat dalam memvisualisasikan bagaimana balok-balok bisa tersusun dan terstruktur.
Mereka juga akan memikirkan bagaimana balok bisa digabungkan, mengukur jarak, dan memahami tampilan tiga dimensi dari permainan ini.
3. Membaca dan menulis
Cara lain untuk mengoptimalkan otak kanan dan kiri adalah menulis dan membaca. Kedua kegiatan ini sebenarnya melatih otak kiri, karena perannya dalam kemampuan bahasa dan analisis.
Saat anak menulis, otak kiri bekerja untuk mengatur kata-kata dan struktur kalimat agar logis dan koheren.
Sementara itu, anak yang sedang membaca akan mengaktifkan otak kiri untuk memahami makna kata-kata dan mengurai informasi secara berurutan.
Selama proses ini, otak kiri menganalisis makna dan konteks kata-kata yang membantu mereka memahami cerita atau teks.
Hal ini terlihat ketika anak membaca buku cerita dan mencoba memahami gambaran cerita tersebut.
4. Bermain musik
Anda juga bisa mengajak anak bermain musik sebagai cara mengembangkan kemampuan otak kanan dan kiri.
Bermain musik membantu melatih otak kanan karena bagian ini berhubungan dengan kreativitas, intuisi, dan pengenalan pola.
Saat memainkan alat musik, otak kanan anak akan aktif dalam menghasilkan melodi dan improvisasi.
Ini membantu mengasah kemampuan anak berpikir kreatif dan menciptakan ekspresi artistik. Terlebih, bermain musik juga bermanfaat untuk mengenal pola bunyi dan ritme serta melatih daya ingat.
Keduanya memanfaatkan fungsi otak kanan dalam mehamai aspek-aspek yang lebih abstrak. Hal tersebut terlihat ketika anak memainkan piano.
5. Puzzle dan tebak-tebakan
Mengajak anak bermain puzzle dan tebak-tebakan ternyata bisa melatih otak kiri mereka. Pasalnya, bagian otak ini berkaitan dengen pemecahan masalah dan pemrosesan informasi visual.
Otak akan bekerja dengan mengamati dan menganalisis bagian puzzle atau informasi dalam tebak-tebakan.
Setelah itu, bagian ini akan mencari pola atau hubungan di antaranya. Proses ini melibatkan kerja dari beberapa otak, termasuk otak kiri.
Sementara itu, kegiatan ini juga membantu melatih kemampuan kognitif anak.
Sebagai contoh, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengenali pola. Ini tentu menjadi cara yang tepat untuk melatih otak kanan dan kiri anak.
6. Berolahraga
Cobalah mengajak anak untuk berolahraga sebagai cara mengoptimalkan otak kanan dan kiri mereka.
Pasalnya, berolahraga bisa meningkatkan aliran darah, membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh otak, termasuk kedua belah hemisfernya.
Aktivitas fisik merangsang kerja otak kanan yang kreatif dan intuitif serta otak kiri yang analitis dan logis.
Sebagai contoh, olahraga yang melibatkan permainan tim dapat memperkuat kerja sama antara otak kanan dan kiri dalam mengoordinasikan gerakan dan strategi.