Mifepristone Obat Apa?
Untuk apa Mifepristone?
Mifepristone, atau yang juga dikenal sebagai RU 486 adalah obat yang biasanya digunakan untuk aborsi. Obat ini berfungsi untuk menghambat progesteron dalam tubuh.
Progesteron sendiri merupakan hormon seks wanita yang diproduksi indung telur dan kelenjar adrenal. Hormon ini bertugas untuk menjaga kehamilan dan tumbuh kembang embrio di dalam rahim. Dengan minum obat ini, proses kehamilan akan terhenti.
Obat ini digunakan di awal kehamilan hingga minggu ke 10 (sekitar 70 hari setelah hari pertama periode menstruasi terakhir Anda). Biasanya penggunaannya bersamaan dengan obat lain yang disebut misoprostol.
Mifepristone tidak boleh digunakan jika Anda mengalami kehamilan di luar kandungan/rahim (kehamilan ektopik). Pasalnya, obat ini tidak akan menyebabkan janin luruh, justru akan menyebabkan kandungan pecah dan mengakibatkan perdarahan yang sangat serius.
Berhubung obat keras, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan. Penggunaan obat ini idealnya harus di bawah pengawasan ketat oleh dokter. Obat ini pun tidak dijual bebas di apotek atau toko obat.
Bagaimana cara penggunaan Mifepristone?
Mifepristone hanya tersedia dari dokter dan tidak tersedia di apotek atau toko obat. Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu menandatangani formulir perjanjian pasien terlebih dulu.
Baca dan pahami dengan saksama setiap kata yang ditulis dalam formulir tersebut. Katakan kepada dokter jika Anda tidak mengerti bagaimana menggunakan obat ini atau tidak dapat mengikuti petunjuknya.
Dokter Anda mungkin akan melakukan USG untuk memastikan kehamilan Anda kurang dari 7 minggu dan tidak di luar rahim (ektopik). Bila semua persyaratan terpenuhi, barulah dokter dapat meresepkan obat ini ke Anda.
Mifepristone diminum dalam dosis tunggal di hari pertama. Dalam kurun waktu 24 hingga 48 jam setelahnya, Anda akan diminta kembali menemui dokter. Dokter akan memberikan obat misoprostol yang diminum dalam dosis tunggal.
Setelah mengonsumsi obat tersebut, perdarahan vagina, kram, mual, dan diare biasanya akan terjadi dan akan berlangsung 2 hingga 24 jam. Bercak kemerahan juga mungkin akan masih muncul selama 9 hingga 16 hari atau lebih.
Penting bagi Anda untuk kembali mengunjungi dokter 14 hari setelah memakai mifepristone, untuk menindaklanjuti pemeriksaan bahkan jika Anda tidak memiliki masalah.
Jika aborsi tidak berhasil atau tidak komplit, atau ada masalah medis serius, kemungkinan akan dilakukan operasi. Jika pengobatan gagal dan kehamilan berlanjut sampai kelahiran, akan ada risiko cacat lahir.
Penting dipahami bahwa obat ini tidak boleh digunakan sendiri. Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter dulu sebelum menggunakannya. Bacalah panduan pengobatan yang diberikan oleh dokter atau yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakan obat ini.
Bila perlu, baca ulang sampai Anda benar-benar paham. Namun, bila belum paham juga, jangan ragu untuk bertanya langsung ke dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.
Bagaimana cara penyimpanan Mifepristone?
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis Mifepristone
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Bagaimana dosis Mifepristone untuk orang dewasa?
Dosis obat untuk setiap orang mungkin bisa berbeda. Pemberian dosis obat biasanya disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh, serta respon mereka terhadap pengobatan.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat jenis apa pun. Ini untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Bagaimana dosis Mifepristone untuk anak-anak?
Dosis untuk anak belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Dalam dosis apakah Mifepristone tersedia?
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan 200 mg dan 300 mg
Efek samping Mifepristone
Apa saja efek samping obat Mifepristone?
Efek samping dari obat Mifepristone yang paling umum dan kerap dikeluhkan di antaranya:
- Mual dan muntah
- Diare
- Badan terasa lemas dan tidak bertenaga
- Sakit kepala ringan
- Pusing
- Kram perut
- Perdarahan vagina
- Mengantuk
- Nafsu makan menurun
- Sakit punggung
Perdarahan dan bercak dapat berlangsung hingga 30 hari dan mungkin jauh lebih berat dari periode menstruasi normal pada umumnya. Dalam beberapa kasus, perdarahan ini perlu dihentikan dengan operasi.
Cari pertolongan medis segera jika Anda mengalami perdarahan hebat, bahkan membuat Anda harus mengganti pembalut setiap jam.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera cari pertolongan medis jika Anda melihat atau mengalami gejala reaksi alergi serius, termasuk:
- Ruam
- Gatal-gatal di kulit
- Bengkak terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan
- Pusing parah
- Kesulitan bernapas
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu mengenai efek samping, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan Perhatian Obat Mifepristone
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Mifepristone?
Sebelum menggunakan mifepristone, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan, di antaranya:
- Hubungi dokter Anda jika Anda alergi terhadap mifepristone, obat lain, atau salah satu bahan dalam tablet obat ini. Tanyakan pada apoteker atau periksa bagian komposisi bahan.
- Beri tahu dokter tentang semua obat-obatan yang sedang atau akan rutin Anda minum. Termasuk di antaranya obat resep dan nonresep.
- Beri tahu dokter tentang produk herbal yang Anda pakai, terutama St John’s Wort
- Beri tahu dokter jika Anda pernah melakukan transplantasi organ atau jika Anda pernah memiliki penyakit tiroid.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami atau pernah mengalami perdarahan vagina yang tidak jelas, hiperplasia endometrium (pertumbuhan lapisan rahim yang berlebih), atau kanker endometrium.
- Beri tahu dokter jika Anda mengalami atau pernah mengalami gagal jantung, interval QT yang berkepanjangan (masalah jantung langka yang dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, pingsan, atau kematian mendadak).
- Beri tahu dokter jika kadar kalium dalam darah Anda rendah.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau memiliki riwayat insufisiensi adrenal, gangguan perdarahan, serta masalah fungsi hati dan ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menyusui.
Salah satu efek samping obat ini yang paling umum adalah kram perut dan perdarahan. Bila efek samping tersebut terus memburuk, segera berobat ke dokter. Intinya, jangan sungkan untuk periksa diri ke dokter setiap kali Anda merasa yang aneh atau tak biasa dari tubuh Anda sendiri.
Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin akan diminta dokter untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala. Ini dilakukan untuk membantu dokter melihat efektivitas pengobatan yang Anda jalani.
Selain itu, pastikan untuk mengikuti semua saran dokter dan/atau instruksi terapis. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya efek samping tertentu.
Apakah Mifepristone aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
- A = Tidak berisiko
- B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
- C = Mungkin berisiko
- D = Ada bukti positif dari risiko
- X = Kontraindikasi
- N = Tidak diketahui
Belum diketahui apakah mifepristone masuk ke dalam ASI atau apakah obat ini bisa membahayakan bayi. Jangan gunakan obat ini tanpa memberitahu dokter bila Anda menyusui.
Interaksi Obat Mifepristone
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Mifepristone?
Interaksi obat dapat mengubah cara obat bekerja atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Kemungkinan artikel ni tidak mencantumkan semua interaksi obat.
Simpanlah daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan dengan atau tanpa resep serta produk-produk herbal) dan ceritakan pada dokter dan apoteker. Jangan memakai, berhenti, atau mengubah dosis obat yang Anda gunakan tanpa seizin dokter.
Sejumlah obat-obatan yang berpotensi menyebabkan interaksi negatif dengan obat ini di antaranya:
- Kortikosteroid seperti betametason (Celestone), budesonide (Entocort), kortison (Cortone), deksametason (Decadron, DexPak, Dexasone, orang lain), fludrocortisone (Floriner), hidrokortison (Cortef, Hydrocortone), methylprednisolone (Medrol, Meprolone, orang lain), prednisolon (Prelone, orang lain), prednison (Deltasone, Meticorten, Sterapred, orang lain), dan triamcinolone (Aristocort, Azmacort);
- Obat-obatan yang menghambat sistem kekebalan seperti siklosporin (Neoral, Sandimmune), sirolimus (Rapamune), dan tacrolimus (Prograf)
- Dihydroergotamine (DHE 45, Migranal)
- Ergotamine (Ergomar, di Cafergot, di Migergot)
- Fentanil (Duragesic)
- Lovastatin (Mevacor)
- pimozide (Orap)
- Quinidine (Quinidex)
- Simvastatin (Zocor)
- Antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin (Coumadin)
- Antijamur seperti itrakonazol (Sporanox), ketoconazole (Nizoral), posaconazole (Noxafil), atau vorikonazol (Vfend)
- Aspirin dan obat NSAID lainnya seperti ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen (Aleve, Naprosyn)
- Bupropion (Wellbutrin)
- Ciprofloxacin (Cipro)
- Klaritromisin (Biaxin)
- Conivaptan (Vaprisol)
- Diltiazem (Cardizem)
- Eritromisin (EES, E-Mycin, Erythrocin)
- Fluvastatin (Lescol)
- Kontrasepsi hormonal seperti pil KB, implan, patch, cincin, atau suntikan
- Obat untuk hepatitis C seperti boceprevir (Victrelis) dan telaprevir (Incivek)
- Obat untuk HIV atau AIDS seperti amprenavir (Agenerase), atazanavir (Reyataz), efavirenz, fosamprenavir (Lexiva), indinavir (Crixivan), lopinavir dan kombinasi ritonavir (Kaletra), nelfinavir (Viracept), ritonavir (ritonavir), dan saquinavir (Fortovase, Invirase)
- Obat untuk kejang seperti carbamazepine (Tegretol), fenobarbital (Luminal, Solfoton), fenitoin (Dilantin)
- Obat untuk TBC seperti rifabutin (Mycobutin), rifampin (Rifadin, Rimactane, di Rifamate, di Rifater) dan rifapentin (Priftin)
- Nefazodone (Serzone)
- Repaglinide (Prandin)
- Telitromisin (Ketek
- Verapamil (Calan, Isoptin, orang lain).
Mungkin masih obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan mifepristone. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang Anda gunakan, bahkan yang tidak tertera dalam daftar ini. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah timbulnya efek samping.
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Mifepristone?
Obat-obatan tertentu sebaiknya tidak digunakan pada atau sekitar waktu makan makanan atau makan jenis makanan tertentu karena interaksi dapat terjadi.
Menggunakan alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan dengan profesional kesehatan Anda penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau tembakau. Misalnya:
- Jus grapefruit
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Mifepristone?
Adanya masalah medis lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberitahu dokter jika Anda memiliki masalah medis lain, terutama:
- Perdarahan vagina yang tidak normal
- Kehamilan ektopik (misalnya kehamilan yang berkembang di saluran tuba di luar rahim)
- Kanker hiperplasia endometrium
- Massa perut rendah yang tidak terdiagnosis
- Porfiria (masalah enzim)
- Masalah adrenal
- Penyakit autoimun
- Masalah perdarahan
- Diabetes
- Gagal jantung
- Penyakit pembuluh darah koroner
- Masalah irama jantung
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Penyakit paru
- Anemia akut
- Darah sulit membeku
- Sirkulasi darah yang buruk
- Hipokalemia
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
Overdosis Mifepristone
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Bawalah kotak obat, wadah, atau label ketika akan pergi ke rumah sakit untuk membantu dokter dengan informasi yang diperlukan.
Ketika seseorang mengalami overdosis, berbagai gejala yang mungkin muncul yaitu:
- Tekanan darah yang terlalu rendah (hipotensi) yang membuat kepala menjadi pusing
- Pingsan
- Detak jantung cepat dan tidak teratur
- Detak jantung lebih lambat dari kondisi normal
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Jika Anda melewatkan dosis, minum segera setelah Anda ingat. Jika mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal pemberian dosis Anda. Jangan gunakan dosis ekstra untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jika Anda terus ketinggalan dosis, pertimbangkan untuk mengatur alarm atau meminta anggota keluarga untuk mengingatkan Anda.
Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk membahas perubahan dalam jadwal dosis Anda atau jadwal baru untuk menebus dosis yang terlewat, jika Anda telah melewatkan terlalu banyak dosis baru-baru ini.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
[embed-health-tool-bmi]