Sebenarnya, tidak ada perbedaan saat seseorang minum baik sambil berdiri maupun duduk.
Kebiasaan minum saat berdiri juga tidak memengaruhi proses penyaringan air di ginjal. Bediri ataupun duduk, cairan yang diminum tetap akan mengalir menuju saluran pencernaan dengan lancar.
Saat memasuki kerongkongan, cairan apapun akan terlebih dahulu ditampung di lambung yang kemudian mengalami penyerapan. Proses tersebut dapat berlangsung selama beberapa jam.
Proses ini disebut dengan filtrasi. Filtrasi adalah perpindahan massa air dan zat gizi terlarut dalam plasma darah ke tubulus ginjal untuk menjalani proses penyaringan.
Ginjal menyaring limbah dan cairan ekstra dari tubuh Anda. Ginjal Anda juga membuang asam yang diproduksi oleh sel-sel tubuh dan menjaga keseimbangan air, garam, dan mineral yang sehat dalam darah.
Ada anggapan yang memercayai bahwa katup sfingter (otot berbentuk cicin) di bawah kerongkongan menjadi tidak aktif saat Anda tengah berdiri.
Hal tersebut dipercaya membuat air mengalir langsung ke saluran cerna bawah dengan cepat sehingga berbahaya bagi ginjal.
Padahal, sfingter tetap berfungsi dengan baik ketika Anda berdiri, duduk, ataupun berbaring.
Jadi, tidak ada kaitannya minum sambil berdiri dengan kesehatan ginjal. Dalam menjaga kesehatan organ ini, Anda sebaiknya memastikan memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya.
Minumlah air putih sebanyak 1,5 liter setiap hari guna membuang zat-zat sisa di dalam tubuh.
Tetap ada risiko makan sambil berdiri

Belum ada memang penelitian yang secara khusus meninjau dampak kesehatan dari kebiasaan minum sambil berdiri.
Namun, peneliti menemukan jika makan sambil berdiri bisa memberikan efek tertentu bagi kesehatan.
Menurut riset lama terbitan Digestive Diseases and Sciences, makan sambil berdiri membantu pengosongan perut lebih cepat dibandingkan dengan makan sambil berbaring.
Ada hubungan antara pengosongan perut yang lebih cepat dengan peningkatan rasa lapar setelah makan.
Hal tersebut bisa menyebabkan Anda makan lebih banyak sehingga meningkatkan asupan kalori. Tingginya asupan kalori bisa berisiko terhadap kenaikan berat badan.
Selain itu, makan sambil berdiri bisa menyebabkan gangguan pencernaan, khususnya ketika Anda mengonsumsi karbohidrat.
Pasalnya, proses pengosongan perut yang terlalu cepat berarti membuat makanan tidak sepenuhnya dicerna secara sempurna oleh tubuh.
Pada pasien sindrom iritasi usus besar (IBS), proses pencernaan karbohidat yang tidak sempurna bisa meningkatkan produksi gas berlebih yang menyebabkan perut kembung.
Kesimpulan
- Masih belum ada bukti yang mendukung anggapan minum sambil berdiri itu berbahaya.
- Tidak ada bukti bahwa minum saat berdiri akan membahayakan ginjal.
- Terdapat riset yang mengamati makan sambil berdiri bisa mendorong Anda untuk makan berlebih, menyebabkan kembung, dan mudah lapar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar