Seiring dengan pertambahan usianya, kemampuan anak akan semakin berkembang. Jika sebelumnya belum bisa jalan, anak dengan pertumbuhan normal akan mampu berjalan saat memasuki usia tertentu. Namun, normalkah jika anak umur 1 tahun belum bisa jalan? Kenapa anak 1 tahun belum bisa jalan? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Normalkah anak 1 tahun belum bisa jalan?
Jika seorang anak atau bayi belum bisa jalan pada usia 1 tahun (12 bulan), hal ini masih dianggap normal. Pada umumnya, anak-anak mulai berjalan sendiri antara usia 12 hingga 15 bulan.
Menurut CDC, sebagian besar anak (75% atau lebih) dapat berdiri sendiri pada usia 12 bulan dan berjalan beberapa langkah tanpa berpegangan saat anak berusia 15 bulan.
Namun, rentang usia ini dapat berbeda-beda, dan beberapa anak mungkin mulai berjalan lebih awal atau lebih lambat.
Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri.
Jika seorang anak belum berjalan pada usia 18 bulan, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter anak guna mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Melalui pemeriksaan tersebut, dokter akan mendeteksi penyebab anak terlambat jalan.
Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik kasar yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mulai berjalan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Tips agar anak 1 tahun cepat jalan
Meski anak umur 1 tahun belum bisa jalan merupakan hal normal, orangtua bisa membantunya agar bisa cepat berjalan.
Membantunya mulai berjalan bisa didukung dengan mengembangkan keterampilan motoriknya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan agar anak cepat belajar berjalan.
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk eksplorasi
Pastikan rumah Anda aman bagi anak untuk berkeliling saat mencoba berjalan untuk mendukung bayi 1 tahun yang belum bisa jalan.
Singkirkan benda tajam atau kecil yang dapat menimbulkan bahaya tersedak. Tutupi sudut-sudut tajam pada furnitur dan pastikan mainan yang tersedia sesuai dengan usia anak.
Pastikan perabotan yang mungkin digunakan anak untuk menarik diri atau berdiri, seperti meja kopi atau rak buku, stabil dan tidak mudah terguling.
Bila perlu, pasang gerbang pengaman pada area yang berpotensi berbahaya, seperti tangga atau pintu menuju area yang tidak aman, untuk mencegah anak mengaksesnya tanpa pengawasan.
2. Berikan mainan yang dapat didorong atau ditarik
Mainan yang dirancang untuk didorong atau ditarik juga dapat membantu anak mengembangkan keseimbangan dan kekuatan otot yang diperlukan untuk berjalan.
Ini karena aktivitas mendorong atau menarik mainan memerlukan penggunaan otot-otot kaki dan inti, sehingga membantu memperkuat otot-otot yang diperlukan untuk berjalan.
Dengan menggunakan mainan yang memberikan dukungan saat bergerak, anak juga dapat merasa lebih percaya diri untuk mencoba berjalan sendiri.
Pasalnya, mainan ini memungkinkan anak untuk bergerak dan menjelajah secara mandiri, yang penting untuk pengembangan kemandirian dan rasa ingin tahu.
3. Dorong aktivitas yang melibatkan gerakan
Aktivitas untuk mengembangkan keterampilan motorik kasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat, penting dalam mendukung perkembangan fisik mereka dan mencegah anak 1 tahun belum bisa jalan.
Melalui aktivitas yang melibatkan gerakan, anak belajar menjaga keseimbangan dan mengoordinasikan gerakan tubuh mereka, yang penting untuk kemampuan berjalan yang seimbang.
Ajak anak bermain dengan menggulingkan bola bolak-balik, mendorong mobil-mobilan, dan memasukkan serta mengeluarkan benda dari wadah.
Aktivitas ini membantu mengembangkan koordinasi dan keterampilan motorik kasar.
4. Berikan kesempatan untuk berdiri dan melangkah dengan alat bantu
Bantu anak berdiri sambil berpegangan pada perabot yang stabil atau tangan Anda.
Pegang tangan anak saat mereka mencoba berdiri atau melangkah untuk memberikan rasa aman dan kepercayaan diri.
Ini membantu membangun kepercayaan diri dan kekuatan otot anak yang diperlukan untuk berjalan mandiri.
Setiap kali anak mencoba berdiri atau melangkah, Anda juga bisa berikan pujian untuk meningkatkan motivasi si Kecil.
5. Hindari penggunaan baby walker
Meskipun baby walker sering digunakan, beberapa ahli menyarankan untuk menghindari alat bantu berjalan ini.
Ini karena baby walker diketahui dapat menimbulkan risiko cedera dan menghambat perkembangan alami berjalan pada anak.
Pasalnya, baby walker memungkinkan bayi bergerak lebih cepat dan mencapai area yang biasanya tidak dapat dijangkau, sehingga meningkatkan risiko jatuh, terutama dari tangga, serta cedera lainnya seperti luka bakar atau keracunan.
Alih-alih mempercepat kemampuan berjalan, baby walker dapat menunda perkembangan keterampilan motorik seperti merangkak, berdiri, dan berjalan.
6. Berikan waktu untuk latihan yang cukup
Biarkan anak memiliki waktu yang cukup untuk berlatih berjalan setiap hari. Jangan membuat anak merasa terburu-buru saat berlatih.
Semakin banyak mereka berlatih, semakin cepat mereka akan mengembangkan keterampilan berjalan yang stabil.
Sebaliknya, dampingi anak saat mereka mencoba berjalan untuk menjaga keamanannya.
Ingatlah bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatannya sendiri, termasuk apakah saat umur 1 tahun sudah atau belum bisa jalan.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan motorik anak Anda, konsultasikan kepada dokter anak untuk mendapatkan saran dan evaluasi lebih lanjut.
Kesimpulan
- Anak umur 1 tahun yang belum bisa berjalan masih tergolong normal, karena sebagian besar anak mulai berjalan antara usia 12 hingga 15 bulan, dengan beberapa anak memerlukan waktu lebih lama.
- Keterlambatan berjalan perlu diwaspadai jika anak belum menunjukkan tanda-tanda berjalan pada usia 18 bulan.
- Orangtua dapat memberikan stimulasi dengan membiarkan anak bergerak bebas dan bermain di lantai.
- Jika ada kekhawatiran, konsultasi kepada dokter anak dianjurkan untuk memastikan perkembangan yang optimal.