backup og meta

8 Cara Melatih Otak Kanan dan Kiri Anak agar Lebih Seimbang

8 Cara Melatih Otak Kanan dan Kiri Anak agar Lebih Seimbang

Tahukah Anda bahwa otak manusia terdiri dari dua belahan (hemisfer), yaitu otak kanan dan otak kiri? Keduanya diyakini bertanggung jawab atas berbagai fungsi dan kemampuan yang berbeda. Meski begitu, ada berbagai cara melatih otak kanan dan kiri anak agar lebih seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya. Simak selengkapnya di sini!

Berbagai cara melatih otak kanan dan kiri anak

Faktanya, anak yang dominan di otak kanan cenderung kreatif dan berpikir intuitif. Mereka cenderung melihat dunia dalam cara yang lebih deskriptif dan subjektif. 

Sementara, anak yang dominan di otak kiri lebih kuantitatif dan analitis.

Meski dominasi di satu sisi otak menghasilkan cara berpikir yang berbeda, tidak ada salahnya untuk mengetahui bagaimana cara melatih otak kanan dan kiri anak agar lebih seimbang.

Hal ini bertujuan mengoptimalkan potensi mereka dalam berpikir kreatif, logis, serta kemampuan sosial dan emosional. Begini cara mengembangkan otak kanan dan kiri anak. 

1. Menggambar atau melukis

manfaat menggambar

Melakukan kegiatan kreativitas dan seni untuk anak cenderung melatih otak kanannya. Sebab, kegiatan tersebut memerlukan pemikiran intuitif, imajinatif, dan berpusat pada ekspresi. 

Saat anak menggambar atau melukis, mereka menggunakan otak kanan. Bagian otak ini akan menghadirkan gagasan visual, warna, dan bentuk. 

Sebagai contoh, seorang seniman yang menghasilkan karya seni cenderung menggunakan otak kanan untuk merancang komposisi dan menyampaikan perasan.

Hal ini juga berlaku dalam aktivitas kreatif lainnya, seperti menulis puisi atau mengembangkan ide baru. 

2. Permainan konstruksi

Anda juga bisa mengajak anak untuk bermain permainan konstruksi, seperti permainan balok susun, sebagai cara melatih otak kanan dan kiri.

Walau begitu, kegiatan ini cenderung melatih otak kanan karena bertanggung jawab atas kemampuan spasial dan kreativitas. 

Dengan begini, otak kanan anak akan terlibat dalam memvisualisasikan bagaimana balok-balok bisa tersusun dan terstruktur.

Mereka juga akan memikirkan bagaimana balok bisa digabungkan, mengukur jarak, dan memahami tampilan tiga dimensi dari permainan ini. 

3. Membaca dan menulis

Cara lain untuk mengoptimalkan otak kanan dan kiri adalah menulis dan membaca. Kedua kegiatan ini sebenarnya melatih otak kiri, karena perannya dalam kemampuan bahasa dan analisis. 

Saat anak menulis, otak kiri bekerja untuk mengatur kata-kata dan struktur kalimat agar logis dan koheren.

Sementara itu, anak yang sedang membaca akan mengaktifkan otak kiri untuk memahami makna kata-kata dan mengurai informasi secara berurutan. 

Selama proses ini, otak kiri menganalisis makna dan konteks kata-kata yang membantu mereka memahami cerita atau teks.

Hal ini terlihat ketika anak membaca buku cerita dan mencoba memahami gambaran cerita tersebut. 

4. Bermain musik

Anda juga bisa mengajak anak bermain musik sebagai cara mengembangkan kemampuan otak kanan dan kiri.

Bermain musik membantu melatih otak kanan karena bagian ini berhubungan dengan kreativitas, intuisi, dan pengenalan pola. 

Saat memainkan alat musik, otak kanan anak akan aktif dalam menghasilkan melodi dan improvisasi.

Ini membantu mengasah kemampuan anak berpikir kreatif dan menciptakan ekspresi artistik.  Terlebih, bermain musik juga bermanfaat untuk mengenal pola bunyi dan ritme serta melatih daya ingat.

Keduanya memanfaatkan fungsi otak kanan dalam mehamai aspek-aspek yang lebih abstrak. Hal tersebut terlihat ketika anak memainkan piano. 

5. Puzzle dan tebak-tebakan

anak hiperaktif

Mengajak anak bermain puzzle dan tebak-tebakan ternyata bisa melatih otak kiri mereka. Pasalnya, bagian otak ini berkaitan dengen pemecahan masalah dan pemrosesan informasi visual. 

Otak akan bekerja dengan mengamati dan menganalisis bagian puzzle atau informasi dalam tebak-tebakan.

Setelah itu, bagian ini akan mencari pola atau hubungan di antaranya. Proses ini melibatkan kerja dari beberapa otak, termasuk otak kiri. 

Sementara itu, kegiatan ini juga membantu melatih kemampuan kognitif anak.

Sebagai contoh, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengenali pola. Ini tentu menjadi cara yang tepat untuk melatih otak kanan dan kiri anak. 

6. Berolahraga

Cobalah mengajak anak untuk berolahraga sebagai cara mengoptimalkan otak kanan dan kiri mereka.

Pasalnya, berolahraga bisa meningkatkan aliran darah, membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh otak, termasuk kedua belah hemisfernya. 

Aktivitas fisik merangsang kerja otak kanan yang kreatif dan intuitif serta otak kiri yang analitis dan logis.

Sebagai contoh, olahraga yang melibatkan permainan tim dapat memperkuat kerja sama antara otak kanan dan kiri dalam mengoordinasikan gerakan dan strategi. 

7. Bermain peran

Cara lainnya untuk melatih otak kanan dan kiri anak agar lebih seimbang adalah mengajak mereka untuk role-playing, atau bermain peran.

Ini karena bermain peran mengaktifkan otak kanan dengan mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan emosi. 

Di sisi lain, otak kiri bekerja untuk merencanakan tindakan, berbicara, dan mengatur detail.

Dalam bermain peran, seseorang harus menggabungkan kemampuan ini untuk memahami peran yang dimainkan. 

Selain itu, anak perlu berinteraksi dengan karakter lain dan merasakan emosi yang terlihat.

Tidak heran bila aktivitas ini merangsang komunikasi antara kedua otak, meningkatkan koordinasi, dan membantu perkembangan keseluruhan potensi kognitif dan sosial individu.

8. Optimalkan dengan nutrisi tepat

Selain stimulasi yang disebutkan di atas, untuk dukung otak kanan dan kirinya, pastikan juga anak mendapatkan nutrisi tepat sesuai usianya. Tidak hanya DHA, salah satu nutrisi yang penting untuk perkembangan otak adalah zat besi.

Zat besi berfungsi untuk mendukung proses pembentukan selaput saraf otak yang membantu proses penerimaan informasi sehingga membuat anak dapat menyerap berbagai ilmu baru secara efisien. Selain itu, terlengkapinya zat besi juga dapat menurunkan risiko anemia pada anak. 

Pasalnya, 1 dari 5 anak usia di bawah 5 tahun berisiko terkena anemia defisiensi zat besi. Anemia defisiensi besi jika tidak ditangani, nantinya dapat mengganggu perkembangan otaknya. Ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori yang memengaruhi kemampuan belajar anak.Anemia defisiensi zat besi terjadi ketika anak kekurangan asupan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, sehingga, penting untuk memastikan asupan zat besi harian si Kecil terpenuhi.

Selain dengan makanan bergizi seimbang, Bunda dapat lengkapi kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C.

Susu fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C dapat mendukung penyerapan zat besi hingga 2x lipat, sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan zat besi harian si Kecil. Hal ini tentu saja juga turut membantu otak kanan dan kiri anak anak mendapat asupan dan nutrisi yang tepat dan cukup untuk berkembang sehingga anak bisa lebih cerdas

8. Optimalkan dengan nutrisi tepat

Selain stimulasi yang disebutkan di atas, untuk dukung otak kanan dan kirinya, pastikan juga anak mendapatkan nutrisi tepat sesuai usianya.

Tidak hanya DHA, salah satu nutrisi yang penting untuk perkembangan otak adalah zat besi.

Zat besi berfungsi untuk mendukung proses pembentukan selaput saraf otak yang membantu proses penerimaan informasi sehingga membuat anak dapat menyerap berbagai ilmu baru secara efisien.

Selain itu, terlengkapinya zat besi juga dapat menurunkan risiko anemia pada anak. Pasalnya, 1 dari 5 anak usia di bawah 5 tahun berisiko terkena anemia defisiensi zat besi.

Anemia defisiensi besi jika tidak ditangani, nantinya dapat mengganggu perkembangan otaknya. Ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori yang memengaruhi kemampuan belajar anak.

Anemia defisiensi zat besi terjadi ketika anak kekurangan asupan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuhnya, sehingga, penting untuk memastikan asupan zat besi harian si Kecil terpenuhi.

Selain dengan makanan bergizi seimbang, Bunda dapat lengkapi kebutuhan zat besi harian si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C.

Susu fortifikasi dengan kombinasi unik zat besi dan vitamin C dapat mendukung penyerapan zat besi hingga 2x lipat, sehingga dapat membantu pemenuhan kebutuhan zat besi harian si Kecil.

Hal ini tentu saja juga turut membantu otak kanan dan kiri anak anak mendapat asupan dan nutrisi yang tepat dan cukup untuk berkembang sehingga anak bisa lebih cerdas.

Jadi, pastikan untuk melakukan tips di atas untuk mendukung perkembangan otak anak Anda.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Shmerling, R.H. (2022). Right brain/left brain, right?. Retrieved 13 August 2023, from https://www.health.harvard.edu/blog/right-brainleft-brain-right-2017082512222 

How The Brain Is Affected By Art – Rehabilitation Medicine. (2020). Retrieved 13 August 2023, from https://acrm.org/rehabilitation-medicine/how-the-brain-is-affected-by-art/ 

How Legos and blocks help make your child smarter. (2016). Retrieved 13 August 2023, from https://hub.jhu.edu/2016/03/07/lego-blocks-build-better-thinkers/ 

Games, M. (2017). Left Brain – Right Brain Activities & Exercises – MentalUP. Retrieved 13 August 2023, from https://www.mentalup.co/blog/right-brain-left-brain-development-methods

Sapega, S. (2017). Playing an Instrument: Better for Your Brain than Just Listening. Retrieved 13 August 2023, from https://hearingreview.com/hearing-loss/patient-care/pediatric-care/playing-musical-instruments-can-boost-kids-brain-power 

Choice, S. (2023). 5 Ways Puzzles Can Help Activate Your Children’s Brain Power. Retrieved 13 August 2023, from https://info.scholarschoice.ca/blog/puzzles-for-everyone 

Lindsay, A. & Byington, T. (2020). Physical Activity Promotes Brain Development, Extension | University of Nevada. Retrieved 13 August 2023, from https://extension.unr.edu/publication.aspx?PubID=2921 

Reasons why role playing is important for your child. (n.d). Retrieved 13 August 2023, from https://www.pbcexpo.com.au/blog/reasons-why-role-playing-is-important-for-your-child 

Versi Terbaru

26/09/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Olahraga Seperti Apa yang Paling Cocok untuk Anak Balita?

Lakukan 5 Kegiatan Ini untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak Balita


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 26/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan