Banyak cara yang bisa ditempuh untuk meraih tubuh ideal. Selain melakukan diet dan olahraga, sedot lemak juga sering menjadi solusi bagi mereka yang memiliki budget lebih. Dengan teknologi yang semakin canggih, kini semakin banyak jenis prosedur sedot lemak yang berbeda-beda, salah satunya adalah laser lipolysis.
Apa itu laser lipolysis?
Laser lipolysis adalah salah satu prosedur sedot lemak menggunakan laser yang dapat memecah lemak untuk mengurangi volume jaringannya. Dibandingkan liposuction biasa, prosedur ini lebih ringan dan proses pemulihannya juga lebih cepat.
Prosedur laser lipolysis dilakukan dengan memasukkan laser pada bagian yang ingin dihilangkan lemaknya. Dokter akan menyuntikkan bius lokal pada daerah yang dituju.
Setelah itu, dokter membuat sayatan kecil dan memasukkan laser ke dalam lapisan kulit melalui pipa cannula kecil. Laser ini akan bergerak bolak-balik meyerupai putaran kipas di sudut dan lapisan yang berbeda.
Nantinya, hasil lemak yang sudah dilelehkan dari pergerakan laser tadi akan dikeluarkan dengan cara dipijat atau dibersihkan dengan pipa vakum, tergantung pada seberapa banyak lemak yang telah dihilangkan.
Umumnya, prosedur laser lipolysis hanya berjalan sekitar satu jam. Selama menjalani prosedur ini, pasien berada dalam keadaan terbangun dan mungkin akan meraskaan sensasi seperti panas atau dingin di sekitar area yang dimasuki laser.
Adakah syarat tertentu untuk melakukan prosedur ini?
Sebenarnya, tidak ada syarat tertentu untuk melakukan laser lipolysis. Namun perlu diketahui juga bahwa prosedur ini tidak ditujukan untuk mengatasi masalah obesitas.
Laser lipolysis lebih disarankan untuk orang-orang berberat badan sedang dan cenderung stabil yang memiliki beberapa masalah dengan lemak yang ada di beberapa bagian tubuh tertentu.
Misalnya, salah satu pasien merasa penumpukan lemak yang lebih menonjol di perut telah mengganggu penampilannya, maka laser lipolysis bisa menjadi solusinya. Terkadang prosedur ini juga digunakan untuk mengurangi lemak di wajah agar lebih terdefinisi dengan baik.
Orang-orang yang obesitas mungkin tidak akan mengalami perubahan yang dramatis dari laser lipolysis. Mereka juga harus dalam keadaan yang sehat secara keseluruhan jika ingin menjalani prosedur ini.
Bagi pasien berusia 60 tahun ke atas atau memiliki beberapa kondisi seperti gangguan penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes, izin medis mungkin akan diperlukan.
Berhati-hati juga untuk pasien yang memiliki penyakit hati atau telah melakukan kemoterapi sebelumnya. Dikhawatirkan lidokain atau cairan bius yang dimasukkan akan membuat metabolisme terganggu atau bahkan berisiko keracunan.
Selain itu, Anda mungkin juga harus menghindari konsumsi beberapa jenis obat sebelum melakukan prosedur. Obat termasuk zat pengencer darah dan obat NSAID. Obat tersebut dipercaya dapat mengubah metabolisme lidokain yang akan mengganggu jalannya prosedur.
Kelebihan dan efek samping laser lipolysis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu hal yang membuat laser lipolysis lebih unggul dibanding prosedur lain adalah waktu pemulihannya yang lebih cepat. Bahkan setelah menjalani laser lipolysis, pasien bisa langsung melanjutkan kegiatan seperti biasa.
Luka yang ditimbulkan dari prosedur ini juga lebih ringan karena pipa cannula yang dimasukkan hanya berdiameter sebesar 1 mm. Dokter pun tak perlu membelah atau membuat sayatan besar untuk melakukannya.
Terlebih lagi, efek yang didapatkan setelahnya ternyata tak hanya terlihat pada bagian tubuh yang mengecil, tapi juga pada kulit yang lebih kencang.
Banyak orang yang ragu untuk menjalani sedot lemak karena khawatir akan efek penghisapan lemaknya yang kerap membuat kulit menjadi lebih kendur, terutama bila pasien memiliki kontur tubuh yang tidak rata.
Namun, malah ditemukan hal sebaliknya pada laser lipolysis. Selain pengencangan beberapa pasien juga melaporkan bahwa kulit mereka menjadi lebih halus.
Hal tersebut disebabkan oleh respons penyembuhan tubuh sendiri yang membuat protein dalam jaringan kulit berkontraksi. Proses tersebut juga sekaligus memicu produksi kolagen yang akhirnya menjadikan kulit lebih kencang dan halus.
Sayangnya, terkadang laser lypolisis tidak bekerja secara maksimal pada area yang luas seperti pada daerah perut dan sekitarnya. Pasalnya, fleksibilitas dari serat laser yang digunakan memiliki kemampuan yang terbatas, sehingga kerjanya hanya kerap dirasakan pada jaringan lemak paling luar.
Anda juga perlu berhati-bati akan risiko infeksi yang disebabkan oleh pipa cannula yang digunakan. Pada kasus yang parah, pasien bisa saja mengalami penggumpalan darah. Kabar baiknya, komplikasi tersebut merupakan kasus yang jarang terjadi.
Meski demikian, Anda tetap harus memperhatikan beberapa risiko yang mungkin bisa muncul seperti bengkak yang tak biasa, rasa sakit yang terus terasa, atau keluar darah dari luka.
Apakah hasilnya bisa bertahan lama?
Efek lipolysis bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada bentuk tubuh masing-masing. Ada sebagian pasien yang merasa puas dengan tubuh yang lebih terdefinisi, tapi ada juga yang mengaku tak melihat perubahan signifikan pada tubuh mereka.
Terlepas dari itu, seberapa lama efek yang dihasilkan dari laser lipolysis juga dipengaruhi oleh bagaimana cara seseorang menjalani hidupnya sehari-hari.
Sebaik apa pun hasil yang diberikan, ada baiknya untuk tidak hanya bergantung pada prosedur ini saja. Anda juga tetap harus menjaga pola makan yang sehat serta rajin berolahraga untuk mempertahankan bentuk tubuh yang ideal.
[embed-health-tool-bmi]