backup og meta

Mau Cari Sabun Antibakteri untuk Anak? Ketahui Dulu Hal Ini!

Mau Cari Sabun Antibakteri untuk Anak? Ketahui Dulu Hal Ini!

Aktifnya kegiatan anak di luar rumah terutama sejak memasuki usia 3 tahun, membuat kulitnya mudah terpapar berbagai debu, polusi, dan bakteri. Hal ini menuntut setiap orangtua untuk mulai beralih memberikan sabun antibakteri khusus anak. Namun, sebelum memberikan sabun antibakteri untuk anak, ada sejumlah hal yang perlu dipahami. Apa saja? Mari simak ulasannya berikut ini.

Serba-serbi pemberian sabun untuk anak

Apakah Anda masih berpikir bahwa anak bisa mandi menggunakan sabun yang sama dengan orang dewasa?

Faktanya, perlu dipahami bahwa anak memiliki kulit yang lebih sensitif dari orang dewasa, sehingga mereka memerlukan perawatan yang khusus.

Di sisi lain, anak juga disarankan untuk memulai beralih menggunakan sabun yang disesuaikan dengan usianya, yang berarti tidak terus-menerus menggunakan sabun bayi. Sebelum memilih produk sabun untuk anak Anda, pahami beberapa hal berikut ini.

Kapan anak sudah tidak bisa pakai sabun bayi lagi?

Anak sebaiknya beralih ke penggunaan sabun khusus anak (bukan untuk bayi) setelah menginjak usia 3 tahun.

Pasalnya, aktivitas bayi yang baru lahir dengan anak yang memasuki usia 3 tahun cukup berbeda.

Di usia 3 tahun, si Kecil mulai lebih aktif melakukan berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar rumah.

Tak jarang hal ini membuatnya sering terpapar debu, polusi, dan bakteri yang memicu bau badan, keringat, dan tumpukan kotoran di permukaan kulit.

Hal ini membuat kulit tubuh si Kecil butuh dibersihkan secara lebih rutin dibanding sebelumnya saat ia masih bayi.

Selain itu, si Kecil membutuhkan sabun antibakteri yang dapat melindungi kulit dari kuman dan bakteri.

Oleh karena itu, orangtua mungkin bisa mulai mempertimbangkan penggunaan sabun antibakteri pada anak ketika si Kecil mulai aktif berkegiatan selepas memasuki usia 3 tahun.

Mengapa anak tidak boleh memakai sabun dewasa?

Dalam rangka melakukan peralihan dari sabun bayi ke sabun anak, ia tetap tidak disarankan untuk langsung beralih ke sabun orang dewasa. Pasalnya, kulit anak-anak masih lebih sensitif dibanding kulit orang dewasa.

Dilansir dalam jurnal HHS Public Access, terdapat perbedaan yang signifikan dalam mikrobioma kulit antara anak-anak dengan orang dewasa-remaja.

Hal inilah yang menyebabkan anak sebaiknya tidak sembarangan menggunakan sabun orang dewasa.

Sebab, jika anak usia 3 tahun sudah terlalu sering menggunakan sabun dewasa, hal ini bisa memicu sejumlah dampak, seperti:

  • kulit kering,
  • gatal,
  • kemerahan, dan
  • mudah iritasi.

Mengapa anak harus menggunakan sabun khusus anak?

Anak sangat dianjurkan untuk menggunakan sabun yang dikhususkan untuk usianya, karena produk perawatan kulit anak umumnya diformulasikan secara khusus dengan kandungan senyawa yang lebih lembut.

Produk-produk tersebut cenderung memiliki kemungkinan rendah untuk menyebabkan iritasi dan alergi.

Tak hanya itu, sabun antibakteri untuk anak juga memiliki kadar pH yang sesuai dengan pH kulit anak, sehingga tidak rentan menimbulkan masalah.

Berbagai karakteristik ini tentu tidak dimiliki oleh produk sabun dewasa, sehingga itulah sebabnya anak sebaiknya menggunakan sabun mandi yang dikhususkan untuk usianya.

Cara memilih sabun khusus anak

Adapun sejumlah cara memilih sabun antibakteri khusus anak meliputi hal berikut ini.

1. Mengutamakan sabun berbahan lembut, dengan pewangi alami (natural fragrance)

Sebagian produk sabun bayi masih dominan mengandung parfum atau pewangi sintetis yang kuat.

Hal ini tidak baik bagi kondisi kulit si Kecil karena sabun dengan pewangi sintetis dapat berpotensi memicu iritasi dan juga dapat menyebabkan reaksi alergi.

Oleh karena itu, hindari kandungan pewangi sintetis dalam sabun anak dengan memilih sabun yang tidak terlalu wangi dan jangan lupa membaca label pada kemasan secara teliti.

2. Memilih sabun yang berbahan dasar air

Produk perawatan kulit seperti sabun yang berbasis air umumnya memiliki tekstur yang lebih lembut bagi kulit anak.

Dibanding sabun berbentuk batangan atau yang bertekstur krim, sabun berbasis air terbilang lebih cocok bagi kulit anak yang masih sensitif. Tak hanya itu, sabun jenis ini juga lebih mudah untuk dibilas.

3. Menghindari sabun berbahan SLS

Pastikan Anda memilih sabun yang bebas kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS Free). Sebab, SLS merupakan bahan kimia yang dapat mengiritasi mata dan kulit, serta memicu kulit kering hingga bersisik pada anak.

Tahukah Anda?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam laman Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency menunjukkan, 100 anak mengalami reaksi seperti kulit terbakar, kemerahan, dan gatal setelah terpapar produk dengan kandungan SLS.

Hal ini tentu tidak baik mengingat kulit anak masih terbilang masih tipis dan belum sempurna sehingga kandungan SLS dapat memicu iritasi serta masalah kulit lainnya. Oleh sebab itu, ada baiknya bagi Anda untuk memilih produk sabun anak yang bebas SLS.

4. Memilih sabun dengan kandungan antibakteri

Perlu dipahami kembali bahwa kondisi bakteri pada kulit anak dan orang dewasa sangat berbeda, sehingga kandungan di sabun antibakteri dewasa dan anak pun turut berbeda. 

Hal ini cukup menjadi jawaban bahwa anak Anda tidak sebaiknya menggunakan sabun orang dewasa.

Pasalnya, sebagian besar sabun orang dewasa mengandung kandungan antibakteri yang tidak cocok untuk kondisi kulit anak, seperti triclosan, phenol, dan methylbenzethonium chloride.

Bahkan, merujuk pada jurnal Connecticut Department of Public Health, kandungan antibakteri seperti triclosan punya risiko tinggi memicu alergi pada kulit anak.

Hal ini dikarenakan oleh karakteristik senyawa antibakteri tersebut yang memiliki efek alergen, serta dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik yang ada di kulit.

Jika anak masih dipaksakan menggunakan sabun dewasa yang memiliki kandungan antibakteri khusus kulit orang dewasa, hal ini bisa memicu:

  • kulit mudah iritasi,
  • kemerahan, dan
  • kering atau bersisik.

Guna melindungi kulit si Kecil, sebaiknya pilih sabun khusus anak yang memiliki sifat antibakteri dengan kandungan SymOcide C.

Mengutip SOFW Journal mengenai Home and Personal Care Ingredients and Formulations, senyawa ini merupakan o-Cymen-5-ol murni sebagai bahan aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kulit.

Kandungan ini dapat membersihkan kulit secara menyeluruh dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme.

Hingga saat ini belum banyak produk sabun anak yang memiliki kandungan SymOcide C sebagai bahan aktif antibakteri.

Satu-satunya sabun khusus anak antibakteri, PUREKIDS Natural Shower Bath. Dengan No Added SLS dan antibacterial berupa SymOcide C yang dapat melindungi kulit dari kuman dan bakteri.

PUREKIDS Natural Shower Bath merupakan sabun mandi anak tanpa kandungan deterjen SLS dan sudah teruji secara dermatologis untuk menjaga kulit anak tetap sehat, lembap dan lembut, bebas bau matahari dan keringat selama seharian beraktivitas.

Selain mengandung SymOcide C yang baik untuk menjaga kulit dari kuman dan bakteri, PUREKIDS Natural Shower Bath juga mengandung vitamin B5, E, aloe vera (lidah buaya), dan olive leaf (daun zaitun).

Kandungan tersebut bermanfaat untuk melembapkan, melembutkan, sekaligus menjaga skin barrier anak. Pastinya sangat cocok untuk si Kecil yang sudah aktif dan mulai beralih dari sabun bayi.

Si Kecil yang bukan bayi lagi sudah tidak bisa pakai sabun bayi, tetapi juga tidak boleh pakai sabun dewasa. Pakai sabun khusus anak yang tanpa SLS dan antibakteri, kulit si Kecil bebas bau matahari dan keringat.

PUREKIDS Natural Shower Bath ada 4 variant aroma seperti lemon fizz, pineapple breeze, apple blast & berry happy yang bisa didapatkan di e commerce, baby shop atau supermarket/minimarket terdekat.

Bagi Anda yang ingin menjaga dan merawat kulit si Kecil, selalu perhatikan penggunaan sabun serta melakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapat anjuran yang lebih tepat.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Aqueous cream: May cause skin irritation. (2014). Retrieved from https://www.gov.uk/drug-safety-update/aqueous-cream-may-cause-skin-irritation 

Bathing and Skin Care for the Newborn. Retrieved from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=bathing-and-skin-care-for-the-newborn-90-P02628 

Compositional variations between adult and infant skin microbiome: An update. (2023). Retrieved from https://www.mdpi.com/2076-2607/11/6/1484 

Critical assessment of the pH of children’s soap. (2016). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26844391/ 

How often should you bathe your kids? (2023). Retrieved from https://intermountainhealthcare.org/blogs/how-often-should-you-bathe-your-kids 

How to avoid toxic chemicals in baby products: Free guide 2023. (2023). Retrieved from https://www.healthychild.org/health/chemicals-in-baby-products 

Next Generation Dandruff Control. (2020). Retrieved from https://www.sofw.com/images/Interviews/2012-symrise.pdf 

Safety and effectiveness of consumer antiseptics; Topical antimicrobial drug products for over-the-Counter human use. (2016). Retrieved from https://www.federalregister.gov/documents/2016/09/06/2016-21337/safety-and-effectiveness-of-consumer-antiseptics-topical-antimicrobial-drug-products-for 

Say goodbye to antibacterial soaps: Why the FDA is banning a household item. (2017). Retrieved from https://sitn.hms.harvard.edu/flash/2017/say-goodbye-antibacterial-soaps-fda-banning-household-item/ 

The skin microbiome is different in pediatric versus adult atopic dermatitis. (2017). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5235385/ 

Triclosan Technical Fact Sheet. (2014). Retrieved from https://portal.ct.gov/-/media/Departments-and-Agencies/DPH/dph/environmental_health/eoha/pdf/TriclosantechFSpdf.pdf 

Versi Terbaru

02/01/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

10 Merk Jas Hujan Anak Terbaik yang Tidak Rembes

Kulit Anak Gatal-Gatal Setelah Menyusui, Apa Ini Tanda Alergi ASI?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 02/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan