Memakai minyak goreng berkali-kali memang tidak disarankan. Namun, sebaiknya jangan buang minyak goreng bekas sembarangan karena dapat berdampak buruk bagi lingkungan yang nantinya berimbas pada kesehatan Anda.
Cara membuang minyak goreng bekas yang benar
Minyak goreng bekas tidak disarankan untuk digunakan kembali, apalagi hingga berubah warna dan kotor karena minyak dipanaskan dengan suhu tinggi berkali-kali.
Namun, Anda juga tidak boleh membuangnya ke sembarang tempat karena dapat menyebabkan pencemaran air.
Untuk menghindari dampak yang berkelanjutan, berikut ini cara buang minyak goreng bekas yang benar.
1. Simpan dalam wadah khusus
Setelah menggunakan minyak goreng, jangan langsung membuangnya. Anda bisa menyaringnya terlebih dahulu dan menyimpan minyak goreng tersebut.
Tunggu beberapa saat hingga minyak tidak lagi panas. Lalu pindahkan ke wadah khusus penampungan minyak, misalnya jeriken.
Jika minyak goreng tersebut digunakan untuk memasak bahan makanan nabati, Anda mungkin masih dapat menggunakannya kembali.
Namun, sebaiknya hanya gunakan sebanyak 2 – 3 kali dan segera hentikan jika minyak berubah warna atau kotor.
Terlalu sering menggoreng dengan minyak bekas atau minyak jelantah bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung.
Selanjutnya, Anda bisa menyerahkannya ke petugas penampungan limbah akhir untuk membantu membuang minyak goreng bekas dengan aman.
2. Serahkan ke pusat daur ulang
Tidak langsung membuang minyak goreng bekas juga bisa jadi pilihan bijak untuk menyelamatkan bumi.
Pasalnya, Anda bisa menyerahkan minyak bekas pakai ini ke pusat daur ulang.
Menurut riset dalam jurnal Resources (2019), minyak goreng bekas bisa menjadi salah satu sumber daya alam terbarukan yang dapat menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel.
Biodiesel ini bisa digunakan untuk pengganti bahan bakar dan gas buangan yang dihasilkan pun lebih ramah lingkungan.
Pertama-tama, dinginkan minyak goreng bekas yang sudah Anda gunakan dengan mendiamkannya di suhu ruangan.
Kemudian, saring terlebih dahulu agar kotoran bekas mengolah makanan tidak ikut tersimpan nantinya.
Selanjutnya, Anda perlu menyimpan minyak goreng tersebut ke wadah tertutup yang tidak mudah terurai seperti jeriken, container, atau botol plastik bekas hingga penuh.
Jauhkan dari oven, kompor, kulkas, atau microwave agar suhu minyak dalam jeriken dan container tidak ikut panas.
Hubungi atau datangi pusat daur ulang di sekitar tempat tinggal A nda.
Pencemaran limbah minyak goreng
Menurut penelitian dalam artikel Recycle of Used Cooking Oil (2019), air yang tercemar minyak goreng bekas bisa bermuara ke sungai dan laut. Ini berawal dari membuang minyak goreng bekas ke saluran pembuangan.
3. Campurkan ke bahan pupuk
Selain didaur ulang, Anda bisa memanfaatkan minyak goreng bekas sebagai tambahan untuk pupuk tanaman.
Minyak jelantah ini menghasilkan kadar asam lemak jenuh yang cukup tinggi.
Asam lemak jenuh ini memang berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi justru dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa minyak jelantah ini bukanlah sebagai pupuk utama bagi tanaman.
Anda harus tetap merawat dan memberikan pupuk utama seperti pupuk urea, pupuk kandang, dan pupuk tanaman lainnya.
Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu menyaring minyak bekas makanan nabati tersebut dan menuangkan sedikit langsung ke tanaman atau mencampurkan ke bahan pupuk.
Hindari menggunakan minyak bekas makanan hewani agar tanaman tidak diserbu serangga-serangga kecil.
4. Jangan buang ke saluran air
Membuang minyak goreng bekas ke tempat pembuangan air seperti wastafel dan selokan dapat menyebabkan pencemaran air.
Pencemaran air dapat mengakibatkan kontaminasi sumber air bersih untuk kebutuhan keluarga yang berimbas pada kesehatan Anda.
Pencemaran tersebut juga dapat memengaruhi kualitas makanan dan air minum yang dikonsumsi.
Masalah kesehatan yang bisa dipicu oleh pencemaran air ini meliputi:
- diare,
- disentri,
- hepatitis,
- kolera, dan
- infeksi mata.
Tak hanya itu, pencemaran air juga dapat terjadi di sungai dan lautan, sehingga mengganggu ekosistem perairan.
Jika hal ini terjadi, ikan air tawar dan air laut yang Anda konsumsi juga dapat terkontaminasi.
5. Jadikan sabun organik
Alih-alih membuang minyak goreng bekas ke tempat sampah, Anda bisa menjadikannya sebagai salah satu bahan pembuatan sabun.
Studi berjudul Product Soap from Waste Cooking Oil (2020) melakukan percobaan pembuatan sabun menggunakan minyak jelantah ini.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa minyak jelantah bisa dijadikan bahan sabun setelah melalui rangkaian proses pemurnian.
Selain itu, minyak goreng bekas ini merupakan bahan sampingan, sehingga tetap diperlukan bahan utama pembuatan sabun dan campuran lainnya agar aman bagi kulit.
Itulah sejumlah cara memanfaatkan minyak jelantah. Ingat, mulai saat ini jangan langsung buang minyak goreng bekas di rumah, ya!
[embed-health-tool-bmi]