Bila terlalu banyak makan, mereka mungkin akan kenyang dan makanan atau susu yang masuk tidak bisa ditampung di perut.
Mengingat anak dan bayi masih belajar berkomunikasi, mereka mungkin jadi melepeh makanan sebagai respons terhadap kondisi tersebut.
4. Tidak menyukai makanannya
Selama tahap perkembangan anak, si Kecil akan mencari tahu apa yang disukainya dan mengungkapkan ketika mereka tidak menyukai sesuatu.
Namun saat makan, ada kalanya ungkapan tersebut muncul dalam bentuk mengunyah atau melepeh makanan. Ketika melepeh, ini artinya anak mungkin tidak menyukai makanannya.
Walau begitu, ada kalanya bayi atau anak bukan tidak menyukai jenis makanan yang dimakan, melainkan cara memasak atau penyajiannya.
5. Sulit mengunyah atau menelan makanan
Makanan bertekstur campuran mungkin akan sulit dikuyah dan ditelan oleh anak. Sebagai contoh, beberapa daging empuk punya bagian keras yang terkadang sulit dikunyah oleh anak-anak.
Akibatnya, mereka akan mengunyah makanan tersebut, kemudian melepehnya karena bagian yang keras sulit untuk ditelan.
Kondisi ini mungkin akan terus berulang sampai anak memiliki perkembangan motorik mulut yang lebih baik.
Hal ini juga berlaku ketika bayi menggigit potongan yang terlalu besar atau memasukkan terlalu banyak makanan ke dalam mulut sekaligus.
6. Mengalami disfagia
Disfagia adalah kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan untuk menelan makanan atau minuman.
Anak atau bayi dengan disfagia mungkin akan sulit mengunyah, menelan, atau menjaga makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan.
Akibatnya, mereka cenderung memuntahkan atau melepeh makanan karena kesulitan menelan ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar