Kegunaan Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide (benzoil peroksida) obat apa?
Benzoyl peroxide (benzoil peroksida) adalah obat oles (topikal) yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat. Obat ini tersedia di apotek dalam berbagai bentuk, mulai dari gel, krim, hingga sabun.
Obat ini mengandung zat antibakteri yang berfungsi membunuh Propionibacterium acnes atau P. acnes, bakteri utama penyebab jerawat. Kadang keampuhan sifat antibakteri obat ini bisa ditingkatkan dengan mencampurnya dengan antibiotik lain, seperti clindamycin.
Selain jerawat, benzoyl peroxide juga ampuh untuk mengatasi masalah kulit lainnya, seperti mengurangi sebum (minyak) dan sel-sel kulit mati.
Obat ini memiliki kadar konsentrasi yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan kebutuhan kulit Anda. Maka itu, apabila Anda memiliki masalah jerawat yang parah, biasanya dokter kulit akan meresepkan benzoil peroksida dengan kadar yang telah disesuaikan.
Bagaimana cara pakai benzoyl peroxide (benzoil peroksida)?
Benzoil peroksida bisa dikemas dalam bentuk yang berbeda-beda. Itu sebabnya cara pakainya pun berbeda-beda. Kadar konsentrasi benzoyl peroxide dalam setiap produk pun mungkin akan berbeda.
Berikut adalah cara pakai benzoyl peroxide, tergantung bentuk produknya:
- Krim atau losion jerawat: oleskan sebanyak 1-2 kali sehari di seluruh bagian kulit wajah untuk mengobati dan mencegah jerawat muncul kembali.
- Sabun cuci muka: gunakan 1-2 kali sehari untuk mengobati serta mencegah jerawat di wajah.
- Sabun cair atau batangan untuk tubuh: gunakan 1-2 kali sehari saat Anda mandi, biasa ditujukan untuk jerawat yang muncul di dada, punggung, dan bagian tubuh lainnya.
- Gel: biasanya mengandung kadar benzoil peroksida yang lebih tingga sehingga cukup dioleskan sedikit untuk mengatasi jerawat.
Sebelum menggunakan obat ini, cucilah tangan terlebih dahulu. Bersihkan juga bagian kulit yang akan diolesi benzoyl peroxide, lalu keringkan dengan handuk.
Oleskan benzoil peroksida tipis-tipis dan merata, atau sesuai dengan anjuran dari dokter kulit Anda.
Pastikan Anda menghindari daerah mata dan mulut ketika mengoleskan obat ini. Jangan mengoleskan benzoil peroksida ke luka terbuka, kulit yang terbakar matahari, kulit yang mengelupas akibat kering, atau kulit yang teriritasi.
Bagaimana cara menyimpan benzoyl peroxide (benzoil peroksida)?
Simpan benzoil peroksida di suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau membekukannya.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis benzoyl peroxide (benzoil peroksida) untuk dewasa?
Penggunaan benzoyl peroxide untuk orang dewasa, baik dalam bentuk gel, krim, maupun sabun, dimulai dengan 1 kali pemakaian dalam sehari. Tingkatkanlah jumlah pemakaian menjadi 2 atau 3 kali sehari, tergantung kebutuhan atau anjuran dokter kulit.
Apabila kulit menunjukkan tanda-tanda kering atau terkelupas, Anda bisa mengurangi dosis pemakaian menjadi 1 kali sehari.
Bagaimana dosis benzoyl peroxide (benzoil peroksida) untuk anak-anak?
Obat topikal benzoyl peroxide hanya dapat diberikan pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dosisnya pun tidak jauh berbeda dengan dosis yang diberikan pada orang dewasa. Gunakan 1 kali sehari pada pemakaian pertama, kemudian tingkatkan dosis menjadi 2-3 kali sehari bila perlu, atau tergantung dengan arahan dari dokter kulit.
Anda juga dapat mengurangi dosis pemakaian benzoil peroksida pada anak menjadi 1 kali sehari apabila terdapat gejala kulit kering dan terkelupas.
Dalam dosis dan sediaan apa obat ini tersedia?
Obat jerawat benzoyl peroxide tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu:
- gel
- krim atau losion
- sabun cuci muka
- sabun cair atau sabun batang untuk bagian tubuh selain wajah
Kadar konsentrasi benzoil peroksida dalam setiap produk biasanya berkisar di antara 4 hingga 10 persen.
Umumnya, obat untuk masalah jerawat di kulit wajah mengandung kadar benzoil peroksida lebih kecil. Hal ini dikarenakan kulit wajah cenderung lebih sensitif.
Sementara itu, untuk bagian tubuh lain (seperti dada dan punggung), obat yang diberikan memiliki kadar benzoyl peroxide yang jauh lebih tinggi.
Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi setelah menggunakan benzoyl peroxide (benzoil peroksida)?
Sama dengan obat-obatan lain, benzoyl peroxide juga berpotensi menimbulkan terjadinya efek samping. Hal ini lebih mungkin terjadi jika Anda baru pertama kali menggunakan obat ini.
Obat benzoyl peroxide mungkin dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi, mulai dari yang bersifat ringan hingga berat.
Efek samping yang bersifat ringan dan cukup umum terjadi meliputi:
- sensasi menyengat atau terbakar
- kulit terasa gatal
- kulit kering, mengelupas, atau seperti bersisik
- kulit memerah dan teriritasi
Konsultasikan ke dokter mengenai efek-efek tersebut, terutama jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Dokter mungkin akan mengurangi dosis benzoyl peroxide, atau mengganti dengan obat jerawat lain.
Segera hentikan pemakaian benzoil peroksida jika terjadi tanda-tanda di bawah ini:
- Rasa gatal dan sensasi terbakar semakin parah
- Kulit memerah dan terus terkelupas
- Timbul biduran (urtikaria)
- Pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Kesulitan bernapas
- Kepala terasa ringan
Pencegahan dan Peringatan
Apa yang perlu diketahui sebelum menggunakan obat ini?
Sebelum menggunakan obat tertentu, termasuk benzoyl peroxide, pertimbangkan risiko, manfaat, serta efek samping dari obat tersebut terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan ketahui:
Reaksi alergi
Beri tahu dokter jika Anda mengalami reaksi tak biasa, alergi pada benzoyl peroxide atau obat lain. Beri tahu dokter juga jika Anda memiliki alergi tipe lain seperti pada makanan, pewarna, pengawet, atau alergi hewan.
Jika Anda membelinya tanpa resep, bacalah label kemasan dengan saksama.
Untuk menguji apakah kulit Anda memiliki reaksi alergi, Anda dapat mencoba mengoleskan sedikit produk benzoyl peroxide pada area kulit yang berjerawat. Lakukan uji coba ini selama 3 hari.
Jika tidak ada reaksi alergi yang muncul, Anda dapat langsung menggunakan produk benzoil peroksida sesuai dengan kadar yang tertera di label kemasan, atau yang sudah direkomendasikan oleh resep dokter.
Namun, apabila kulit Anda menunjukkan tanda-tanda alergi setelah memakai benzoyl peroxide, segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter kulit Anda. Kemungkinan dokter akan mengubah dosis obat atau memberikan obat pengganti, seperti:
- salicylic acid (asam salisilat)
- sulfur
- tea tree oil
- adapalene
Penggunaan untuk kulit sensitif
Apabila memiliki kulit yang sensitif, Anda tidak disarankan menggunakan obat ini untuk mengatasi jerawat. Benzoyl peroxide cenderung menyebabkan kulit kering, sehingga hal tersebut justru berpotensi memperparah kondisi kulit sensitif Anda.
Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda memiliki kulit yang kering atau sensitif. Dokter akan menyesuaikan kadar benzoil peroksida atau meresepkan obat jerawat yang lebih ringan, seperti salicylic acid.
Apakah benzoyl peroxide (benzoil peroksida) aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat benzoyl peroxide termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
- A = Tidak berisiko
- B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
- C = Mungkin berisiko
- D = Ada bukti positif dari risiko
- X = Kontraindikasi
- N = Tidak diketahui
Artinya, benzoil peroksida mungkin tidak aman untuk ibu hamil karena berpotensi berisiko. Akan tetapi, belum ada penelitian yang cukup untuk membuktikan dampak penggunaan benzoyl peroxide pada ibu dan janin.
Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter mengenai penggunaan obat ini selama kehamilan.
Interaksi obat
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan benzoyl peroxide (benzoil peroksida)?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Informasikan segala jenis obat yang Anda minum (obat resep, obat bebas, vitamin, ataupun herbal kepada dokter), terutama jika Anda menggunakan obat:
- adapalene
- bexarotene
- dapsone
- isotretinoin
- tretinoin
- trifarotene
Kondisi kesehatan apa yang dapat memengaruhi kerja obat ini?
Umumnya, dokter kulit tidak menganjurkan Anda untuk menggunakan benzoyl peroxide jika Anda memiliki kulit sensitif. Hal ini disebabkan karena obat ini mungkin dapat menimbulkan efek samping yang lebih parah pada kulit sensitif, seperti iritasi dan kemerahan.
Benzoil peroksida juga tidak boleh diberikan pada orang yang menderita masalah kulit seperti eczema (eksim) atau dermatitis seboroik.
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
[embed-health-tool-bmi]