Masa perkembangan merupakan waktu yang sangat penting untuk anak. Pada masa ini, segala kemampuan dan kepribadian anak akan terbentuk. Hal ini dapat mengacu pada teori perkembangan anak. Teori ini termasuk ke dalam teori psikologi dan terdiri dari beberapa jenis. Ketahui masing-masing teori perkembangan anak di bawah ini.
Berbagai teori perkembangan anak
Teroi perkembangan adalah teori psikologi yang membahas tentang perubahan dan perkebangan yang dialami oleh anak selama masa kanak-kanak.
Ini meliputi berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosial, emosional, dan kognitif.
Teori ini berfungsi untuk membantu memahami proses anak dalam berkembang, belajar, dan bersikap.
Proses tersebut sering kali hanya dipandang sebagai suatu bagian dari tumbuh kembang anak. Sadar atau tidak, proses perkembangan anak ada pengaruhnya ke kepribadian anak bahkan hingga ia dewasa.
Oleh karena itu, dengan teori ini, perilaku tertentu dari anak dapat dipahami apakah dipengaruhi oleh usia, hubungan dalam keluarga, sikap atau kepribadian, atau yang lainnya.
Ada beberapa teori psikologi yang dapat digunakan untuk memahami perkembangan anak. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing teori tersebut.
1. Teori perkembangan psikoseksual
Melansir dari First Discoverers, teori perkembangan psikoseksual digagas oleh Sigmund Freud. Teori ini ia dapat dari meneliti beberapa pasien yang memiliki gangguan mental.
Freud berpendapat bahwa kepribadian dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman dan keinginan bawah sadar pada setiap tahap perkembangan di masa kecil.
Kepribadian dan perilaku tersebut akan terbentuk dengan sempurna saat anak berusia 5 tahun.
Masalah atau konflik yang dialami pada setiap tahap perkembangan dapat berperan penting pada kepribadian dan perilaku yang anak miliki hingga ia dewasa.
Menurut teori ini, tahap perkembangan anak terbagi menjadi beberapa tahap berdasarkan tumbuh kembang tubuhnya secara seksual.
Anak yang berhasil mengatasi semua masalah di setiap tahap perkembangan akan tumbuh menjadi orang dewasa dengan perilaku dan kepribadian yang baik.
Sementara itu, jika anak gagal berkembang pada salah satu tahap, hal ini dapat mebuat perkembangan anak menjadi terhambat pada tahap tersebut. Akibatnya, ada dampak pada perilakunya ketika anak telah dewasa.
Meski banyak orang yang percaya bahwa kepribadian seseorang akan terus berubah seumur hidup, teori ini menyangkal hal tersebut.
Freud yakin pengalaman di masa kecil berperan penting dalam membentuk kepribadian seseorang.
2. Teori perkembangan psikososial
Teori perkembangan psikososial berfokus pada interaksi dan pengalaman sosial yang terjadi pada setiap tahap perkembangan anak.
Menurut teori ini, di setiap tahap, anak akan menghadapi masalah sosial yang akan berpengaruh pada perkembangan dirinya.
Berbeda dari teori sebelumnya, menurut teori perkembangan psikososial, perubahan dan perkembangan akan terus terjadi seumur hidup.
Perubahan tersebut terbagi dalam beberapa tahap yang terjadi sejak anak lahir hingga ia meninggal.
3. Teori perkembangan perilaku anak
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan anak seharusnya hanya diukur dari perilaku yang nyata dan terlihat agar mendapat hasil yang lebih tepat dan ilmiah.
Menurut teori ini, perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Sikap seseorang akan timbul sebagai reaksi terhadap penghargaan, hukuman, rangsangan, atau dukungan dari orang-orang disekitarnya.
Teori ini sangat berbeda dari teori perkembangan yang lainnya. Ini karena teori perkembangan perilaku tidak mempertimbangkan pikiran atau perasaan dan hanya bertumpu pada pengalaman yang dialami secara langsung.