Styrofoam mengandung beberapa zat kimia yang dipercaya bahaya bagi kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah benzene dan styrene yang telah dibuktikan dapat menyebabkan penyakit kanker.
Bahkan badan kesehatan dunia, World Health Organization telah menyatakan bahwa benzene adalah zat kimia yang bersifat karsinogenik, atau dapat menyebabkan tumbuhnya sel kanker di dalam tubuh. Sedangkan fakta untuk styrene, tidak jauh berbeda dengan benzena, zat ini juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Faktor yang bisa membuat makanan terkontaminasi zat kimia dalam styrofoam
Sebenarnya, bahaya styrofoam berasal dari kontaminasi styrene ke dalam makanan Anda. Perpindahan zat ini tergantung dengan beberapa hal yaitu:
- Suhu makanan. Semakin tinggi suhu makanan yang ada dalam styrofoam maka akan semakin mudah zat styrene berpindah ke makanan. Oleh karena itu, hindari menggunakan styrofoam dalam memanaskan makanan, atau untuk menyimpan makanan dalam suhu panas.
- Lama kontak dengan makanan. Semakin lama menyimpan makanan di dalam styofoam, maka akan semakin berbahaya bagi kesehatan Anda.
- Tingginya lemak makanan. Makanan yang memiliki kandungan lemak yang tinggi akan mendapatkan kontaminasi styrene lebih banyak ketimbang dengan makanan yang lemaknya sedikit. Meski pun begitu, sampai saat ini para ahli belum mengetahui secara pasti mengapa lemak makanan memengaruhi perpindahan styerene ke dalam makanan Anda.
Wadah makanan styrofoam di pasaran umumnya aman
Walaupun begitu, WHO menyatakan bahwa styrene tidak akan menimbulkan bahaya pada kesehatan jika tidak melebihi 5000 ppm di dalam tubuh. Sementara kemasan makanan atau styrofoam yang sering dipakai untuk menyimpan makanan, hanya mengeluarkan styrene sebanyak sekitar 0,05 ppm.
Oleh karena itu, Badan Pengawasan Obat Indonesia menyatakan jika styrofoam aman digunakan untuk makanan.
Gangguan kesehatan apa saja yang bisa terjadi akibat adanya kontaminasi zat styrene?
Bahaya styrofoam memang disebabkan oleh perpindahan zat kimia yang ada di dalam styrofoam ke makanan Anda. beberapa hal yang mungkin dialami jika perpindahan zat tersebut terjadi: