Penggunaan
Untuk apa lopid digunakan?
Lopid adalah salah satu merek obat minum berupa tablet. Tiap tablet lopid mengandung 600 miligram (mg) gemfibrozil sebagai bahan aktif utamanya. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat fibrate, yaitu obat-obatan yang bekerja dengan cara mengurangi jumlah lemak yang terbentuk di dalam liver.
Obat ini utamanya digunakan untuk mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk menurunkan kadar lemak trigliserida, khususnya pada orang yang memiliki kandungan trigliserida yang tinggi di dalam darah. Jika kadar trigliserida menurun, maka risiko mengalami radang pankreas atau bisa disebut sebagai pankreatitis pun berkurang.
Meski demikian, mengonsumsi lopid tidak berarti Anda terbebas dari risiko mengalami serangan jantung dan stroke. Sebagai salah satu obat penurun kolesterol, obat ini termasuk ke dalam golongan obat resep, sehingga Anda tidak sepatutnya membeli obat ini secara bebas tanpa resep dokter.
Bagaimana cara penggunaan lopid?
Untuk mendapatkan manfaat penggunaan obat secara maksimal, Anda sebaiknya menggunakan lopid sesuai dengan tata cara penggunaannya, yaitu:
- Gunakan obat ini sesuai dengan yang dituliskan dokter pada catatan resep. Obat ini hanya digunakan dengan cara diminum. Biasanya, lopid diminum dua kali sehari, yaitu 30 menit sebelum sarapan dan makan malam.
- Dosis obat ini akan diberikan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan Anda dan bagaimana tubuh Anda merespon penggunaan obat.
- Jika Anda juga menggunakan obat-obatan lain yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, gunakan obat ini setidaknya satu jam sebelum atau 4-6 jam sesudah menggunakan obat lain tersebut.
- Untuk merasakan manfaat dari penggunaan obat, Anda juga harus mengatur pola makan Anda, berolahraga, mengurangi berat badan bagi yang memiliki berat badan berlebih, serta mengurangi penggunaan alkohol dan rokok.
- Gunakan obat ini setiap hari di waktu yang sama. Penggunaan obat secara rutin dapat membantu Anda merasakan manfaatnya secara menyeluruh. Biasanya, obat ini akan benar-benar ampuh mengatasi kondisi Anda setidaknya hingga tiga bulan lama penggunaan.
- Lakukan tes darah secara rutin jika Anda menggunakan obat ini untuk memeriksa kondisi liver dan ginjal Anda.
Bagaimana cara penyimpanan lopid?
Sama halnya dengan obat-obatan lainnya, lopid juga harus disimpan dengan tata cara penyimpanan obat yang tepat, di antaranya:
- Obat ini sebaiknya disimpan di dalam tempat dengan suhu ruang.
- Jangan menyimpan obat ini di tempat yang terlalu dingin atau terlalu panas maupun lembap.
- Jauhkan obat ini dari paparan sinar matahari atau cahaya langsung.
- Jangan biarkan anak-anak dan hewan peliharaan menjangkau obat ini.
- Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi atau membekukannya di dalam freezer.
- Obat ini adalah salah satu merek obat gemfibrozil. Mungkin saja obat gemfibrozil yang dijual dengan merek lain memiliki aturan penyimpanan obat yang berbeda.
Jika obat ini sudah kedaluwarsa atau sudah tidak Anda gunakan lagi, Anda harus membuangnya. Namun, buanglah obat dengan cara yang tepat dan aman sehingga tidak mencemari lingkungan. Jangan membuang obat ini melalui toilet atau saluran pembuangan air dengan cara mengguyurkan obat ke dalamnya. Jangan pula mencampurkannya dengan sampah rumah tangga biasa.
Jika Anda tidak yakin bagaimana cara membuang obat yang tepat, tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat untuk informasi lebih lanjut.
Dosis
Bagaimana dosis lopid untuk orang dewasa?
Dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 1200 miligram (mg) per hari yang dibagi ke dalam dua dosis terpisah, yaitu 30 menit sebelum sarapan dan 30 menit sebelum makan malam.
Bagaimana dosis lopid untuk anak-anak?
Dosis penggunaan obat ini untuk anak-anak belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu jika Anda ingin menggunakan lopid pada anak-anak.
Dalam dosis apa lopid tersedia?
Lopid tersedia dalam bentuk tablet, 600 miligram gemfibrozil.
Efek Samping
Apa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan lopid?
Menggunakan obat ini juga memiliki risiko efek samping, baik ringan maupun efek samping yang cukup serius. Efek samping yang serius mungkin jarang terjadi, namun jika Anda mengalaminya, Anda harus segera menghubungi dokter. Efek samping tersebut, termasuk:
- Sakit perut akut di area perut bagian atas, khususnya yang terjadi setelah makan
- Mata dan kulit menguning
- Buang air kecil terasa sakit
- Pandangan mata buram dan mata terasa sakit
- Kulit pucat, dan Anda mudah mengalami lebam dan perdarahan tanpa alasan
- Nafas terengah-engah dan jantung berdetak amat cepat
Selain itu, ada juga efek samping yang cukup ringan meski lebih sering terjadi, seperti:
- Sembelit
- Diare
- Mati rasa
- Pandangan mata buram
- Otot dan sendi terasa sakit
- Kehilangan hasrat untuk melakukan aktivitas seks
Efek samping ringan ini biasanya akan hilang dengan sendiri, seiring dengan tubuh Anda beradaptasi dengan obat. Tetapi jika kondisi Anda tak kunjung membaik atau justru semakin parah, hubungi dokter.
Peringatan & Pencegahan
Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan lopid?
Sebelum menggunakan obat ini, tidak ada salahnya jika Anda mengetahui beberapa hal mengenai lopid, termasuk:
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap lopid atau bahan aktif utamanya, yaitu gemfibrozil.
- Beri tahu dokter juga jika Anda memiliki alergi lain terhadap obat-obatan, makanan, zat pengawet dan pewarna, atau bahkan alergi terhadap hewan.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit yang berkaitan dengan gangguan liver, kantung empedu, ginjal, atau kecanduan alkohol.
- Jika Anda hendak menjalani sebuah prosedur operasi, beri tahu dokter yang hendak melakukan operasi baik dokter spesialis maupun dokter gigi, jika Anda sedang menggunakan obat ini.
- Beri tahu dokter segala jenis obat-obatan yang telah atau sedang Anda gunakan, mulai dari obat resep, obat nonresep, multivitamin, hingga produk herbal.
- Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa sepengetahuan dokter Anda.
- Jika Anda berusia 65 tahun ke atas, gunakan obat ini dengan hati-hati karena Anda lebih rentan mengalami risiko efek samping.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana hamil, sedang hamil atau menyusui.
Apakah lopid aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui?
Masih belum dapat diketahui dengan pasti apakah obat ini aman digunakan oleh ibu hamil. Namun, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan obat ini, jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakannya.
Meski begitu, Food and Drugs Administration (FDA) atau yang setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, memasukkan lopid ke dalam risiko kehamilan kategori C. Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
- A= Tidak berisiko,
- B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
- C= Mungkin berisiko,
- D= Ada bukti positif dari risiko,
- X= Kontraindikasi,
- N= Tidak diketahui
Obat ini juga belum dapat dipastikan apakah dapat keluar dari Air Susu Ibu (ASI) atau tidak jika sang ibu yang menyusui mengonsumsi obat ini. Tetapi, jika obat ini tidak sengaja terkonsumsi oleh bayi yang sedang menyusu, bayi berpotensi mengalami tumorigenesis atau proses pembentukan kanker di dalam tubuh.
Interaksi
Obat-obatan apa yang dapat berinteraksi dengan lopid?
Obat-obatan yang digunakan dalam waktu yang bersamaan mungkin mengalami interaksi di dalam tubuh. Sayangnya, tidak semua interaksi yang terjadi baik untuk tubuh. Bahkan, interaksi obat mungkin saja meningkatkan risiko efek samping dari masing-masing obat atau mengubah cara kerja salah satu obat di dalam tubuh.
Meski begitu, ada pula interaksi yang menjadi bentuk pengobatan terbaik bagi kondisi kesehatan Anda. Dari banyaknya obat yang dapat berinteraksi dengan lopid, berikut adalah jenis obat-obatan yang paling sering melakukan interaksi, di antaranya:
- Aspirin
- Atenolol
- Crestor (rosuvastatin)
- Cymbalta (duloxetine)
- Gabapenting
- Gemfibrozil
- Lasix (furosemide)
- Lipitor (atorvastatin)
- Lisinopril
- Metformin
- Neurontin (gabapentin)
- Nexium (esomeprazole)
- Norvasc (amlodipine)
- Omeprazole
- Plavix (clopidogrel)
- Pravastatin
- Prilosec (omeprazole)
- Protonox (pantoprazole)
- Simvastatin
- Synthroid (levothryoxine)
- Vitamin D3
- Warfarin
- Xanax (alprazolam)
- Zocor (simvastatin)
Apa makanan dan alkohol yang dapat berinteraksi dengan lopid?
Obat ini juga dapat berinteraksi dengan makanan dan minuman tertentu. Oleh sebab itu, sebaiknya obat ini tidak dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman tersebut karena dapat menimbulkan interaksi. Interaksi yang terjadi belum tentu baik untuk kesehatan tubuh Anda. Konsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui apa saja makanan dan minuman yang tidak sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan lopid. Selama mengonsumsi obat ini, sebaiknya hindari penggunaan alkohol dan rokok atau produk lain yang berasal dari tembakau.
Apa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan lopid?
Ada beberapa kondisi kesehatan yang juga dapat berinteraksi dengan lopid. Kondisi kesehatan ini mungkin juga Anda miliki. Oleh sebab itu, selalu diskusikan dengan dokter mengenai kemungkinan terjadinya interaksi antara obat ini dengan berbagai masalah kesehatan yang Anda miliki. Penyakit-penyakit di bawah ini dapat berinteraksi dengan obat ini, yaitu:
- Sirosis bilier, yaitu kondisi di mana terjadinya penyumbatan di saluran empedu. Penyumbatan ini menyebabkan terjadinya peradangan pada liver.
- Kolelitiasis, atau dikenal dengan batu empedu
- Kadar kolesterol baik (HDL) di dalam tubuh
- Rhabdomyolysis, yaitu kerusakan otot
- Gangguan liver
- Ginjal yang tidak berfungsi
- Gangguan darah di dalam tubuh
Jika Anda memiliki riwayat penyakit tersebut, beri tahu dokter untuk memastikan apakah Anda aman menggunakan obat ini.
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan saat kondisi gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan jika melewatkan satu dosis?
Untuk mendapatkan manfaat maksimal, Anda memang tidak sebaiknya melewatkan dosis penggunaan obat. Namun, hal ini mungkin sulit untuk dihindari. Jika Anda memang tidak sengaja melewatkan satu dosis, segera minum dosis yang terlupa. Tetapi, jika waktu telah menunjukkan dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan tetap konsumsi obat sesuai dengan jadwal biasanya. Jangan menggandakan dosis.
[embed-health-tool-bmi]