backup og meta

Panduan WHO: Memilih Jenis Susu Lanjutan Terbaik setelah ASI

Panduan WHO: Memilih Jenis Susu Lanjutan Terbaik setelah ASI

Merasa kesulitan memilih susu anak setelah lepas dari ASI? World Health Organization (WHO) secara resmi mengeluarkan panduan rekomendasi pemberian nutrisi tambahan untuk anak sejak usia 12 bulan yang bisa Anda ikuti. Berikut serba-serbi perihal memilih susu anak berdasarkan rekomendasi WHO agar nutrisi si kecil terpenuhi secara maksimal.

Pertimbangan pemilihan susu selain ASI

Nutrisi tambahan selain ASI wajib diberikan pada saat MPASI usia 6 bulan. Jika setelah selesai mengasihi dan usia si kecil menginjak 12 bulan dapat diberikan nutrisi susu lain.

Jika ingin memberi susu lanjutan, sejalan dengan pedoman dari World Health Organization (WHO), anak usia di atas 12 bulan dapat diberikan nutrisi lain yang menandakan pentingnya mempertimbangkan variasi dalam asupan nutrisi anak. 

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan nutrisi si kecil semakin banyak, termasuk protein hewani yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. 

Oleh karena itu, orangtua perlu memastikan bahwa anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dan mencakup protein hewani untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan mereka.

Apa Susu Rekomendasi WHO untuk Anak Usia 12 Bulan ke Atas? 

Ketika anak menginjak usia 12 bulan, si kecil butuh nutrisi yang lebih kompleks untuk dukung tumbuh kembang setelah ASI.

Orangtua sebaiknya melakukan transisi sejak anak usia 12-24 bulan dengan memberikan asupan berupa jenis susu lain yang tetap tinggi nutrisi.

Tahukah Anda?

Bagi anak-anak yang memasuki usia 12 bulan, World Health Organization (WHO) menganjurkan orangtua untuk memberikan asupan berupa susu protein hewani, seperti susu segar atau fresh milk  pasteurisasi.

Proses pasteurisasi memastikan bahwa nutrisi alami dan nutrisi BioActive dalam susu tetap terjaga sehingga mudah diserap oleh tubuh yang bagus untuk bantu jaga daya tahan tubuh.

Susu ini juga menjadi lebih aman karena proses pasteurisasi membunuh bakteri patogen yang mungkin ada.

Di sisi lain, susu segar pasteurisasi juga berperan besar dalam mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang anak karena mengandung protein hewani yang kualitasnya tinggi dan mudah diserap oleh tubuh anak.

Di dalamnya terdapat 9 asam amino esensial untuk pertumbuhan otot dan tulang, serta sumber kalsium, vitamin A, B1, dan B2 yang mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf.

Dengan demikian, konsumsi susu segar yang telah dipasteurisasi dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak pada masa pertumbuhan, serta membantu mencegah stunting dan mendukung pertumbuhan optimal.

Mengingat protein hewani dapat diserap dan dicerna dengan baik oleh tubuh anak, penting bagi orangtua untuk memperhatikan asupan protein hewani susu segar yang dipasteurisasi guna mencegah stunting.

Kesalahan umum orangtua dalam memilih susu untuk si Kecil

Tak sedikit sebagian orangtua yang terbiasa untuk langsung beralih ke susu bubuk atau susu formula ketika selesai memberikan ASI pada anak usia 1 tahun. Nyatanya, hal ini sudah tidak direkomendasikan oleh WHO, kecuali sudah dianjurkan oleh dokter.

Pasalnya, susu bubuk biasanya melewati proses pemanasan dari susu susu segar cair dengan suhu yang sangat tinggi dan lama, sehingga menjadi padatan susu/tepung susu/skim powder.

Kondisi di atas menyebabkan banyaknya nutrisi alami berkualitas yang hilang dan rusak, sehingga perlu ditambahkan vitamin dan mineral buatan.

Tidak hanya itu, ketika proses untuk memperpanjang masa simpan ini dilakukan, rasa alami pada susu juga hilang dan menyebabkan rasa aslinya menjadi pahit. 

Bahkan, biasanya ada penambahan beberapa bahan buatan lainnya seperti pemanis, atau perasa vanilla madu agar rasanya juga dapat diterima oleh si kecil.

Tentunya proses ini dapat mempengaruhi kandungan yang ada di dalam susu bubuk sehingga tidak sama lagi seperti saat dalam kondisi susu segar cair.

Proses pemanasan dan penghilangan air pada susu bubuk akhirnya memicu penguraian protein, sehingga kandungan proteinnya lebih banyak yang hilang dibanding dengan susu segar. 

Menghilangkan sebagian besar protein dan merusak protein yang masih tertinggal, sama seperti dalam memasak maupun memproses sayur atau bahan alami yang tidak boleh melewati proses terlalu panjang.

Oleh karena itu, WHO lebih merekomendasikan susu sapi murni dan telah melalui proses pasteurisasi karena nutrisi alaminya masih terjaga sehingga baik bagi tumbuh kembang anak di usia 1 tahun.

Kriteria susu pasteurisasi berkualitas tinggi menurut WHO

Dalam memberikan asupan susu pasteurisasi untuk buah hati, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan berikut ini.

1. Pastikan komposisi utamanya 100% susu sapi segar

Sebelum membeli, Anda perlu pastikan bahwa komposisi utama dari susu tersebut adalah 100% susu segar.

Ini sangat penting karena susu segar menyediakan nutrisi alami yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak

2. Hindari tambahan sukrosa

Orangtua juga perlu memperhatikan susu yang dipilih tidak mengandung tambahan sukrosa. Pastikan komposisinya hanya terdiri dari laktosa, yaitu gula alami yang ditemukan dalam susu.

Laktosa membantu mengurangi risiko obesitas dini pada si Kecil dan memberikan asupan gizi yang lebih sehat dan laktosa ini juga sudah ada di dalam ASI.

3. Mengandung nutrisi alami dan BioActive masih terjaga

Poin terakhir yang perlu diperhatikan dalam memilih susu sesuai kriteria WHO adalah, pastikan susu yang dipilih telah melalui proses pasteurisasi dengan baik. 

Proses pasteurisasi yang tepat memastikan bahwa nutrisi alami dan BioActive dalam susu tetap terjaga.

Ini sangat penting karena nutrisi alami dan BioActive memiliki peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh anak dan memberikan manfaat kesehatan yang optimal.

Cara memilih susu sapi pasteurisasi berkualitas

Guna mendapatkan susu sapi pasteurisasi berkualitas, Anda perlu memerhatikan sejumlah cara dalam memilihnya.

Salah satunya yaitu dengan memeriksa komposisi produk untuk memastikan bahwa susu pasteurisasi yang Anda pilih 100% hanya mengandung susu segar. 

Anda bisa melakukan riset serta membaca label dan klaim dari produk yang akan Anda beli untuk memastikan komposisi susu yang digunakan.

Anda disarankan memilih merek dengan sumber susu berkualitas yang terjamin mutunya dan dari peternakan sendiri. Sebab, tidak semua produk susu pasteurisasi diolah dari peternakan sapi sendiri, sehingga tidak terstandarisasi.

Produk susu pasteurisasi dengan merek berkualitas juga biasanya menggunakan teknologi pengolahan modern tanpa sentuhan tangan untuk memastikan kualitas dan kesegaran susu, sehingga nutrisi alaminya masih terjaga.

Greenfields Fresh Milk menjadi Pilihan No. 1 keluarga Indonesia, karena selalu menjamin kualitas susu segar melalui proses produksi terbaik.

Susu segar Greenfields terkenal akan nutrisi alami dan nutrisi BioActive yang terjaga dengan baik, tanpa tambahan perasa atau gula. Komposisinya hanya terdiri dari 100% susu segar, yang diproses dengan ekstra higienis tanpa sentuhan tangan.

Proses produksi ini tidak hanya menjamin kebersihan susu, tetapi juga memastikan bahwa nutrisi alami tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen. 

Greenfields juga berkomitmen pada distribusi dingin untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. Selain itu, susu segar Greenfields dapat dihangatkan bila diinginkan, sehingga sesuai dengan preferensi dan kebutuhan keluarga di rumah.

Dengan demikian, Greenfields Fresh Milk tidak hanya menjadi Pilihan No. 1 bagi Keluarga Indonesia, tetapi juga menjadi pilihan yang tepat untuk memastikan asupan susu segar berkualitas tinggi bagi seluruh keluargamu.

Memilih susu sapi pasteurisasi berkualitas adalah langkah penting dalam memastikan asupan nutrisi yang sehat bagi keluarga Anda. 

Greenfields telah menjadi Pilihan No. 1 sebagai Pioneer Fresh Milk Pastuerisasi dengan teknologi modern terintegrasi pertama di Indonesia, memiliki perternakan terbesar di Indonesia dan kualitas international jadikan sapi dan proses Greenfields menghasilkan susu segar berkualitas.

Langkah pertama dalam memilih susu sapi pasteurisasi yang berkualitas adalah memeriksa komposisi produk. 

Pastikan bahwa susu segar atau fresh milk pasteurisasi yang Anda pilih benar-benar hanya mengandung 100% susu segar tanpa campuran lainnya, baik pemanis buatan hingga pengawet sesuai dengan pedoman WHO.

Anda juga perlu pastikan memilih produsen susu seperti Greenfields yang berkomitmen terhadap distribusi dingin untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. 

Susu Segar Pasteurisasi yang telah melalui proses pasteurisasi harus disimpan dalam suhu yang tepat, idealnya antara 1-4°C atau dalam suhu chiller. Hal ini penting untuk memastikan bahwa seluruh nutrisi alami dan BioActive tetap terjaga hingga sampai ke tangan Anda dan untuk Si Kecil.

Meskipun susu segar pasteurisasi harus selalu dalam keadaan dingin, tidak menutup kemungkinan jika Si Kecil lebih suka minum susu dalam keadaan hangat.

Susu dapat dipanaskan pada suhu suam kuku dan tidak direkomendasikan dipanaskan berulang kali supaya nutrisi dan tekstur susu tetap utuh.

Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, Anda dapat memilih susu sapi pasteurisasi berkualitas tinggi yang akan memberikan manfaat nutrisi yang maksimal bagi kesehatan Si Kecil.

Dengan demikian, Greenfields Fresh Milk tidak hanya menjadi Pilihan No. 1 bagi Keluarga Indonesia, tetapi juga menjadi pilihan yang tepat untuk memastikan asupan susu segar berkualitas tinggi bagi seluruh keluarga Anda, terutama si Kecil sesuai anjuran WHO terbaru.

*berdasarkan Nielsen Scan Track 2023

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

 

Animal protein intake at 12 months is associated with growth factors at the age of six. (2014). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24471761/ 

Association between milk consumption and child growth for children aged 6–59 months. (2020). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/340839071_Association_between_milk_consumption_and_child_growth_for_children_aged_6-59_months 

Bioactives in bovine milk: Chemistry, technology, and applications. (2021). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8653947/ 

Growth in milk consumption and reductions in child stunting: Historical evidence from cross-country panel data. (2023). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10400883/ 

WHO guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age. (2023). Retrieved from https://www.who.int/publications/i/item/9789240081864

Versi Terbaru

20/08/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Cara Memilih Susu Soya yang Tepat untuk Kebutuhan Si Kecil

Reaksi Tubuh yang Alergi Susu Sapi Terhadap Tumbuh Kembang si Kecil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 20/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan