Dextromethorphan (dekstrometorpan) merupakan obat pereda batuk berdahak atau batuk kering. Obat ini termasuk obat bebas yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Dextromethorphan tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Ketahui dosis, aturan konsumsi, serta efek sampingnya berikut ini.
Golongan obat: antitusif.
Merek dagang dextromethorphan: Hufagrip, Panadol, Actifed Plus.
Apa itu obat dextromethorphan?
Dextromethorphan adalah obat untuk mengatasi jenis batuk kering atau batuk tidak berdahak karena flu.
Obat golongan antitusif ini bekerja dengan cara mengurangi sinyal di bagian otak yang memicu refleks batuk.
Namun, obat ini tidak digunakan untuk batuk berkelanjutan yang disebabkan oleh merokok atau masalah pernapasan jangka panjang seperti bronkitis kronis dan emfisema.
Dekstrometorpan merupakan obat bebas dan dapat dengan mudah diperoleh di pasaran tanpa menggunakan resep dokter. Akan tetapi, Anda tetap harus memperhatikan dosis serta aturan pakainya.
Dosis dextromethorphan
Obat ini tersedia di Indonesia dalam sediaan sirup, tablet, dan kapsul. Berikut ini dosis umum untuk penggunaan dextromethorphan untuk menyembuhkan batuk.
Dosis untuk dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas
- Dosis awal untuk obat dextromethorphan sediaan sirup adalah 5 ml (2 sendok teh), 4 kali sehari setiap 4 – 6 jam.
Hindari memberikan obat ini pada anak-anak dibawah usia 12 tahun.
Aturan pakai dextromethorphan
Dextromethorphan merupakan obat batuk oral, Anda dapat mengonsumsi obat ini dengan segelas air sebelum maupun setelah makan
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti dalam bentuk tablet atau sirup. Ikuti aturan pakai sesuai sediaan obat yang tertera pada kemasan.
Namun, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum meminum dekstrometorpan.
- Hindari mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang telah ditentukan.
- Jika Anda lupa meminum obat, minumlah pada dosis berikutnya dan hindari menggandakan dosis obat.
- Apabila gejala memburuk setelah minum obat, hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan kepada dokter.
Mengonsumsi obat ini tanpa membaca aturan minum obat dapat meningkatkan efek samping obat.
Oleh sebab itu, perhatikanlah petunjuk aturan pakai yang terdapat pada label kemasan obat.
Hal yang perlu diperhatikan
Obat ini mungkin dapat membuat Anda merasa mengantuk. Jadi, sebaiknya hindari berkendara saat minum obat ini.
Efek samping dextromethorphan
Tidak jauh berbeda dengan obat lainnya, obat batuk ini juga memiliki risiko efek samping, meliputi:
- bengkak di wajah, mulut, bibir dan lidah,
- sesak napas,
- reaksi alergi,
- pusing,
- mual dan muntah,
- sakit perut,
- gangguan tidur, dan
- diare.
Jika Anda mengalami gejala efek samping seperti di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat dextromethorphan
Bagi Anda yang memiliki beberapa kondisi kesehatan berikut perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
- Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda memiliki alergi dextromethorphan atau obat-obatan lain. Periksa label bungkus untuk mencari tahu daftar bahannya.
- Jangan gunakan obat ini jika Anda sedang mengonsumsi obat depresi yang dikenal dengan Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOI) dalam dua minggu terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat yang meningkatkan serotonin untuk mengobati depresi dan kecemasan, seperti fluoxetine, paroxetine dan sertraline.
- Beri tahu dokter kalau Anda merokok, mengalami batuk berdahak, atau ada masalah pernapasan seperti asma, emfisema, atau bronkitis kronis.
Apakah dextromethorphan aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Studi dalam jurnal BMJ Open mengungkapkan bahwa penggunaan obat batuk yang memiliki kandungan dextromethorphan di awal kehamilan dapat meningkatkan risiko janin lahir cacat.
Oleh sebab itu, untuk ibu hamil, sebaiknya hindari mengonsumsi obat ini.
Tidak diketahui apakah mengonsumsi obat ini aman untuk ibu menyusui. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Interaksi obat dextromethorphan dengan obat lain
Obat-obatan yang berisiko menimbulkan interaksi obat dengan dekstrometorpan, yaitu:
- clorgyline,
- furazolidone,
- iproniazid,
- isocarboxazid,
- moclobemide,
- nialamide,
- ozanimod,
- pargyline,
- fenelzina,
- procarbazine,
- rasagiline,
- safinamide,
- selegiline,
- toloxatone, dan
- tranylcypromine.
Beberapa obat di atas mungkin dapat menimbulkan interaksi jika dikonsumsi bersama dengan dextromethorphan.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan obat ini, penting untuk memperhatikan aturan pakai yang tertera pada label kemasan.
Dextromethorphan adalah obat yang digunakan untuk meredakan batuk kering atau batuk berdahak. Obat ini dijual bebas di pasaran, tapi Anda tetap harus memperhatikan aturan pakainya agar obat efektif menghentikan batuk.
[embed-health-tool-bmi]