Penggunaan
Untuk apa obat Victoza?
Victoza adalah obat yang dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dikombinasikan dengan obat-obatan lainnya untuk pasien diabetes. Penggunaannya yang diimbangi dengan program diet dan olahraga yang tepat dapat membantu pasien dengan diabetes tipe dua terhindar dari masalah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh, dan masalah fungsi seksual. Disiplin mengontrol diabetes juga dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke pada penderita diabetes.
Victoza merupakan obat yang sejenis dengan hormon alami yang diproduksi oleh tubuh yang disebut dengan inkretin. Karena itu, Victoza masuk ke dalam golongan kelas pengobatan inkretin mimetik. Cara kerja Victoza adalah dengan merangsang pelepasan insulin ketika gula dalam darah tinggi, terutama pada saat setelah makan. Obat ini juga bekerja dengan menurunkan kadar gula yang diproduksi oleh hati Anda.
Obat ini bukanlah obat oral. Victoza merupakan obat untuk penderita diabetes yang pemberiannya dilakukan dengan cara injeksi. Meskipun injeksi, perlu diingat bahwa Victoza bukanlah insulin. Victoza tidak dapat menggantikan dosis insulin apabila Anda membutuhkan terapi insulin. Pemberian obat ini dilakukan apabila pengobatan diabetes lainnya telah dicoba tapi tidak menunjukkan hasil yang baik.
Bagaimana cara penggunaan Victoza?
Bacalah petunjuk penggunaan pena injeksi yang tersedia di dalam kemasan. Anda juga dapat menanyakannya kepada apoteker atau dokter Anda.
Victoza merupakan obat injeksi yang diberikan melalui jaringan subkutan (jaringan bawah kulit) pada bagian paha, perut, atau lengan atas sesuai dengan instruksi dokter Anda. Injeksi obat ini diberikan satu kali sehari, dapat dengan atau tanpa makanan.
Sebelum melakukan injeksi, periksalah cairan Victoza. Pastikan bahwa cairan obatnya terbebas dari partikel padat dan tidak berubah warna. Jangan gunakan obat ini apabila terdapat partikel padat atau cairannya telah mengalami perubahan warna. Jangan lupa untuk selalu membersihkan titik injeksi dengan tisu alkohol. Pastikan area tersebut sudah kering ketika injeksi akan dilakukan.
Jika Anda juga menggunakan insulin untuk mengontrol diabetes, berikan insulin dan Victoza dalam suntikan yang berbeda. Jangan mencampur keduanya dalam alat suntik yang sama atau dengan pompa insulin. Anda bisa menyuntiknya pada bagian tubuh yang sama, namun jangan pada tempat yang persis bersebelahan. Sebaiknya, Anda tidak melakukan injeksi pada titik yang sama setiap kali. Ubahlah titik injeksi Anda untuk menghindari kemungkinan terjadinya masalah di bawah kulit.
Victoza merupakan merek dagang dari generik liraglutide yang mungkin tersedia pula dalam merek lain. Jangan mengganti merek obat Anda kecuali telah diinstruksikan oleh dokter Anda. Merek berbeda dari liraglutide mungkin saja membutuhkan perlakuan dan memiliki prosedur yang berbeda.
Dokter Anda mungkin akan memulai dengan dosis rendah terlebih dulu untuk menghindari terjadinya efek samping pada lambung Anda. Setelahnya, dokter Anda mungkin baru akan meningkatkan dosis Anda secara bertahap. Dosis yang diberikan telah mempertimbangkan kondisi kesehatan dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan.
Apabila sudah lewat dari tiga hari Anda tidak menggunakan Victoza, dan hendak memulai pengobatannya lagi, silakan konfirmasi ulang kepada dokter Anda apakah perlu memulai dengan dosis yang rendah lagi.
Gunakan Victoza secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Untuk memudahkan Anda mengingat, berikan injeksi pada jam yang sama setiap harinya. Menggunakannya secara rutin pada yang jam sama juga dapat memaksimalkan kerja obat.
Jangan berbagi alat suntik dengan orang lain sekalipun Anda telah mengganti jarumnya. Menggunakan alat suntik bersama-sama akan memperbesar kemungkinan penyebaran penyakit atau infeksi serius dari satu orang ke yang lainnya. Informasikan kepada dokter Anda jika keadaan Anda tak kunjung membaik.
Bagaimana aturan menyimpan Victoza?
Menyimpan pena injeksi Victoza yang belum dibuka
Simpanlah pena injeksi Victoza yang belum dibuka di dalam lemari pendingin bersuhu 2 – 8 derajat Celcius. Namun, jangan membekukannya. Buanglah Victoza yang sudah membeku dan jangan menggunakannya sekalipun telah kembali cair. Victoza yang belum dibuka dan disimpan di dalam lemari pendingin dapat bertahan sampai dengan batas kedaluwarsanya.
Menyimpan pena injeksi Victoza yang telah dibuka
Anda dapat menyimpan pena injeksi yang telah dibuka di dalam lemari pendingin dengan suhu 2- 8 derajat Celcius atau dalam suhu ruang di bawah 30 derajat Celcius sampai dengan 30 hari. Lindungi pena injeksi dari ruangan bersuhu lembap, panas, dan sinar matahari langsung. Jangan menyimpan pena injeksi dalam keadaan jarum yang terpasang. Pastikan Anda tetap menutup pena injeksi dengan penutupnya ketika sedang tidak digunakan.
Buang produk ini jika sudah habis masa berlakunya ataupun sudah tidak digunakan lagi. Jangan membuang ke toilet atau saluran pembuangan kecuali diinstruksikan demikian. Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah setempat Anda mengenai cara aman membuang produk ini.
Dosis
Bagaimana dosis Victoza untuk orang dewasa?
Dosis awal: 0,6 mg; satu kali sehari, selama satu minggu
Dosis pemeliharaan: 1,2 mg
Dosis dapat ditingkatkan hingga 1,8 mg bergantung pada tingkat toleransi tubuh
Dosis maksimum: 1,8 mg; satu kali sehari
Bagaimana dosis Victoza untuk anak-anak?
Dosis untuk anak-anak belum dipastikan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Dalam dosis dan sediaan apa saja Victoza tersedia?
Injeksi, Subkutan: 6 mg/mL
Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi akibat penggunaan Victoza?
Mual, muntah, sakit perut, penurunan selera makan, diare, atau sembelit mungkin terjadi akibat penggunaan Victoza. Mual yang dialami biasanya akan menghilang seiring tubuh Anda melakukan penyesuaian diri dengan pengobatan. Jika gejala ini tak kunjung hilang atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter Anda.
Segera hubungi dokter jika mendapati gejala berikut dalam tubuh Anda, yaitu:
- Jantung berdebar
- Perubahan suasana hati atau perilaku, bahkan pikiran untuk bunuh diri
- Mual, muntah, dan diare yang parah yang dapat berujung pada dehidrasi
- Tanda kanker tiroid, yaitu bengkak atau benjolan pada leher, masalah dalam menelan, suara serak, napas terasa pendek
- Masalah pada empedu, ditandai dengan demam, nyeri pada ulu hati, warna tinja yang pucat, dan penyakit kuning (tampak pada mata atau kulit)
- Gejala pankreatitis, seperti nyeri hebat pada perut yang menjalar sampai ke punggung, mual yang dapat disertai dengan muntah, detak jantung cepat
- Masalah ginjal, buang air kecil menjadi lebih sedikit, rasa sakit saat buang air kecil, bengkak pada kaki atau pergelangan tangan, rasa lelah atau napas pendek-pendek
Liraglutide dalam Victoza diketahui tidak menjadi penyebab utama terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia yang terjadi umumnya disebabkan konsumsi Victoza bersamaan dengan obat diabetes lainnya. Hipoglikemia juga dapat terjadi apabila Anda kurang mendapatkan asupan kalori atau terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang berat.
Reaksi alergi juga mungkin saja Anda dapatkan sebagai efek samping dari konsumsi obat ini, meski kasusnya jarang terjadi. Segera hubungi dokter jika mendapati tanda-tanda reaksi alergi serius, seperti gatal, ruam kemerahan, bengkak pada area wajah/mata/bibir/lidah/tenggorokan, pusing, serta sulit bernapas.
Ingatlah bahwa dokter Anda meresepkan obat tertentu karena menilai manfaatnya yang lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin muncul. Hampir semua obat memiliki efek samping, namun dalam banyak kasus, jarang yang memerlukan perhatian serius.
Daftar di atas bukan merupakan daftar lengkap mengenai efek samping yang terjadi. Mungkin saja ada efek samping lain yang belum disebutkan di atas. Diskusikan dengan dokter Anda mengenai efek samping yang Anda khawatirkan akan terjadi.
Peringatan dan Pencegahan
Apa saja yang harus saya perhatikan sebelum menggunakan Victoza?
- Beri tahu kepada dokter Anda jika memiliki alergi terhadap liraglutide (bahan aktif utama dari Victoza) atau obat-obatan lainnya. Victoza mungkin saja mengandung bahan lain yang berpotensi menimbulkan reaksi alergi
- Informasikan seluruh riwayat kesehatan Anda secara lengkap, baik penyakit yang pernah diderita maupun yang sedang diderita, terutama tumor kelenjar, penyakit ginjal, jantung, kelainan pencernaan yang menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, diabetes ketoasidosis, pankreatitis, penyakit pada organ hati, batu empedu, atau kadar lemak yang tinggi dalam darah, riwayat penyakit kejiwaan
- Berdasarkan uji coba yang dilakukan pada hewan tikus, obat ini dapat menyebabkan tumor tiroid tertentu. Belum diketahui apakah berdampak sama pada manusia. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai keuntungan dan risiko yang mungkin ditimbulkan oleh pengobatan ini. Informasikan pula jika Anda pernah memiliki riwayat penyakit kanker atau ada anggota keluarga Anda yang menderita kanker
- Anda mungkin mengalami gangguan penglihatan, lemas, dan mengantuk akibat perubahan kadar gula darah secara drastis. Jangan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti menyetir atau mengoperasikan mesin besar, setelah meminum obat ini sebelum mengetahui bagaimana respons tubuh Anda terhadap penggunaan Victoza
- Jika Anda hendak menjalankan prosedur operasi, seperti operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk obat ini
- Informasikan kepada dokter Anda jika berencana atau tengah hamil. Penggunaan obat diabetes pada saat hamil hanya diizinkan apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin menimpa pada janin. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait penggunaan obat ini saat hamil dan menyusui. Dokter Anda mungkin akan memberikan alternatif pengobatan diabetes lain selama hamil
Apakah Victoza aman bagi ibu hamil dan menyusui?
Studi yang dilakukan pada hewan telah memperlihatkan adanya efek samping pada janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita ataupun ibu menyusui. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait pemberian obat ini. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi besarnya risiko terhadap janin. Victoza diketahui masuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat.
Interaksi
Interaksi
Obat apa saja yang berinteraksi dengan Victoza?
Informasikan kepada dokter mengenai seluruh produk yang Anda gunakan, termasuk obat yang diresepkan/non-resep, vitamin, ataupun produk herbal. Beberapa obat-obatan tertentu dapat berinteraksi jika dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi obat dapat menyebabkan obat tidak bekerja secara maksimal atau memperbesar risiko terjadinya efek samping. Namun, dokter Anda mungkin saja meresepkan kedua obat itu secara bersamaan jika diperlukan.
Berikut adalah beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan Victoza:
- Amlodipine
- Aspirin
- Atorvastatin
- Crestor (rosuvastatin)
- Cymbalta (duloxetine)
- Furosemide
- Gabapentin
- Glimepiride
- Hydrochlorothiazide
- Insulin
- Invokana (canagliflozin)
- Janumet (metformin/sitagliptin)
- Januvia (sitagliptin)
- Insulin glargine
- Levemir (insulin detemir)
- Levothyroxine
- Lisinopril
- Losartan
- Metformin
- Omeprazole
- Phentermine
- Simvastatin
- Tresiba (insulin degludec)
- Vitamin D3 (cholecalciferol)
Daftar di atas bukan merupakan daftar lengkap dari produk yang mungkin berinteraksi. Sampaikan kepada dokter jika Anda menggunakan produk di atas dan seluruh produk yang Anda konsumsi termasuk yang diresepkan ataupun tidak diresepkan, vitamin, dan obat herbal.
Kondisi kesehatan apa saja yang berinteraksi dengan Victoza?
- Pankreatitis
- Kanker tiroid
- Depresi
- Gagal ginjal
- Penyakit kardiovaskuler
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan jika overdosis Victoza?
Jika seseorang mengalami overdosis dan mendapati gejala serius seperti pingsan atau kesulitan bernapas, segera hubungi bantuan darurat medis atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Gejala overdosis juga dapat berupa mual dan muntah yang hebat.
Bagaimana jika saya melewatkan jadwal suntik Victoza?
Lakukan pemberian injeksi Victoza segera setelah Anda mengingatnya. Jika jaraknya sudah terlalu dekat dengan jadwal selanjutnya, lewatkan jadwal yang terlupa dan kembalilah pada jadwal semula yang telah Anda tetapkan. Jangan menggandakan dosis meskipun Anda lupa melakukan suntik untuk jadwal sebelumnya.
Gambar: Mehmet Cetin / Shutterstock.com
[embed-health-tool-bmi]