backup og meta

Ini Pengganti Gula yang Aman dan Bermanfaat untuk Anak

Ini Pengganti Gula yang Aman dan Bermanfaat untuk Anak

Gula erat kaitannya dengan anak-anak. Secara definisi, gula merupakan jenis karbohidrat yang diolah tubuh menjadi energi. Gula juga memiliki peran penting bagi otak, yaitu menjadi sumber energi utama dalam menyediakan bahan bakar untuk fungsi otak. Meski begitu, gula bisa menjadi bahaya pada anak apabila batas konsumsinya berlebih. Berikut ini alternatif pengganti gula untuk anak dan saran konsumsi gula yang aman untuk balita.

Jenis-jenis gula berdasarkan asalnya

Konsumsi gula pada setiap individu bisa didapatkan dari berbagai sumber dan jenis, baik itu dari makanan atau minuman, hingga jenis yang alami dan buatan. 

Untuk kategori gula alami, terdapat fruktosa, glukosa, dan sukrosa yang ditemukan secara alami pada buah-buahan, beberapa sayuran. Namun, sebagian besar sukrosa terbentuk dari  80% tebu dan 20% gula bit.

Tipe gula sukrosa biasanya hadir dalam berbagai bentuk, yaitu berbentuk pasir, bubuk, bahkan batu yang disebut gula batu.

Sementara itu, jenis lainnya adalah laktosa yang ada secara alami dalam produk susu, serta maltosa biasanya ada di dalam biji-bijian. 

Manfaat gula tertentu untuk kesehatan anak

Gula yang terkandung secara alami dalam makanan dan minuman memiliki manfaat tersendiri bagi kesehatan, seperti laktosa pada susu

Di usia pertumbuhan, anak umumnya mengonsumsi susu untuk pemenuhan nutrisi yang maksimal. 

Pada susu yang mengandung laktosa, terdapat beberapa manfaat kesehatan yang baik untuk anak, berikut penjelasannya.

Meningkatkan penyerapan kalsium

Laktosa mempunyai efek prebiotik pada mikrobiota usus sehingga dapat meningkatkan kemampuan penyerapan kalsium yang lebih baik dan maksimal.

Hal ini ditemukan dalam penelitian tahun 2016 yang dipublikasi pada jurnal Food and Nutrition Bulletin.

Menjaga kesehatan pencernaan dan imunitas

Dengan efek probiotik yang sebelumnya disebutkan, laktosa juga memiliki manfaat sekaligus meningkatkan daya cerna dan imunitas yang keduanya saling berkaitan erat. 

Mendorong proses tumbuh kembang

Berdasarkan sebuah penelitian di Tiongkok pada tahun 2020, asupan produk susu berhubungan positif dengan pertumbuhan anak-anak dan dapat menurunkan risiko stunting. 

Berapa Batas Konsumsi Gula per Hari Anak?

Batas konsumsi gula individu per hari adalah sebesar 10% dari total energi (200 kkal). Angka tersebut diambil dari Permenkes Nomor 30 Tahun 2013.

Jika dianalogikan, konsumsi gula tersebut setara dengan 50 gram atau 4 sendok makan per orang per hari.

Untuk anak, The American Heart Association menyarankan konsumsi gula tidak lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh gula tambahan per hari.

Perlu Anda Ketahui

Jika melebihi batas, gula akan berakibat buruk pada anak-anak. Terlebih  jika gula yang dikonsumsi merupakan gula sintentis atau buatan yang kerap ditemukan dalam makanan atau minuman instan yang bisa dikonsumsi anak. 

Dalam sebuah publikasi pada tahun 2020, ditemukan hubungan antara penambahan gula dengan kondisi yang menyebabkan penyakit jantung

Pola makan tinggi gula tambahan ini dapat berisiko pada penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak sehat. Ini membuat orangtua perlu mencari pengganti gula yang aman untuk anak.

Studi lain juga menemukan perbandingan bahwa, orang yang mendapatkan 17 hingga 21 persen kalorinya dari tambahan gula memiliki risiko meninggal 38 persen lebih tinggi akibat penyakit jantung.

Berbeda dengan mereka yang mengonsumsi 8 persen kalori dari tambahan gula, di mana risiko meninggalnya pun lebih rendah.

Jenis gula tambahan tentu tidak sama seperti jenis gula alami layaknya laktosa yang berasal dari susu. Karena laktosa tidak memberi risiko yang sama seperti jenis gula lainnya dan memiliki manfaat kesehatan untuk anak. 

Cari pengganti gula yang aman untuk anak

Dengan batasan gula yang sudah disebutkan dan rawannya gaya hidup anak tinggi gula di zaman sekarang, orang tua perlu bersikap tegas untuk membatasi konsumsi gula tambahan. 

Sebaiknya orang tua mulai menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat pada anak agar terhindar dari masalah kesehatan.

Sebab sekitar 90% perkembangan otak anak terjadi pada 5 tahun pertama kehidupannya, sehingga pemberian nutrisi yang optimal sangat diperlukan.  Upaya yang bisa dilakukan orang tua ialah dimulai dari memberi susu yang aman bagi anak.

Pilih susu yang tidak mengandung gula tambahan, seperti Nutrilon Royal yang mengandung gula alami dan aman bagi si kecil, karena mengandung 100% laktosa dan 0g sukrosa. 

Selain itu, Nutrilon Royal juga mengandung nutrisi seperti DHA EPA yang penting untuk mendukung perkembangan otak anak dan juga Double Biotic FOS:GOS yang teruji klinis perkuat imunitas anak. 

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Grenov B, Briend A, Sangild PT, et al. Undernourished Children and Milk Lactose. Food and Nutrition Bulletin. 2016;37(1):85-99. doi:10.1177/0379572116629024

Maldonado Galdeano C, Cazorla SI, Lemme Dumit JM, Vélez E, Perdigón G. Beneficial Effects of Probiotic Consumption on the Immune System. Ann Nutr Metab. 2019;74(2):115-124. doi: 10.1159/000496426. Epub 2019 Jan 23. PMID: 30673668.

Duan Y, Pang X, Yang Z, Wang J, Jiang S, Bi Y, Wang S, Zhang H, Lai J. Association between Dairy Intake and Linear Growth in Chinese Pre-School Children. Nutrients. 2020 Aug 25;12(9):2576. doi: 10.3390/nu12092576. PMID: 32854304; PMCID: PMC7551188.

Yang Q, Zhang Z, Gregg EW, Flanders WD, Merritt R, Hu FB. Added Sugar Intake and Cardiovascular Diseases Mortality Among US Adults. JAMA Intern Med. 2014;174(4):516–524. doi:10.1001/jamainternmed.2013.13563

Mayer-Davis E, Leidy H, Mattes R, et al.

Alexandria (VA): USDA Nutrition Evidence Systematic Review; 2020 Jul.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK579054/ 

American Heart Association. Kids and added sugars: How much is too much? 2016. https://www.heart.org/en/news/2023/05/23/kids-and-added-sugars-how-much-is-too-much

Rizkalla SW. Health implications of fructose consumption: A review of recent data. Nutr Metab (Lond). 2010 Nov 4;7:82. doi: 10.1186/1743-7075-7-82. PMID: 21050460; PMCID: PMC2991323.

Taskinen MR, Packard CJ, Borén J. Dietary Fructose and the Metabolic Syndrome. Nutrients. 2019 Aug 22;11(9):1987. doi: 10.3390/nu11091987. PMID: 31443567; PMCID: PMC6770027.

Mergenthaler P, Lindauer U, Dienel GA, Meisel A. Sugar for the brain: the role of glucose in physiological and pathological brain function. Trends Neurosci. 2013 Oct;36(10):587-97. doi: 10.1016/j.tins.2013.07.001. Epub 2013 Aug 20. PMID: 23968694; PMCID: PMC3900881.

George A Bray. How bad is fructose?1,2. The American Journal of Clinical Nutrition. Volume 86. Issue 4. 2007. Pages 895-896. ISSN 0002-9165. https://doi.org/10.1093/ajcn/86.4.895

Versi Terbaru

15/11/2024

Ditulis oleh Adelia Dwitasari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Kandungan Gula dalam Buah, Apa Efeknya bagi Kesehatan?

Kenali Cara Mengurangi Asupan Gula pada Anak Sejak Dini Sebelum Terlambat!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adelia Dwitasari · Tanggal diperbarui 5 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan