Saat terjadi luka, dokter umumnya akan memberikan obat antiseptik untuk menghindari infeksi kuman. Salah satu obat tersebut adalah policresulen (polikresulen). Kenali dosis, aturan pakai, dan efek samping obat ini.
Golongan obat: hemostatik.
Merek dagang policresulen: Albothyl, Medisio, Faktu, dan Aptil.
Apa itu obat policresulen?
Policresulen adalah zat hemostatik yang menghentikan perdarahan dan antiseptik lokal.
Obat ini biasanya digunakan untuk membersihkan luka yang terinfeksi atau meradang terutama di daerah genital (alat kelamin) dan anus.
Policresulen memiliki efek antibakteri yang kuat pada jenis bakteri Staphylococcus, Candida albicans, dan Streptococcus.
Obat ini bekerja menghentikan perdarahan dengan memengaruhi kontraksi otot pembuluh darah dan faktor pembekuan.
Pada tahun 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia melarang penggunaan policresulen sebagai obat sariawan dalam merek dagang Albothyl.
Hal ini merujuk pada 38 laporan dari profesional kesehatan yang menerima keluhan efek samping obat Albothyl pada pasien pengobatan sariawan.
Beberapa efek samping serius seperti sariawan membesar, berlubang, dan terinfeksi.
Pasien dapat menggunakan obat lain yang mengandung povidone iodine 1%, benzydamine HCl, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C.
Dosis policresulen
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan policresulen di Indonesia tersedia dalam cairan obat luar 36%, ovula 90 mg, dan salep 50 mg.
Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Vaginitis
- Dewasa: sebagai supositoria, masukkan 1 table supositoria atau ovula ke dalam vagina setiap hari sebelum tidur. Berikan tiap 2 hari sekali, selama 1 – 2 minggu.
Wasir atau ambeien
- Dewasa: sebagai salep, oleskan 2 – 3 kali sehari pada area wasir yang terlihat (eksternal).
Luka pada serviks
- Dewasa: celupkan tampon ke dalam larutan dan gosok perlahan pada bagian yang luka selama 1 – 3 menit.
Aturan pakai policresulen
Selalu ikuti aturan pakai obat dari dokter atau apoteker. Ikuti dan baca dengan cermat petunjuk di kemasan policresulen sebelum digunakan.
Sebagai obat supositoria atau ovula, selalu kocok botol dan cuci tangan sebelum menggunakannya.
Saat memasukkan ovula ke vagina, baringkan tubuh dengan menghadap ke atas.
Kemudian rentangkan kedua kaki. Masukkan ovula dengan aplikator sejauh mungkin ke dalam vagina, tanpa dipaksakan. Diamkan beberapa saat.
Cuci kembali tangan dan aplikator setelah digunakan. Berikan secara teratur pada vagina yang terinfeksi.
Jangan berhenti menggunakan policresulen sebelum dokter menyarankan, meskipun gejala telah membaik.
Efek samping policresulen
Obat ini mungkin menyebabkan efek samping obat. Efek samping obat pun dapat berbeda-beda pada tiap orang.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping yang umum terjadi antara lain:
- sensasi tidak nyaman,
- iritasi kulit, dan
- kulit kering.
Efek samping berat
Obat ini mungkin bisa menimbulkan sejumlah efek samping berat seperti:
- reaksi alergi,
- vagina terasa terbakar, dan
- gatal-gatal di area yang dioles.