backup og meta

Perbedaan Susu Pertumbuhan dan UHT, Mana Pilihan Tepat untuk si Kecil?

Perbedaan Susu Pertumbuhan dan UHT, Mana Pilihan Tepat untuk si Kecil?

Setiap orangtua pasti ingin si Kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan usianya. Salah satu cara yang bisa dilakukan, yakni memberikan susu yang isinya lebih banyak nutrisi penting.

Namun, tahukah Bunda kalau ternyata tidak semua susu sama? Sebelum memutuskan memilih susu untuk si Kecil, sebaiknya simak penjelasan berikut ini dengan seksama.

Perbedaan susu UHT dan pertumbuhan

Tidak sedikit orangtua yang masih bingung memilih ketika dihadapkan dengan banyaknya jenis susu untuk si Kecil yang telah genap 1 tahun.

Di pasaran, Bunda akan menemukan berbagai jenis susu, di antaranya adalah susu bubuk atau susu pertumbuhan dan susu UHT.

Keduanya memang sama-sama berasal dari perahan susu sapi dan bertujuan untuk melengkapi nutrisi si Kecil, tetapi ternyata kandungan nutrisi susu UHT dan pertumbuhan beda, lho!

Adapun perbedaan yang bisa memengaruhi pilihan dan pertimbangan Bunda sebelum memberikan susu yang terbaik untuk si Kecil.

Untuk lebih jelas, berikut adalah perbedaan susu UHT dan pertumbuhan yang harus Bunda ketahui.

1. Perbedaan proses produksi

Perbedaan susu UHT dan pertumbuhan dapat terlihat dari proses produksinya. 

Sesuai namanya, susu UHT (Ultra High Temperature) diproses dengan pemanasan suhu tinggi, biasanya di atas 135 derajat Celcius dalam waktu singkat.

Proses tersebut bertujuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme dalam susu, sehingga dapat meningkatkan umur simpan susu tanpa perlu pendinginan.

Sementara itu, susu pertumbuhan dibuat melalui proses evaporasi cairan atau memanaskan susu cair hingga kering dengan menggunakan alat berupa spray drying.

Susu pertumbuhan juga melewati tahap pemurnian untuk menghilangkan lemak berlebih, kotoran, dan bahan-bahan lainnya yang tidak diperlukan, sehingga lebih aman tidak menimbulkan alergi dan mudah terserap dalam pencernaan si Kecil.

2. Komposisi nutrisi

Salah satu perbedaan penting antara susu UHT dan pertumbuhan adalah komposisi nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Meski keduanya sekilas memiliki nutrisi utama yang sama, proses pemanasan dalam produksi susu UHT dianggap dapat menurunkan kadar beberapa nutrisi penting.

Terbukti dalam Journal of Dairy Science disebutkan bahwa pemrosesan susu UHT rata-rata mengalami kehilangan nutrisi dengan rincian sebagai berikut:

  • 32,5% vitamin C,
  • 17,9% vitamin B12,
  • 12,5% asam folat,
  • 3,4%, vitamin B6, dan
  • 2,6% vitamin B2.

Biasanya, susu UHT juga tidak mengalami penambahan zat, seperti vitamin C dan mineral yang sesuai kebutuhan asupan gizi si Kecil, sehingga komposisi nutrisinya beda dengan susu pertumbuhan.

Sementara itu, susu pertumbuhan diproses dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi anak-anak usia 1-3 tahun.

Tahukah Anda?

Susu pertumbuhan dilengkapi dengan berbagai nutrisi tambahan, seperti zat besi, vitamin C, DHA, minyak ikan dan nutrisi penting lainnya yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil secara pesat.

3. Harga susu pertumbuhan lebih murah

Siapa sangka beda susu pertumbuhan lebih ekonomis daripada susu UHT?

Jika dihitung lebih cermat, harga per saji susu pertumbuhan jauh lebih murah dengan nutrisi penting yang lebih banyak bila dibandingkan dengan susu UHT. 

Dalam satu kemasan susu pertumbuhan, Bunda bisa membuat susu minimal 4x penyajian untuk mencukupi kebutuhan gizi harian si Kecil.

Selain itu, juga tidak perlu repot-repot membeli banyak kemasan sekaligus, cukup dengan satu kemasan Bunda bisa bantu melengkapi nutrisi si Kecil dalam beberapa hari kedepan. Menarik, kan?

Beda susu UHT dan pertumbuhan, mana yang lebih baik?

Untuk atas 1 tahun sebaiknya memilih susu pertumbuhan, karena mengandung lebih banyak nutrisi penting yang dibutuhkan si Kecil.

Beda dengan susu UHT, dalam segelas susu pertumbuhan terdapat tambahan seperti vitamin, mineral maupun nutrisi lainnya untuk dukung tumbuh kembangnya secara pesat.

Meskipun pada dasarnya susu merupakan minuman yang menjadi sumber nutrisi dan menyehatkan untuk si Kecil, tapi penting dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan mempertimbangkan kandungan yang sesuai dengan usia anak.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak usia 12-24 bulan sebaiknya mengonsumsi 2-3 cangkir susu setiap hari.

Sementara itu, untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, disarankan mengonsumsi sebanyak 2 gelas susu setiap hari atau dengan sekitar 450 hingga 592 gram susu.

Sebelum memutuskan membeli susu untuk si Kecil, pastikan Bunda cek isinya yang lebih penting. Pilih susu pertumbuhan karena kandungannya beda ada banyak nutrisi dan harganya lebih hemat daripada susu UHT.

Sebagai solusi, Bunda bisa memberikan SGM Eksplor, satu-satunya susu pertumbuhan anak 1-3 tahun yang dilengkapi dengan IronC™, DHA, Minyak Ikan, Omega 3 & 6, serta nutrisi penting lainnya.

Diketahui, IronC™ adalah kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C yang bermanfaat untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi penting hingga 2x lipat. 

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Retrieved 22 Maret 2024, from (n.d.). 403 – Forbidden: Access is denied. https://downloads.aap.org/AAP/PDF/HealthyBeverageQuickReferenceGuideDownload.pdf

Effect of Ultra-High Temperature Steam Injection Processing and Aseptic Storage on Labile Water-Soluble Vitamins in Milk. Retrieved 22 Maret 2024, from https://doi.org/10.3168/jds.S0022-0302(89)79151-7

Influence of Ultra-Heat Treatment on Properties of Milk Proteins. Retrieved 22 Maret 2024, from https://doi.org/10.3390%2Fpolym13183164

Retrieved 22 Maret 2024, from (n.d.). Munch & Move. https://healthykids.nsw.gov.au/downloads/file/campaignsprograms/Appropriatedrinkstable.pdf

Formula choices in infants with cow’s milk allergy. Retrieved 22 Maret 2024, from https://doi.org/10.46747%2Fcfp.6703180

Versi Terbaru

15/05/2024

Ditulis oleh Adhenda Madarina

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Kurang Zat Besi pada Anak Memengaruhi Tinggi Badan Anak, Ini Penjelasannya

Si Kecil Sering Lelah? Bisa Jadi karena Anemia Zat Besi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 15/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan