Pratifar merupakan jenis obat tablet yang berfungsi untuk mengurangi produksi cairan asam lambung. Obat ini memiliki kandungan bahan aktif famotidine.
Golongan obat: antitukak
Kandungan obat: famotidin
Apa itu obat Pratifar?
Pratifar adalah obat tablet bermerek dengan kandungan bahan aktif famotidin yang termasuk ke dalam golongan obat H2 blockers atau biasa juga disebut antagonis H2.
Golongan obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah produksi asam di dalam lambung (hipersekresi asam lambung).
Kandungan famotidine akan membantu menghambat kerja histamin yang merangsang produksi asam lambung. Akibatnya, produksi asam lambung akan menurun.
Pratifar umumnya digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada ulkus duodenum aktif dan pemeliharaan pada pasien ulkus duodenum yang baru sembuh.
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk pengobatan hipersekresi atau produksi asam lambung berlebih, seperti sindrom Zollinger-Ellison dan adenoma endokrin multipel.
Pratifar termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga Anda hanya diperbolehkan membeli obat ini di apotek dan disertai dengan resep dari dokter.
Sediaan dan dosis Pratifar
Pratifar merupakan pengobatan antitukak yang tersedia dalam sediaan kaplet salut selaput dengan dosis 20 mg dan 40 mg.
1. Pratifar 20
Tiap 1 dus Pratifar 20 berisi 5 strip, 1 strip berisi 10 kaplet. Dalam 1 kaplet, memiliki kandungan bahan aktif 20 mg famotidine.
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan atau sesuai dengan anjuran dokter.
- Ulkus duodenum: dosis untuk pengobatan 40 mg/hari sebelum tidur atau 20 mg 2 kali/hari; untuk pemeliharaan 20 mg/hari sebelum tidur.
- Hipersekresi asam lambung: 20 mg 4 kali/hari, dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan pasien.
2. Pratifar 40
Tiap 1 dus Pratifar 40 berisi 5 strip, 1 strip berisi 10 kaplet. Dalam 1 kaplet, memiliki kandungan bahan aktif 40 mg famotidine.
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan, atau sesuai dengan anjuran dokter.
- Ulkus duodenum: dosis untuk pengobatan 40 mg/hari sebelum tidur atau 20 mg 2 kali/hari; untuk pemeliharaan 20 mg/hari sebelum tidur.
- Hipersekresi asam lambung: 20 mg 4 kali/hari, dosis dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan pasien.
Efek samping Pratifar
Sama halnya dengan obat-obatan pada umumnya, penggunaan obat Pratifar juga dapat menimbulkan efek samping, baik ringan maupun berat.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping ringan yang lebih sering terjadi, antara lain:
- sakit kepala,
- pusing,
- sembelit,
- mual,
- diare, dan
- menangis tanpa sebab (biasanya pada anak-anak).
Meski ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, efek samping ini bisa memburuk. Jika kondisi Anda tidak lekas membaik, segera hubungi dokter.
Efek samping serius
Selain itu, ada efek samping obat yang lebih serius sehingga Anda harus menghentikan penggunaan obat bila mengalami beberapa kondisi, seperti:
- demam,
- erupsi kulit,
- perdarahan dan memar,
- jantung berdetak dengan cepat,
- nyeri atau kaku pada persendian (arthralgia),
- kelelahan hingga ingin pingsan,
- jumlah trombosit darah menurun (trombositopenia), dan
- reaksi alergi, seperti bengkak pada kelopak mata.
Tidak semua efek samping obat tercantum, bahkan mungkin ada efek yang Anda rasakan dan tidak tercantum di atas.
Pratifar juga tidak selalu menimbulkan efek samping serius.
Apabila ragu dengan efek samping yang Anda rasakan saat menggunakan obat Pratifar, segera hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Apakah obat Pratifar aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini tergolong ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara BPOM di Indonesia.
Meskipun begitu, belum dapat diketahui dengan pasti apakah obat ini akan memberikan efek tertentu pada ibu hamil dan janinnya.
Ibu menyusui juga harus menggunakan obat Pratifar dengan terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaannya.
Obat ini sebaiknya hanya digunakan saat benar-benar dibutuhkan dan dalam pengawasan dokter.
Interaksi obat Pratifar dengan obat lain
Pratifar yang memiliki kandungan bahan aktif famotidine dapat menimbulkan interaksi ringan, sedang, hingga berat terhadap obat-obatan lain.
Untuk itu, Anda perlu mewaspadai interaksi dari penggunaan Pratifar, terutama bila bersamaan dengan obat-obatan lain di bawah ini.
- Obat ketokonazol yang penyerapannya dapat terhambat akibat famotidin.
- Obat-obatan antasida yang dapat menurunkan penyerapan famotidin.
- Obat-obatan yang dicerna melalui sistem enzim mikrosomal hati, seperti teofilin, warfarin, dan diazepam.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua obat-obatan yang berinteraksi dengan famotidin oral.
Selalu beri tahu ke dokter atau apoteker Anda tentang semua obat, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, dan produk herbal yang sedang digunakan.
Dokter dan apoteker akan membantu memastikan keamanan penggunaan obat, termasuk efeknya terhadap masalah kesehatan yang Anda alami.
Selain itu, jangan pernah memulai, menghentikan, atau mengubah dosis penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]