backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bahaya Air Fryer, Waspadai Risikonya bagi Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Bahaya Air Fryer, Waspadai Risikonya bagi Kesehatan

Air fryer adalah alat yang membuat Anda bisa menggoreng dengan sedikit minyak, bahkan tanpa menggunakannya sama sekali. Meski bisa kurangi asupan lemak dari minyak goreng, ternyata ada risiko bahaya air fryer yang mungkin timbul. Apa sajakah itu?

Bahaya air fryer bagi kesehatan

Penelitian menduga bahwa risiko air fryer bagi kesehatan berasal dari reaksi kimia antara bahan makanan dan suhu tinggi.

Alat ini memang bekerja memanaskan makanan dengan mengalirkan udara panas dengan suhu 150 – 200 °Celsius.

Berikut potensi bahaya air fryer untuk kesehatan.

1. Meningkatkan risiko penyakit jantung

bahaya air fryer tingkatkan risiko penyakit jantung

Mengurangi asupan minyak goreng memang bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Namun, siapa sangka bila bahaya air fryer bisa menimbulkan efek yang serupa?

Studi terbitan Journal of Food Science (2017) mengamati bahwa sarden yang dimasak di air fryer akan memproduksi senyawa bernama produk oksidasi kolesterol. 

Pada studi ini, sarden dimasak selama 10 menit dengan suhu 180 °Celsius. Peneliti menduga bahwa senyawa ini timbul akibat suhu tinggi yang dihasilkan dari air fryer.

Perlu diketahui, produk oksidasi kolesterol ini bisa meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis

Aterosklerosis inilah yang membuat Anda rentan mengalami berbagai penyakit jantung, seperti:

  • penyakit jantung koroner,
  • serangan jantung,
  • gagal jantung, dan
  • stroke.

2. Merusak zat gizi makanan

Kandungan gizi dari makanan tentu sangat diperlukan agar tubuh bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, bahaya air fryer ini bisa merusaknya.

Masih dalam penelitian yang sama, panas dari air fryer menurunkan kadar asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan tubuh. 

Peneliti mengira bahwa jumlah asam lemak ini bisa menurun secara signifikan karena omega-3 merupakan asam lemak yang mudah teroksidasi akibat panas.

Tidak tanggung-tanggung, studi ini menemukan bahwa omega-3 jenis docosahexaenoic acid (DHA) bisa berkurang hingga 85 persen.

3. Berisiko mengalami keracunan makanan

Salmonella merupakan salah satu bakteri pemicu keracunan makanan

Penelitian yang diterbitkan pada Journal of Food Protection (2020) membandingkan metode memasak yang paling baik untuk menghilangkan Salmonella pada potongan ayam beku tanpa tulang.

Beberapa cara memasak yang diujicobakan, yakni dengan oven pemanggang roti, oven biasa, air fryer, dan menggoreng dalam minyak panas (deep frying).

Studi ini menemukan bahwa memasak dengan air fryer dan oven merupakan metode yang buruk untuk menghilangkan Salmonella dan patogen berbahaya lainnya pada makanan. 

Menggoreng dalam minyak panas justru lebih efektif dalam mematikan bakteri tersebut.

4. Memproduksi senyawa berbahaya

Air fryer bisa menimbulkan reaksi bernama reaksi Maillard. Ini adalah reaksi yang terjadi pada gula dan asam amino yang dipicu oleh panas.

Karena reaksi ini, makanan yang diolah dari air fryer memiliki warna kecokelatan dan tekstur yang renyah mirip digoreng.

Sayangnya, reaksi Maillard bisa menyebabkan bahaya air fryer lainnya, yakni memicu produksi senyawa akrilamida dan polycyclic aromatic hydrocarbon

Keduanya merupakan senyawa karsinogen yang bisa memicu kanker.

Meski begitu, kandungan polycyclic aromatic hydrocarbon lebih rendah pada penggunaan air fryer daripada menggoreng di dalam minyak.

Selain itu, riset terbitan Journal of Food Science (2015) menyatakan bahwa penggunaan air fryer mampu menurunkan kadar akrilamida pada kentang hingga 90 persen.

Perlu diingat!

Meskipun kadar akrilamida dan polycyclic aromatic hydrocarbon berkurang, berbagai senyawa berbahaya ini tetap muncul pada makanan yang diolah dengan air fryer.

5. Memicu konsumsi gorengan berlebih

Anda mungkin mengetahui bahwa memasak air fryer bisa mengurangi asupan lemak.

Sayangnya, hal ini bisa membuat Anda berpikir seolah-olah Anda bisa mengonsumsi makanan digoreng setiap hari. 

Padahal, air fryer juga bisa merusak gizi yang diperlukan tubuh. Selain itu, Anda justru tidak bisa mengonsumsi makanan tinggi lemak sehat, seperti alpukat dan minyak zaitun.

Terlebih, sering mengonsumsi makanan dengan cara ini justru akan meningkatkan risiko bahaya air fryer yang telah disebutkan di atas.

Cara mengurangi bahaya air fryer

bahaya air fryer dapat dikurangi dengan kucai

Memang, proses pemanasan akan memicu oksidasi dan reaksi lainnya pada makanan. Meski begitu, Anda tetap bisa mengurangi risiko air fryer yang tidak sehat.

Sebagai tips makan sehat, Anda bisa menambahkan rempah-rempah dengan antioksidan tinggi bisa mengurangi risiko pembentukan produk oksidasi kolesterol.

Tips ini tertera pada studi yang sama, yakni Journal of Food Science tahun 2017.

Dalam studi ini, makanan diolah menggunakan daun kucai dan parsley dengan kadar 4% dari berat makanan.

Bahaya air fryer berasal dari suhu panas yang dihasilkan. Meski begitu, risiko air fryer tidak sehat ini bisa dikurangi dengan menambahkan rempah dengan antioksidan

Namun, Anda perlu ingat bahwa bahaya ini tidak bisa dihilangkan sepenuhnya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan