backup og meta

8 Efek Puasa Tanpa Sahur yang Perlu Diwaspadai

8 Efek Puasa Tanpa Sahur yang Perlu Diwaspadai

Puasa tapi tidak sahur karena kesiangan atau sengaja melewatkan sahur sebenarnya tetap sah dijalankan. Namun, tanpa asupan makanan dan cairan yang cukup di awal hari, tubuh harus bekerja lebih keras selama berpuasa dan pasokan energi pun berkurang.

Yuk, ketahui apa saja efek puasa tanpa sahur pada tubuh berikut ini.

Berbagai efek puasa tapi tidak sahur

Meskipun bukan syarat sah puasa, makan sahur sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh selama berpuasa

Makan sahur bisa memberikan pasokan energi yang cukup bagi tubuh untuk mengawali puasa. Jadi, tubuh tidak terlalu lemas selama hampir seharian tidak makan dan minum.

Ketika melewatkan sahur, Anda berisiko mengalami berbagai dampak berikut ini.

1. Meningkatkan risiko dehidrasi

Saat puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama sekitar 12 – 14 jam. Kondisi ini membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi. 

Ketika Anda tidak minum karena melewatkan waktu sahur, risiko mengalami dehidrasi pun semakin tinggi, terutama jika Anda beraktivitas di luar ruangan atau di tengah cuaca panas. 

Dehidrasi saat puasa dapat menyebabkan pusing, lemas, hingga kesulitan berkonsentrasi.

2. Kadar gula darah menurun drastis

Sahur membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.

Tanpa makan sahur berarti tubuh tidak memiliki cadangan energi yang cukup sehingga kadar gula darah dapat turun (hipoglikemia) secara signifikan selama puasa. 

Hipoglikemia bisa memicu gejala seperti pusing, gemetar, hingga badan terasa sangat lemas saat puasa.

3. Tingkat energi menurun

Tubuh membutuhkan asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang cukup untuk menghasilkan energi yang memadai untuk menjalankan fungsinya dan beraktivitas. 

Tanpa sahur, Anda mungkin merasa lebih cepat lelah dan sulit menyelesaikan pekerjaan harian karena cadangan energi tubuh berkurang drastis.

4. Sulit berkonsentrasi

Kurangnya asupan gizi saat sahur dapat memengaruhi fungsi otak, seperti kemampuan untuk berkonsentrasi dan menggunakan daya ingat. 

Pasalnya, otak membutuhkan glukosa sebagai sumber energi yang biasanya didapatkan dari makanan.

Makan sahur bisa memberikan suplai bahan bakar yang dibutuhkan otak untuk berfungsi dalam aktivitas sehari-hari. Sebaliknya, tidak sahur bisa membuat produktivitas Anda menurun selama puasa.

5. Gangguan pencernaan

Puasa tanpa sahur dapat memperparah risiko gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau nyeri lambung. 

Perut yang kosong terlalu lama bisa memicu produksi asam lambung berlebih, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag.

6. Mood tidak stabil

Makanan sahur yang bergizi seimbang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini juga memengaruhi hormon yang mengatur suasana hati.

Fungsi hormon yang terpengaruh akibat melewatkan makan sahur bisa membuat Anda lebih mudah marah, cemas, atau sulit mengendalikan emosi selama puasa.

7. Memicu asam lambung naik

Melewatkan makan sahur dapat memicu naiknya asam lambung saat puasa. Hal ini bisa menimbulkan gejala yang sangat mengganggu, mulai dari heartburn, mual, hingga perut kembung.

Lambung akan tetap memproduksi asam meskipun tidak ada makanan yang masuk. Jika Anda tidak sahur, perut akan kosong terlalu lama sehingga asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung.

Hal ini juga yang meningkatkan risiko refluks asam alias GERD yang bisa membuat gejala makin parah dan puasa menjadi tidak optimal.

8. Menurunnya sistem kekebalan tubuh

Asupan nutrisi dari makan sahur membantu menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa. Ini penting karena puasa berhari-hari membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit infeksi.

Jika tubuh tidak mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup dari makanan, sistem kekebalan tubuh makin lemah dan risiko sakit saat puasa makin tinggi. 

Tips agar tidak melewatkan sahur 

Tidak melewatkan sahur sangat penting untuk menjaga stamina selama berpuasa. Dikutip dari Islamic Finder, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba agar bisa rutin makan sahur.

  • Atur alarm yang efektif. Letakkan alarm jauh dari tempat tidur agar Anda harus bangun untuk mematikannya.
  • Tidur lebih awal. Usahakan tidur lebih awal agar tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup sebelum bangun sahur.
  • Siapkan makanan sahur sebelum tidur. Siapkan bahan makanan atau masakan sebelum tidur sehingga Anda hanya perlu memanaskannya saat sahur.
  • Pilih menu sahur menarik. Rencanakan makanan yang Anda sukai agar lebih semangat untuk bangun sahur.
  • Inisiatif diri. Ingatkan diri tentang pentingnya sahur untuk menjaga energi sepanjang hari.
  • Makan sahur bersama orang tercinta. Bangun sahur bersama keluarga atau pasangan bisa menjadi motivasi tambahan.
  • Hindari makan berat sebelum tidur. Jangan makan berat terlalu malam karena bisa membuat perut terasa penuh dan Anda malas bangun sahur.
  • Gunakan alat masak praktis. Gunakan alat masak otomatis seperti rice cooker atau slow cooker untuk mempermudah proses memasak.

Puasa tanpa sahur memang tetap sah secara hukum, tapi dari sisi kesehatan, sangat disarankan untuk Anda tidak melewatkan sahur. 

Pilihlah menu sahur yang cukup kalori dan bergizi, bisa juga dengan tambahan suplemen, agar kebutuhan nutrisi dan cairan selama puasa tetap terpenuhi dan Anda tidak mudah jatuh sakit.

Ringkasan

Berikut efek puasa tanpa sahur yang perlu diwaspadai.

  • Dehidrasi.
  • Kadar gula darah menurun.
  • Energi menurun.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Gangguan pencernaan.
  • Mood tidak stabil.
  • Asam lambung naik.
  • Kekebalan tubuh menurun.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Suhoor. (N.d.). Retrieved 16 January 2025, from https://www.islamic-relief.org.uk/giving/islamic-giving/ramadan/suhoor/

Abolaban, H., & Al-Moujahed, A. (2017). Muslim patients in Ramadan: A review for primary care physicians. Avicenna journal of medicine, 7(3), 81–87. https://doi.org/10.4103/ajm.AJM_76_17

The secret of staying healthy in Ramadan. (n.d.). Retrieved 16 January 2025, from https://www.islamicfinder.org/news/the-secret-of-staying-healthy-in-ramadan/

Fasting and your health. (n.d.). Retrieved 16 January 2025, from https://familyserviceshub.havering.gov.uk/kb5/havering/directory/advice.page?id=WVo_klT56nU

Guide to healthy fasting during Ramadan. (n.d.). Retrieved 16 January 2025, from https://familyserviceshub.havering.gov.uk/kb5/havering/directory/advice.page?id=yrYYfWLBNhw

User. (2024). Fasting, not Feasting: How to Make the Most of the Health Benefits of Ramadan. Retrieved 16 January 2025, from https://islamicrelief.org.au/fasting-not-feasting-how-to-make-the-most-of-the-health-benefits-of-ramadan/

A healthy Ramadan: British Nutritional Foundation. (n.d.). Retrieved 16 January 2025, from https://www.nutrition.org.uk/creating-a-healthy-diet/a-healthy-ramadan/

Versi Terbaru

20/01/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Resep Smoothies untuk Sahur yang Bikin Kenyang Seharian

6 Risiko Kesehatan Akibat Langsung Tidur setelah Sahur


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan