backup og meta

Kuinin (Quinine)

Kuinin (Quinine)

Kuinin merupakan salah satu pilihan obat untuk penyakit malaria. Obat yang dikenal sebagai obat kina ini diberikan melalui tablet oral maupun infus ke pembuluh darah.

Golongan obat: antimalaria

Merek dagang kuinin: Quinine Hydrochloride, Quinine Sulfate, Tablet Kina

Apa itu obat kuinin?

Kuinin adalah sejenis obat yang digunakan sendiri atau bersama obat lain untuk mengobati pasien yang terjangkit penyakit malaria.

Malaria menjadi penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles betina yang sudah terinfeksi parasit Plasmodium falciparum (P. falciparum).

Obat yang juga lebih umum dikenal sebagai obat kina ini berfungsi untuk membunuh parasit Plasmodium yang hidup dalam sel darah merah.

Pada beberapa kasus, Anda mungkin mendapatkan obat selain quinine, seperti dihidroartemisinin-piperakuin (DHP), primakuin, dan artesunat untuk membunuh parasit malaria yang hidup di jaringan tubuh lainnya.

Quinine termasuk ke kelas obat yang dinamakan antimalaria. Perlu diingat, bahwa obat ini tidak digunakan untuk mencegah malaria.

Dosis kuinin

rawat inap

Kuinin atau kina tersedia dalam sediaan tablet oral dan suntikan infus ke pembuluh darah. 

Selain untuk mengobati malaria, obat kuinin tablet dapat membantu mengatasi gangguan kram otot kaki pada malam hari.

Tablet kina tergolong obat bebas terbatas yang bisa Anda beli tanpa resep di apotek. Berikut ini adalah anjuran dosis obat untuk malaria dan kram kaki.

Dosis kuinin oral untuk malaria

  • Dewasa, lansia, dan anak-anak >12 tahun: 600 mg setiap 8 jam selama 7 hari, dosis mungkin disesuaikan tergantung berat badan pasien, tingkat keparahan infeksi, serta riwayat gangguan ginjal dan hati.
  • Anak-anak 10–12 tahun: 10 mg/kgBB setiap 8 jam selama 7 hari.
  • Anak-anak <10 tahun: pemberian tidak direkomendasikan.

Dosis kuinin oral untuk kram kaki pada malam hari

  • Dewasa dan lansia: 200 mg sebelum tidur, dengan dosis maksimal hingga 300 mg. Pengobatan umumnya membutuhkan waktu hingga 4 minggu sebelum gejala dan frekuensi kram kaki pada malam hari berkurang.

Sementara itu, hanya dokter yang dapat memberikan sediaan kuinin sebagai infus ke pembuluh darah (intravena/IV) untuk pengobatan malaria.

Pemberian dosis obat ini harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi pasien.

Dosis kuinin intravena (iv) orang dewasa

  • Dosis awal: 20 mg/kgBB hingga maksimal 1.400 mg diberikan melalui infus selama 4 jam. Selanjutnya, dosis pemeliharaan dimulai 8–12 jam setelah pemberian dosis awal.
  • Dosis pemeliharaan: 10 mg/kgBB hingga maksimal 700 mg diberikan melalui infus selama 4 jam. Ulangi pemberian dosis setiap 8–12 jam bila diperlukan.

Dosis kuinin intravena (iv) anak-anak

  • Dosis awal dan pemeliharaan: 10 mg/kgBB diberikan melalui infus dengan laju tidak lebih dari 0,5 mg/menit. Pemberian dosis sebaiknya dilakukan dengan pemantauan elektrokardiogram (EKG).

Terapi pengobatan dengan quinine melalui infus intravena harus segera dihentikan bila pasien sudah dapat menerima obat antimalaria oral.

Pada pasien yang tidak bisa mendapatkan infus intravena, obat ini juga bisa diberikan melalui suntikan ke otot (intramuskular/IM).

Namun, pastikan untuk selalu minta pertimbangan dari dokter. Hal ini untuk memastikan pasien tidak mengalami efek samping setelah mendapatkan obat sesuai dosis yang dianjurkan.

Aturan pakai kuinin

Obat kuinin intravena hanya dapat diberikan oleh dokter atau petugas medis. Dosis obat akan disesuaikan dengan kondisi medis dan faktor lain, termasuk berat badan Anda.

Sementara itu, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter atau apoteker, serta baca panduan pada brosur obat sebelum Anda minum obat kuinin oral.

Minum obat ini sesuai dosis yang disarankan melalui mulut dengan bantuan air. Sebaiknya makan terlebih dahulu sebelum minum obat untuk mencegah sakit perut. 

Quinine sebaiknya Anda minum 2–3 jam sebelum atau setelah meminum antasida. Obat ini bisa mengikat kuinin dan mencegah tubuh untuk menyerap seutuhnya.

Obat ini bekerja lebih baik saat jumlahnya di tubuh berada dalam level konstan. Maka dari itu, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari.

Jangan meminum lebih banyak atau lebih sedikit dari yang diresepkan. Lanjutkan obat ini hingga habis, bahkan bila gejala sudah menghilang dalam beberapa hari. 

Melewatkan dosis atau berhenti minum obat terlalu cepat malah dapat membuat infeksi sulit diobati dan parasit akan berkembang kembali lagi.

Efek samping quinine

Quinine tentunya dapat menimbulkan efek samping sama halnya dengan obat-obatan lain. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalaminya.

Berikut ini adalah efek samping umum hingga tidak umum yang perlu Anda perhatikan.

Efek samping umum

Penggunaan obat kuinin mungkin menimbulkan efek samping yang dikenal sebagai sinkonisme yang bergejala seperti:

  • sakit kepala, 
  • penglihatan kabur, 
  • perubahan dalam melihat warna,
  • pusing ringan, 
  • kepala seperti berputar, 
  • telinga berdenging,
  • sakit perut, atau
  • otot lemah.

Efek samping tidak umum

Sementara itu, pasien juga bisa mengalami sejumlah efek samping lain yang kurang umum terjadi, meliputi:

  • ruam kulit, gatal, kemerahan pada kulit,
  • bengkak pada wajah, 
  • mengi dan kesulitan bernapas,
  • detak jantung tidak teratur, 
  • nyeri dada,
  • mata dan kulit menguning,
  • urine berkurang atau tidak ada,
  • urine berubah warna,
  • memar atau pendarahan
  • kelemahan otot, atau
  • pingsan.

Saat merasakan efek samping di atas, Anda harus segera menghubungi dokter. Hal ini untuk menentukan terapi obat perlu dievaluasi atau dihentikan.

Tidak semua orang mengalami efek samping. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan dalam daftar di atas. 

Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, lebih baik konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat quinine

Sebelum mendapatkan kuinin, dokter atau petugas medis akan menanyakan terkait gejala dan riwayat kesehatan yang Anda alami sebelumnya.

Dokter tidak memperbolehkan dosis bila Anda menunjukkan reaksi alergi pada kuinin, seperti mengi, kesulitan bernapas, ruam kulit, dan pembengkakan bagian tubuh tertentu.

Di samping itu, ada beberapa hal lainnya yang harus Anda perhatikan seperti berikut.

  • Hindari pemberian dosis obat bila Anda masalah penglihatan, telinga berdenging, darah dalam urine, kelemahan otot (miastenia gravis), dan kelainan yang memengaruhi sel darah merah.
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan irama jantung, dan defisiensi G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase) yang parah.
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, karena malaria mungkin menyebabkan kematian pada ibu hamil. Malaria selama kehamilan juga meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
  • Tanyakan kepada dokter bila Anda sedang menyusui saat menggunakan kuinin.
  • Pastikan memberi tahu dokter tentang semua obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan.

Obat ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus. Quinine baik disimpan pada suhu ruangan berkisar 25 ℃ yang jauh dari cahaya langsung.

Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Apakah obat kina aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai tentang risiko obat quinine pada ibu hamil. Meski begitu, dosis besar obat kina terkait dengan cacat lahir, keguguran, dan kematian janin.

Obat ini mungkin diekskresikan ke dalam ASI sehingga menyusui perlu dihentikan sementara terutama pada bayi yang mungkin mengalami defisiensi G6PD.

Kunin tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, kecuali bila jelas dibutuhkan dan manfaat penggunaannya lebih besar dari risikonya.

Maka dari itu, pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi obat kina dengan obat lain

Interaksi obat kuinin atau kina bisa mengubah kinerja atau meningkatkan risiko efek samping serius. Jenis-jenis obat yang dapat berinteraksi negatif dengan obat ini, antara lain:

  • klorokuin dan primakuin untuk mengobati malaria,
  • simetidin untuk mengobati refluks asam lambung dan gangguan pencernaan,
  • digoksin untuk mengobati gangguan jantung,
  • amantadin untuk mengobati penyakit Parkinson,
  • siklosporin untuk mencegah penolakan transplantasi,
  • moksifloksasin dan rifampisin untuk mengobati infeksi, dan
  • barbiturat, karbamazepin, atau fenitoin untuk mengobati epilepsi.

Sementara itu, masih ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dengan quinine dan belum tercantum dalam daftar di atas.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep, nonresep, dan produk herbal.

Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan dosis obat sementara sebelum maupun setelah Anda mendapatkan obat antimalaria ini.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kina. Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2015). Retrieved 27 January 2022, from http://pionas.pom.go.id/monografi/kina

Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Retrieved 27 January 2022, from https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/bukusaku_malaria.pdf

Quinine Dihydrochloride 6% – Product Information. Phebra. Retrieved 27 January 2022, from https://www.phebra.com/wp-content/uploads/2018/10/Quinine-PI-V10.pdf

Quinine Dihydrochloride 6% – Consumer Medicine Information. Phebra. Retrieved 27 January 2022, from https://www.phebra.com/wp-content/uploads/2018/10/Quinine-Dihydrochloride-6-CMI-V07.pdf

Versi Terbaru

18/02/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

5 Fakta Penyakit Malaria yang Perlu Anda Tahu

Tanda dan Gejala Penyakit Malaria yang Tidak Boleh Anda Abaikan


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 18/02/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan