Salah satu cara untuk mencegah perburukan penyakit leukemia adalah dengan mengendalikan produksi sel darah putih. Untuk mencapai tujuan tersebut, dokter mungkin meresepkan Anda dengan tretinoin tablet.
Seperti apa kinerja obat ini dalam mengatasi leukemia? Bagaimana dosis dan aturan pakainya? Temukan jawabannya dalam artikel berikut!
Golongan obat: retinoid
Merk dagang: Tretinoin (belum tersedia di Indonesia)
Apa itu tretinoin?
Tretinoin adalah obat keras yang memiliki kandungan serupa dengan vitamin A.
Jika tretinoin topikal digunakan untuk mengatasi jerawat, tretinoin oral dalam bentuk tablet ini diresepkan untuk mengobati acute promyelocytic leukemia (APL).
APL termasuk dalam jenis leukemia mieloblastik akut (AML). Penyakit ini terjadi ketika jumlah sel darah putih, tepatnya sel mieloid yang belum matang meningkat secara drastis.
Obat ini akan mengatasi APL dengan cara memperlambat produksi darah putih sekaligus mendorong pembentukan sel darah yang normal (matang).
Dosis obat tretinoin
Pengobatan leukemia dengan tretinoin membutuhkan waktu setidaknya tiga bulan. Dokter mungkin meresepkan dengan dosis berbeda sesuai berat dan tinggi badan Anda.
Mengutip dari laman Electronic Medicines Compendium, berikut adalah dosis tretinoin oral secara umum.
- Dewasa: 45 mg/m2 luas permukaan tubuh (LPT) per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 8 tablet yang dibagi menjadi dua kali jadwal konsumsi dengan jumlah sama.
- Anak-anak: 45 mg/m2 LPT per hari dibagi menjadi dua dosis yang sama. Dosis dapat diturunkan menjadi 25 mg/m2 LPT per hari jika muncul efek samping berupa sakit kepala berat.
Dosis obat pada pasien leukemia dengan masalah hati atau ginjal mungkin akan dikurangi sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Aturan pakai tretinoin tablet
Minumlah satu tablet obat saat atau setelah makan. Pastikan Anda menelannya secara utuh dengan bantuan air tanpa menggerus atau menghancurkan obat terlebih dahulu.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi pada waktu yang sama setiap harinya supaya efek yang dihasilkan optimal.
Jika Anda melewatkan dosis, segera minum obat bila jadwal minum obat selanjutnya belum terlalu dekat. Jika dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa petunjuk dari dokter meski Anda sudah merasa lebih baik. Dokter akan membantu menghentikan penggunaan obat dengan cara menurunkan dosisnya.
Dokter mungkin menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin saat mengonsumsi tretinoin untuk mengetahui reaksi tubuh Anda terhadap obat.
Efek samping tretinoin
Sama seperti penggunaan obat-obatan pada umumnya, obat untuk APL ini juga berisiko memberikan efek samping pada beberapa orang.
Berikut adalah efek samping obat yang paling sering ditemukan dan umumnya akan membaik sendirinya tanpa pengobatan tambahan.
- Rambut rontok.
- Ruam kulit.
- Mulut atau kulit kering.
- Pusing, sakit kepala.
- Berkeringat lebih banyak.
- Nafsu makan menurun.
- Sakit perut.
- Diare.
Jika berbagai kondisi di atas tidak juga membaik atau justru diikuti efek samping lain seperti berikut, segera hubungi dokter.
- Kesulitan bernapas.
- Nyeri dada dan perut.
- Sakit kepala parah.
- Benjolan gelap pada kulit.
- Sakit perut yang menyebar ke punggung.
- Kaki bengkak.
- Gangguan penglihatan.
Setiap orang mungkin merasakan efek samping yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda merasa khawatir dengan efek tertentu usai minum obat, segera hubungi dokter.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat tretinoin
Selalu sampaikan kondisi medis Anda pada dokter sebelum menerima pengobatan apa pun, termasuk obat untuk APL ini.
Berikut adalah beberapa kondisi yang akan menjadi pertimbangan sebelum dokter meresepkan tretinoin.
- Alergi terhadap tretinoin atau kandungan lain di dalamnya.
- Gangguan mental seperti depresi atau mood swing parah.
- Intoleran terhadap gula.
- Riwayat penyakit ginjal, jantung, atau hati.
- Stroke.
Selama pemberian obat tretinoin oral, dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Simpanlah obat ini di ruangan bersuhu kamar dengan suhu di bawah 30°C. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak, tempat lembap, dan sinar matahari langsung.
Apabila obat sudah kedaluwarsa atau tidak digunakan, jangan buang obat sembarangan. Minta petunjuk pada dokter atau apoteker terkait cara pembuangan obat yang tepat.
Apakah obat tretinoin aman untuk ibu hamil dan menyusui
Ibu yang sedang hamil, merencanakan kehamilan, dan menyusui tidak boleh mengonsumsi tretinoin tablet.
Anda bahkan perlu melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan untuk memastikan tidak ada kehamilan.
Hal tersebut perlu dilakukan karena obat untuk APL ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Penting untuk diketahui!
Dokter mungkin menyarankan ibu untuk tidak hamil selama satu bulan setelah berhenti mengonsumsi tretinoin.
Oleh karena itu, penting untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi meski Anda sudah tidak mengonsumsi obat untuk mengatasi APL.
Interaksi tretinoin kapsul dengan obat lain
Penggunaan beberapa obat dalam waktu yang bersamaan dapat mengurangi kinerja atau meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, beri tahu dokter terkait obat-obatan yang sedang atau pernah Anda konsumsi, termasuk obat tanpa resep, obat herbal, suplemen, dan vitamin sebelum minum tretinoin.
Berikut adalah beberapa jenis obat dan suplemen yang dikhawatirkan dapat berinteraksi dengan obat untuk APL ini.
- Tetrasiklin.
- Vitamin A.
- Rifampicin
- Fenobarbital.
- Pentobarbital.
- Simetidin.
- Verapamil dan diltiazem.
- Siklosporin.
- Obat anti fibrinolitik.
Jika Anda sedang mengonsumsi obat atau suplemen di atas, dokter akan menyesuaikan dosis atau mengganti tretinoin dengan obat lain yang memiliki manfaat serupa.
[embed-health-tool-bmi]