Pasien yang menjalani transplantasi organ, memerlukan obat imunosupresan untuk mencegah penolakan dari sistem kekebalan tubuh. Salah satu obat tersebut adalah mycophenolate sodium atau mikofenolat sodium. Seperti apa penggunaan obat dan apa saja efek sampingnya.
Golongan obat: imunosupresan
Merek dagang mycophenolate sodium: Myfortic, Mycophen 360, Mycophen 180
Apa itu obat mycophenolate sodium?
Mikofenolat sodium merupakan obat yang tergolong sebagai agen imunosupresan. Artinya, obat ini mempunyai kemampuan menekan salah satu atau sejumlah komponen sistem imun tubuh.
Mycophenolate sodium merupakan bentuk garam sodium dari asam mycophenolate yang dapat menghasilkan efek imunosupresan.
Penyerapan mycophenolate sodium terjadi di usus, berbeda dengan mycophenolate mofetil yang diserap dalam lambung.
Obat ini dikembangkan untuk mengurangi efek samping pada saluran cerna di lambung.
Obat ini dipakai bersama obat lain seperti siklosporin dan kortikosteroid untuk menekan kekebalan alami tubuh pasien penerima transplantasi organ.
Saat pasien menerima transplantasi organ, sel darah putih tubuh akan berusaha menolak organ yang ditransplantasikan tersebut.
Nah, mycophenolate sodium bekerja dengan cara mencegah reaksi penolakan tersebut. Mikofenolat sodium juga digunakan untuk mengobati penyakit autoimun seperti lupus nefritis.
Dosis dan sediaan mikofenolat sodium
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan mycophenolate sodium di Indonesia tersedia dalam tablet salut enterik 180 dan 360 mg.
Dosis akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana Anda merespons terapi.
Mencegah penolakan transplantasi organ
- Dewasa: 720 mg, 2 kali sehari. Pengobatan dimulai dalam 48 jam selepas transplantasi.
Lupus nefritis
- Dewasa: 720 mg, 2 kali sehari (dosis 1.440 mg sehari) dalam kombinasi dengan kortikosteroid.
Aturan pakai mychophenolate sodium
Minum mycophenolate sodium sesuai anjuran dari dokter. Jangan mengubah dosis minum tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Minum obat ini sesuai aturan minum obat pada petunjuk penggunaan yang ada di kemasan obat sebelum mengonsumsi obat.
Mycophenolate sodium bisa diminum ketika perut kosong, yaitu satu jam sebelum makan atau dua jam. Telan obat secara utuh, jangan mengunyah, membelah, membuka kapsul, atau menghancurkannya.
Apabila Anda tengah menjalani pengobatan menggunakan obat antasida, konsumsi mycophenolate sodium setidaknya 2 jam sebelum mengonsumsi obat itu.
Ikuti anjuran dokter dan lakukan kontrol selama menjalani pengobatan dengan mycophenolate sodium. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Efek samping mikofenolat sodium
Seperti obat lainnya, mikofenolat sodium bisa menimbulkan efek samping obat pada beberapa orang.
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ini bergantung dengan respons tubuh terhadap mycophenolate sodium.
Ada pula beberapa orang yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Efek samping umum
Berikut ini adalah efek samping umum mycophenolate sodium.
- Anemia,
- Trombositopenia (trombosit darah rendah).
- Sakit kepala.
- Batuk.
- Sakit perut atau perut, radang selaput perut, perut kembung, atau sembelit.
- Masuk angin, menceret, mual dan muntah.
- Kelelahan atau demam.
- Infeksi saluran pernafasan.
- Hiperkalemia (tingginya kadar kalium dalam darah).
- Hipomagnesemia (rendahnya kadar magnesium dalam darah).
- Pusing.
- Hipotensi.
- Sesak nafas (dispnea).
- Jerawat.
- Kelemahan (asthenia).
- Nyeri otot (myalgia).
- Tangan, pergelangan kaki atau kaki bengkak (edema perifer), dan
- gatal,
Efek samping serius
Di bawah ini adalah efek samping umum mikofenolat sodium.
- Detak jantung cepat (ventrikuler takikardia) atau detak jantung tidak teratur (ekstrasistol ventrikel).
- Cairan di paru-paru.
- Pertumbuhan daging seperti kantung (kista) yang berisi cairan.
- Gemetar dan sulit tidur.
- Mata merah dan bengkak (konjungtivitis).
- Sendawa, bau mulut, sariawan, perubahan warna lidah, mulut kering, dan radang gusi.
- Radang pankreas (pankreatitis).
- Penyumbatan kelenjar ludah.
- Radang lapisan dalam perut (peritonitis).
- Infeksi pada tulang, darah dan kulit.
- Darah dalam urine, kerusakan ginjal, nyeri dan kesulitan buang air kecil.
- Rambut rontok, kulit memar.
- Radang sendi (arthritis), nyeri punggung, dan kram otot,
- Peningkatan kadar gula dan kolesterol dalam darah.
- Penurunan kadar fosfat dalam darah (hipofosfatemia).
- Delusi.
- Kesulitan mempertahankan ereksi penis.
Mikofenolat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan bisa menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi.
Sering-seringlah mencuci tangan serta hindari orang yang sedang sakit ketika Anda minum obat tersebut.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat mychophenolate sodium
Beritahu dokter apabila Anda pernah atau tengah menderita sindrom Kelley-Seegmiller atau sindrom Lesch-Nyhan, yaitu penyakit bawaan yang menyebabkan tingginya kadar zat tertentu dalam darah.
Anda juga perlu memberitahu dokter jika mengalami:
- hepatitis B,
- hepatitis C,
- herpes,
- penyakit apa pun yang memengaruhi sistem pencernaan,
- infeksi patogen (virus, jamur, dan bakteri),
- semua jenis kanker, atau
- penyakit hati lainnya.
Mikofenolat sodium bisa menyebabkan bingung, mengantuk, gemetar tak terkendali pada tubuh, atau pusing.
Anda perlu menghindari kontak erat dengan penderita penyakit infeksi yang mudah menular, seperti flu atau cacar air. Obat ini akan membuat Anda menjadi rentan terkena infeksi.
Anda perlu berkonsultasi kepada dokter sebelum menjalani vaksinasi. Pasalnya, obat ini akan mengurangi efektivitas vaksin.
Beritahu dokter jika alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam mycophenolate sodium.
Jangan donor darah selama Anda menjalani pengobatan menggunakan mycophenolate sodium, setidaknya 6 bulan setelah penghentian pemakaian.
Simpan mycophenolate sodium pada suhu ruangan di dalam wadah tertutup. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari langsung.
Hindari penghentian pengobatan secara tiba-tiba. Penggunaan mycophenolate mofetil dan mycophenolate sodium tidak dapat dipertukarkan.
Apakah obat mikofenolat sodium aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Situs EMC Inggris menjelaskan bahwa obat ini dapat menyebabkan frekuensi keguguran yang sangat tinggi (50%) dan cacat lahir yang parah (23 – 27%) pada bayi yang belum lahir.
Cacat lahir yang dilaporkan meliputi: kelainan telinga, mata, dan wajah (bibir sumbing); serta gangguan perkembangan jari tangan, jantung, kerongkongan, ginjal dan tulang belakang.
Setelah lahir, bayi bisa memiliki lebih dari satu jenis cacat lahir yang disebutkan.
Baik pria maupun wanita perlu memakai alat kontrasepsi yang efektif agar mencegah kehamilan selama dan segera selepas pengobatan menggunakan mycophenolate sodium.
Apabila Anda tengah menyusui, hindari penggunaan mikofenolat sodium. Ini dikarenakan sejumlah kecil obat bisa muncul ke dalam ASI dan berdampak pada kondisi bayi.
Penghapusan jejak obat ini dari tubuh dapat memakan waktu selama 6 minggu atau 3 bulan.
Interaksi obat mycophenolate sodium dengan obat lain
Interaksi bersama obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya dan memengaruhi cara kerja obat.
Hindari obat-obatan berikut ini selama Anda mengonsumsi mikofenolat sodium.
- Penggunaan bersama antasida, cyclosporine, cholestyramine, atau antibiotik golongan aminoglikosida akan menurunkan efektivitas dan kadar mycophenolate sodium.
- Penggunaan bersama alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, akan menurunkan efektivitas kontrasepsi tersebut.
- Pemakaian dengan isavuconazole atau telmisartan akan meningkatkan efektivitas mikofenolat sodium.
- Pemakaian bersama vaksin BCG, vaksin campak, atau vaksin influenza, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi patogen (kuman, bakteri, dan virus) atau menurunkan efektivitas vaksin.
Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan menggunakan mycophenolate sodium.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.
[embed-health-tool-bmi]