backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Trik Jitu Agar Tak Mudah Tergoda Makan Junk Food

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 27/01/2021

7 Trik Jitu Agar Tak Mudah Tergoda Makan Junk Food

Yang enak itu justru biasanya yang tidak baik buat kesehatan. Anda pernah dengar kata-kata seperti ini? Junk food seperti gorengan, camilan tinggi gula dan garam, dan minuman soda memang punya cita rasa yang khas. Namun, tahukah Anda kalau selama ini Anda tertipu oleh perusahaan-perusahaan junk food? Mungkin Anda tak begitu ingin makan junk food, tapi terbuai oleh promosi yang gencar ditawarkan restoran. Lalu bagaimana caranya agar bisa berhenti makan junk food terus? Ini dia caranya.

Siasat jitu berhenti makan junk food

Anda mungkin sudah paham kalau terlalu banyak mengonsumsi junk food berarti meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, hingga kanker. Informasi itu belum cukup untuk menghentikan Anda beli junk food? Tenang, masih ada tujuh cara berikut ini.

1. Jangan beli menu paket

Ketika membeli junk food di restoran cepat saji, Anda akan ditawarkan dua pilihan. Beli menu paket atau beli satuan saja. Kalau dihitung-hitung, memang menu paket jadi lebih murah. Padahal Anda tidak membutuhkan seluruh jenis makanan dan minuman dalam paket tersebut.

Mulai sekarang biasakan untuk beli menu satuan. Lebih baik minuman bersoda diganti dengan air putih saja. Anda juga sebenarnya tak perlu menu tambahan seperti kentang goreng atau es krim yang tinggi lemak dan kalori.

2. Jangan tertipu kata-kata iklan

Anda bisa perlahan-lahan berhenti makan junk food kalau tahu bahwa selama ini Anda ditipu iklan. Perusahaan junk food akan menggunakan kata-kata yang terdengar meyakinkan seperti “daging premium” dan, “kaya akan nutrisi”. Kata-kata ini belum tentu benar, lho. Menurut Brian Wansink, PhD, seorang peneliti perilaku konsumen dari Cornell University, orang-orang memang mudah terjebak kata-kata iklan seperti itu.

3. Selalu sediakan makanan sehat

Anda pasti jadi ngidam junk food kalau Anda sedang lapar atau ingin ngemil sesuatu. Maka, cegah keinginan beli junk food dengan cara selalu menyediakan makanan sehat di dekat Anda. Di kulkas, pastikan selalu ada stok makanan sehat seperti daging ayam segar dan sayuran, bukan sosis atau nugget.

Begitu juga halnya dengan di tas atau di kantor. Siapkan camilan sehat seperti kacang panggang, buah-buahan, dan yogurt. Anda juga disarankan untuk bawa bekal sehat dari rumah agar tak tergoda jajan junk food di jam makan siang.

4. Cari tahu bahan yang digunakan untuk memproses junk food

Kalau Anda melihat sendiri gorengan di gerobak menggunakan minyak jelantah, Anda pasti jadi mengurungkan niat jajan gorengan. Sama dengan kalau Anda tahu jenis pengawet BHA yang dipakai untuk mengawetkan kentang dan daging kemasan tergolong karsinogen (penyebab kanker). Semakin banyak Anda mencari tahu, semakin jauh pula keinginan Anda untuk makan junk food.    

5. Menipu diri sendiri

Sebuah penelitian dalam jurnal Appetite tahun 2013 menunjukkan kalau menipu diri sendiri bisa jadi cara ampuh berhenti makan junk food. Peserta penelitian diminta untuk meyakinkan diri bahwa ia sudah kenyang dan masih bisa makan beberapa jam lagi ketika muncul dorongan jajan tak sehat. Ternyata cara ini bisa membuat mereka kehilangan nafsu makan.

6. Mengelola stres

Selama ini mungkin Anda makan junk food karena stres atau sedang emosi. Misalnya setelah bertengkar dengan teman, Anda tiba-tiba ingin makan keripik kentang atau jajan bakso untuk melepaskan emosi. Alasan Anda mungkin, “Marah bikin lapar!”.

Maka, latihan mengelola stres bisa jadi solusinya. Berolahraga, mengambil napas dalam, meditasi, atau curhat adalah pilihan yang baik untuk meluapkan stres. Dengan begitu, otak tak akan langsung mengarah pada makanan ketika dilanda stres.

7. Hindari info promo makanan junk food

Sebagai pengguna internet dan media sosial, Anda adalah target empuk para pengusaha junk food. Dengan buka akun media sosial, Anda bisa disuguhkan info promo menarik dari restoran cepat saji. Lalu muncullah dorongan beli junk food tersebut. Maka, batasi penggunaan media sosial sehari-hari dan usahakan untuk tidak follow akun-akun restoran cepat saji yang Anda sukai.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 27/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan