Istilah posyandu mungkin sudah awam terdengar. Akan tetapi, tahukah Anda sebenarnya apa itu posyandu? Apa manfaatnya dan kegiatan apa yang kerap dilakukan? Meski terdengar sederhana, peran posyandu ternyata cukup besar dalam mendukung kesehatan ibu dan anak di lingkungan sekitar. Ketahui serba-serbi seputar posyandu di bawah ini.
Apa itu posyandu?
Posyandu (pos pelayanan terpadu) adalah lembaga kemasyarakatan yang berada di tingkat desa atau kelurahan.
Lembaga ini berfungsi sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah desa atau lurah dalam meningkatkan pelayanan sosial dasar, khususnya di bidang kesehatan.
Posyandu dibina oleh kelompok kerja (pokja) lintas sektor yang disahkan oleh kepala daerah.
Pelaksana utamanya adalah kader kesehatan yang ditunjuk melalui surat keputusan kepala desa atau lurah serta didampingi oleh tenaga kesehatan dari puskesmas atau puskesmas pembantu.
Meskipun posyandu identik dengan pelayanan untuk bayi dan balita, cakupan pelayanannya sebenarnya meliputi seluruh siklus kehidupan.
Ini termasuk ibu hamil dan menyusui, usia sekolah dan remaja, usia produktif, hingga lanjut usia.
Pelayanan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan dan dapat dilengkapi dengan kunjungan rumah di luar jadwal tersebut.
Untuk memudahkan akses, lembaga kemasyarakatan ini biasanya berlokasi di tempat-tempat strategis yang mudah dijangkau masyarakat, mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga RT dan RW.
Melalui pendekatan ini, posyandu berperan penting dalam menghadirkan layanan kesehatan dasar yang lebih dekat, merata, dan berkelanjutan bagi masyarakat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Apa manfaat posyandu?
Ada beberapa manfaat posyandu, baik untuk bayi, balita, anak, dan usia lainnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Mendukung perbaikan perilaku masyarakat menuju gaya hidup yang lebih sehat.
- Mendorong penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
- Mencegah penyakit berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi.
- Mendukung pelayanan Keluarga Berencana (KB).
- Memberdayakan keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan untuk penganekaragaman pangan.
- Mengintegrasikan berbagai layanan sosial dasar, seperti perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga, dan kesejahteraan sosial.
Apa saja kegiatan posyandu?
Pada dasarnya, ada banyak kegiatan di posyandu, salah satunya berkaitan dengan gizi.
Kegiatan gizi di lembaga kemasyarakatan ini merupakan salah satu kegiatan yang utama, dan pada umumnya menjadi prioritas dalam pelaksanaan kegiatan posyandu.
Berikut adalah kegiatan atau pelayanan di posyandu yang dilakukan menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
1. Keluarga Berencana (KB)
Kegiatan ini memberikan pelayanan dan penyuluhan tentang program KB untuk pasangan usia subur.
Tujuannya adalah membantu masyarakat dalam merencanakan jumlah dan jarak kehamilan agar tercipta keluarga yang sehat dan sejahtera.
Layanan yang diberikan antara lain alat kontrasepsi seperti pil, suntik, dan kondom, serta konsultasi metode KB yang sesuai.
2. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
Posyandu memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan balita. Kegiatan ini mencakup beberapa hal berikut.
- Pemeriksaan kehamilan dan pemantauan kesehatan ibu.
- Pemberian tablet tambah darah dan imunisasi tetanus toksoid (TT) untuk ibu hamil.
- Penyuluhan kesehatan ibu, termasuk gizi selama kehamilan dan menyusui serta perencanaan kehamilan.
- Pemeriksaan berat badan balita dan lingkar lengan atasnya.
- Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk deteksi dini keterlambatan tumbuh kembang.
- Penyuluhan tentang kesehatan bayi dan balita, termasuk praktik perawatan sehari-hari.
3. Imunisasi
Imunisasi diberikan secara lengkap sesuai jadwal imunisasi nasional, antara lain BCG, DPT, polio, campak, dan hepatitis B.
Vaksinasi ini sangat penting untuk mencegah penyakit menular yang berbahaya bagi bayi dan anak.
Lembaga kemasyarakatan satu ini juga menjadi tempat bagi ibu dan keluarga untuk mendapat informasi jadwal imunisasi dan pemantauannya.
4. Status gizi
Pemantauan status gizi di posyandu dilakukan secara rutin melalui cara berikut.
- Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi/ panjang badan.
- Deteksi dini gangguan pertumbuhan seperti gizi buruk dan stunting, yang dilakukan dengan memantau buku KMS (Kartu Menuju Sehat).
- Edukasi tentang ASI eksklusif, MPASI bayi, dan pola makan sehat, termasuk pemberian makan tambahan untuk bayi dan balita (PMT posyandu) guna melengkapi kebutuhan gizi anak agar mencapai berat badan sesuai usianya.
- Pembagian kapsul vitamin A dua kali setahun, yaitu setiap bulan Februari dan Agustus, untuk mendukung kesehatan penglihatan dan sistem imun anak.
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Kegiatan lembaga kemasyarakatan ini yang tidak kalah penting adalah pencegahan dan penanggulangan diare.
Pasalnya, diare masih menjadi masalah kesehatan anak. Oleh karena itu, lembaga kesehatan kemasyarakatan satu ini akan memberikan hal-hal berikut.
- Edukasi tentang kebersihan makanan dan air minum.
- Penyuluhan cuci tangan pakai sabun.
- Pemberian oralit sebagai salah satu cara mengatasi diare pada anak.
- Rujukan cepat ke fasilitas kesehatan bila gejala memburuk.
Itu beberapa manfaat hingga kegiatan posyandu yang umumnya dilakukan.
Dengan berbagai layanan dan kegiatan yang dimilikinya, posyandu menjadi pilar penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya ibu dan anak.
Kehadiran posyandu di tengah-tengah lingkungan mempermudah akses terhadap layanan kesehatan dasar, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan keluarga.
Kesimpulan
- Posyandu adalah pos pelayanan terpadu di tingkat desa yang melibatkan masyarakat dalam menyediakan layanan kesehatan dasar, khususnya bagi ibu dan anak.
- Layanan utamanya mencakup kesehatan ibu dan anak (KIA), imunisasi, pemantauan gizi, serta edukasi pencegahan penyakit seperti diare.
- Manfaatnya meliputi peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, dukungan program KB, serta pemberdayaan keluarga untuk ketahanan pangan dan gizi.
- Pelaksanaannya dilakukan rutin setiap bulan di lokasi strategis, sehingga mudah diakses dan menjangkau semua kelompok usia di masyarakat.