backup og meta

Alasan Kesehatan Mengapa Anak Perlu Susu Terfortifikasi

Alasan Kesehatan Mengapa Anak Perlu Susu Terfortifikasi

Sebagian orang tua masih terbiasa memberikan susu UHT pada anak berusia 3 tahun ke atas. Padahal, melanjutkan susu terfortifikasi itu penting karena nutrisi di dalamnya lebih banyak daripada UHT yang umumnya mengandung lebih banyak gula. Ini ulasan lengkapnya agar Anda lebih bijak.

Dampak mengonsumsi gula berlebih pada anak

Sebagian orangtua tidak menyadari bahwa ada beragam makanan maupun minuman dengan kadar gula tinggi yang kerap dikonsumsi anak-anak, salah satunya adalah susu yang tinggi gula.

Perlu Anda ketahui, kandungan gula pada susu untuk anak sangat perlu diperhatikan, terutama susu kemasan yang mengandung berbagai jenis perasa buatan.

Pasalnya, asupan gula berlebih pada anak dapat berisiko memengaruhi kesehatan tubuh dan proses tumbuh kembangnya.

Meski gula merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh, orangtua tetap perlu memperhatikan jumlah yang dikonsumsi untuk menghindari efek buruk kelebihan gula pada anak.

Ada beberapa dampak asupan gula berlebih yang dapat terjadi pada anak, berikut ini di antaranya.

1. Kerusakan gigi

Kerusakan gigi menjadi salah satu masalah kesehatan yang rentan dialami oleh anak. Hal ini bukan tanpa alasan, karena ternyata masalah ini disebabkan oleh asupan gula berlebih pada anak.

Tahukah Anda?

Anak yang terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi. Hal ini akan lebih parah lagi jika anak tidak terbiasa untuk membersihkan giginya secara teratur.

Jika kebiasaan tersebut tidak segera dihentikan, anak rentan mengalami gigi berlubang di kemudian hari.

2. Penurunan daya fokus

Sebuah penelitian yang diterbitkan departemen kesehatan Amerika Serikat menyatakan, konsumsi gula terutama dari minuman dengan tambahan pemanis selama masa kanak-kanak, memberi pengaruh buruk pada perkembangan kognitif anak.

Bahkan, kondisi ini juga bisa berdampak pada penurunan daya ingat dan konsentrasi anak, sehingga dapat memengaruhi prestasi belajar di sekolah.

3. Obesitas

Perlu Anda ketahui bahwa risiko obesitas tidak hanya dapat mengintai orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami kondisi ini.

Selain faktor genetik dan kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan mengonsumsi asupan yang tidak sehat, termasuk konsumsi gula berlebih, juga menjadi penyebab anak mengalami obesitas.

Terlebih, jika sejak usia dini, anak sudah diberi asupan gula terlalu sering dan berlebihan, misalnya dari pemberian permen.

Alasan anak perlu susu terfortifikasi

Alih-alih menambah asupan gula dari konsumsi susu UHT yang memiliki kadar pemanis tinggi, sebaiknya lanjutkan pemenuhan nutrisi anak dengan susu terfortifikasi.

Sebab, susu terfortifikasi dapat memberi beragam manfaat bagi pertumbuhan si kecil. Berikut ini beragam alasan di balik pentingnya memberikan susu pada anak.

1. Difortifikasi nutrisi penting

Sesuai namanya, susu terfortifikasi melalui proses yang menjadikannya lebih banyak mengandung nutrisi penting dibandingkan susu cair biasa atau UHT.

Perlu Anda Ketahui

Proses fortifikasi membuat susu memiliki nutrisi penting yang baik bagi kognitif dan tumbuh kembang anak, sehingga perkembangan kognitif anak jadi lebih optimal.
Keunggulan ini tentunya berbeda dengan susu UHT yang relatif tidak banyak mengandung nutrisi tambahan.

Pasalnya, susu UHT tidak melalui proses penambahan nutrisi saat pembuatannya. Ini membuat kandungan nutrisi susu UHT terbatas jika dibandingkan dengan susu terfortifikasi.

Padahal, si kecil masih membutuhkan nutrisi penting untuk mendukung perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, kesehatan saluran cerna, dan daya tahan tubuhnya.

2. Sebagai sumber zat besi

Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk anak terutama di masa tumbuh kembangnya.

Jika anak mengalami kekurangan asupan zat besi, tentu hal ini akan berpengaruh bagi pertumbuhannya.

Sebab, kondisi kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak rentan mengalami anemia, memperlambat pertumbuhan, dan mengurangi daya tahan tubuh anak-anak.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap orangtua untuk memastikan si kecil mendapatkan asupan zat besi yang cukup.

Kabar baiknya, susu terfortifikasi mengandung nutrisi lengkap salah satunya berupa zat besi yang dapat mendukung pertumbuhan si kecil.

Dengan terpenuhinya kebutuhan zat besi anak melalui asupan susu terfortifikasi, si kecil dapat tumbuh secara optimal.

3. Mendukung perkembangan kognitif

Di masa pertumbuhannya, setiap anak membutuhkan asupan nutrisi seperti DHA, omega 3&6, zat besi, serta vitamin dan mineral lainnya untuk belajar hal-hal baru.

Nutrisi yang dibutuhkan tersebut bisa Anda dapatkan di dalam susu terfortifikasi, tapi belum tentu ada dalam susu UHT.

Susu yang melewati proses fortifikasi secara tepat dilengkapi beragam nutrisi yang dapat memaksimalkan kemampuan kognitif anak.

Perkembangan kognitif yang optimal menjadi faktor penting untuk mendukung kemampuan belajar si kecil.

Dengan memahami beragam alasan pentingnya memberikan asupan susu pada si kecil, Anda jadi tak perlu ragu lagi melanjutkan nutrisi anak dengan susu terfortifikasi.

Namun, pastikan Anda memilih susu yang tak hanya dilengkapi nutrisi penting dan tidak mengandung gula tambahan.

Tenang, ada Lactogrow 4 yang hadir sebagai susu bubuk bagi anak usia 3 tahun ke atas  yang mengandung 0% sukrosa (gula tambahan).

Selain itu, Lactogrow 4 juga dilengkapi Lactobacillus reuteri yang dapat mendukung kesehatan saluran cerna si kecil agar tumbuh optimal. Yuk, lanjut Lactogrow 4 karena #HalLuarBiasasiKecilBerawalDariDalam

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Associations of prenatal and child sugar intake with child cognition. (2019). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5962431/ 

Comparison of pasteurized whole milk, UHT whole milk, water, and diluted iodine contrast as computed tomographic enteric contrasts. (2013). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23691702/ 

Daily consumption of growing-up milk is associated with less stunting among Indonesian toddlers. (2019). Retrieved from https://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji/article/view/2607 

Growing-Up Milks Can Contribute to Balanced Nutrition in Young Children. Retrieved from https://apiycna.org/our-positions/position-on-nutrition-options/role-and-necessity-of-growing-up-milk/ 

How to transition from formula to milk. (2024). Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/transition-from-formula-to-milk 

Raw milk questions and answers. (2023). Retrieved from https://www.cdc.gov/foodsafety/rawmilk/raw-milk-questions-and-answers.html\

Versi Terbaru

31/07/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Bunda Harus Tahu, Ini Beda Kandungan Protein dalam Susu Kedelai dan Susu Sapi

Cara Memilih Susu Soya yang Tepat untuk Kebutuhan Si Kecil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan