Fluimucil adalah obat yang mengandung zat aktif N-acetylcysteine untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan dan mengencerkan dahak. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti sirup, kapsul, sampai tablet effervescent.
Golongan obat: mukolitik untuk perawatan batuk berdahak.
Kandungan obat: N–acetylcysteine
Apa itu obat Fluimucil?
Fluimucil adalah obat yang untuk mengobati penyakit-penyakit pada saluran pernapasan dengan gejala dahak berlebih.
Obat ini mengandung acetylcysteine sebagai zat aktif yang mampu mengencerkan dahak pada penyakit saluran pernapasan, seperti:
- bronkitis akut atau kronis,
- emfisema paru,
- bronchiectasis,
- cystic fibrosis,
- pneumonia, atau
- tuberkulosis.
Kandungan zat aktif acetylcysteine juga bermanfaat untuk mengobati keracunan paracetamol.
Obat ini adalah agen mukolitik yang juga dikenal sebagai N-acetylcysteine atau N-acetyl-L-cysteine (NAC).
Sebagai agen mukolitik atau pengencer dahak, acetylcysteine bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida.
Pemecahan serat asam mukopolisakarida membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan sehingga lendir mudah keluar saat batuk.
Dosis Fluimucil
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, yaitu:
- kapsul,
- tablet effervescent,
- sirup,
- granul (serbuk),
- nebulasi, dan
- suntikan intravena (belum tersedia di Indonesia).
Dosis obat bergantung pada kelompok usia seseorang. Agar lebih jelas, berikut uraiannya, mengutip dari MIMS.
- Dewasa dan anak usia lebih dari 14 tahun: 1 kapsul 2 – 3 kali sehari.
- Anak usia 6 – 14 tahun: 1 kapsul 2 kali sehari.
- Tablet effervescent: 1 tablet sehari.
- Serbuk granul larutan oral anak-anak: 100 mg 2 – 4 kali sehari.
- Serbuk granul larutan oral dewasa: 200 mg 2 – 3 kali sehari.
- Anak dengan infeksi saluran pernapasan: 10 – 20 mg/kg setiap hari.
- Kondisi cystic fibrosis pada anak 6 tahun: 1 kapsul 3 kali sehari.
Aturan pakai Fluimucil
Selalu ikuti aturan pakai sesuai dengan anjuran dokter dan arahan yang tertera pada kemasan.
Jika melewatkan satu dosis, minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah waktu minum dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa.
Lanjutkan pemakaian sesuai jadwal dan hindari gunakan obat ini dengan dosis double. Usahakan Anda mendapatkan asupan cairan yang cukup selama mengonsumsi obat ini.
Lama penggunaan tergantung pada jenis dan keparahan penyakit dan harus sesuai aturan dokter. Pasien biasanya mengonsumsi obat ini dalam pengobatan jangka waktu 5 – 10 hari.
Efek samping Fluimucil
Seperti obat pada umumnya, fluimucil juga bisa menimbulkan efek samping. Namun, efek samping obat ini sangat jarang terjadi.
Efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi obat Fluimucil adalah:
- urtikaria atau biduran,
- pilek,
- bronkospasme (saluran napas menyempit)
- mual dan muntah.
Pada beberapa kasus yang sangat jarang, Fluimucil bisa menimbulkan stomatitis atau sariawan, pusing, dan telinga berdengung (tinnitus).
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum tertulis di atas.
Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.