Sistem imun atau daya tahan tubuh perlu selalu diperhatikan meski Anda tidak merasa sakit. Pertahanan alami tubuh ini bekerja 24 jam dalam sehari untuk melindungi Anda dari berbagai jenis penyakit. Anda bisa turut menjaga fungsi dari sistem imun dengan bantuan dari vitamin dan mineral.
Vitamin dan mineral yang akan digali lebih dalam kali ini adalah vitamin C dan vitamin D, serta kalsium. Bagaimana fungsi ketiganya dalam menjaga sistem imun tetap bekerja secara optimal sehingga Anda dijauhkan dari penyakit?
Peran nutrisi dalam menjaga fungsi sistem imun
Seiring dengan bertambahnya usia, risiko dan tingkat keparahan dari sebuah serangan infeksi bisa lebih tinggi bergantung pada imunitas seseorang. Beberapa hal dapat mempengaruhi sistem imun, salah satunya adalah nutrisi.
Sistem imun atau daya tahan tubuh dapat tetap bekerja melindungi tubuh apabila didukung dengan asupan berbagai vitamin dan mineral yang mencukupi setiap harinya. Berikut beberapa jenis nutrisi yang perlu Anda perhatikan.
Kalsium
Kalsium merupakan mineral yang erat hubungannya dengan kesehatan tulang. Selain itu, kalsium organik bersama vitamin D saling membantu dalam menjaga kepadatan dan mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada tulang.
Di sisi lain, kalsium ternyata berperan dalam mendukung produksi sel imun tertentu. Pernyataan ini berdasarkan penelitian tahun 2016 dari New York University School of Medicine. Kalsium juga berperan penting dalam menjaga sistem imun tetap seimbang, meningkatkan dan menurunkan respon imunitas pada waktu yang tepat.
Fungsi sistem imun yang baik akan segera merespon ketika tubuh terpapar virus atau bakteri dan kalsium dapat membantu dalam proses pertahanan ini.
Anda mungkin sudah familiar dengan sumber kalsium terbaik yaitu susu dan produk olahannya. Selain itu Anda bisa mendapat asupan kalsium dari makanan seperti kacang kedelai dan olahannya (tempe dan tahu).
Vitamin C
Vitamin C merupakan mikronutrien esensial untuk manusia. Berdasarkan sebuah jurnal tahun 2017 yang membahas hubungan antara vitamin C dan fungsi imun, vitamin C berkontribusi pada pertahanan tubuh dengan mendukung berbagai fungsi sel baik dari sistem imun bawaan maupun adaptif (sistem imun yang berkembang atau tumbuh ketika Anda sakit).
Vitamin ini juga bersifat sebagai antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas pemicu penyakit atau infeksi. Contohnya, dengan manfaat tersebut, vitamin C bisa mencegah sekaligus mengatasi gangguan pada saluran pernapasan dengan meningkatkan fungsi sel imun tertentu.
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin berjenis water-soluble (larut dalam air) ini sehingga penting untuk mengonsumsi sumber makanan dengan kandungan vitamin C.
Seperti yang sudah sebagian besar orang tahu, vitamin C terkandung dalam buah citrus, seperti jeruk. Namun, Anda juga bisa mendapat asupan vitamin C dengan mengonsumsi makanan seperti yang dikutip dari National Institutes of Health berikut:
- Sayuran hijau, contohnya bayam dan brokoli
- Paprika
- Stroberi
- Kubis
- Tomat
Anda juga bisa bantu memenuhi kebutuhan vitamin C harian dengan mengkonsumsi suplemen vitamin, misalnya vitamin C jenis ester. Suplemen vitamin C jenis ester lebih tidak perih di lambung, dibanding jenis suplemen vitamin C lainnya.
Vitamin D
Dilansir dari jurnal tahun 2012 yang membahas hubungan antara vitamin D dan sistem imun, fungsi dari vitamin D lebih dulu dikenal karena bekerja bersama kalsium untuk mendukung kesehatan tulang. Selain itu, jurnal ini menyatakan bahwa vitamin D juga berperan penting dalam menjaga sistem imun.
Ditemukan bahwa kekurangan asupan vitamin D berhubungan dengan penyakit autoimun. Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem imun menyerang sel tubuh yang sehat karena keliru dalam membedakan mana sel sehat dan virus atau bakteri. Contoh dari penyakit autoimun di antaranya:
- Multiple sclerosis
- Rheumatoid arthritis (rematik)
- Diabetes melitus
- Penyakit radang usus (Inflammatory Bowel Disease)
Mencukupi kebutuhan vitamin D ternyata bisa juga mengurangi risiko munculnya infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia, tuberkulosis, dan bronkiolitis.
Dengan kata lain, asupan vitamin D yang memadai akan berpengaruh pada fungsi sistem imun yang normal sehingga tidak menimbulkan penyakit yang justru melibatkan sistem imun itu sendiri.
Vitamin D diperoleh dari paparan sinar matahari dan makanan seperti ikan salmon, tuna dan sarden. Meski demikian, kandungan vitamin D pada makanan saja terkadang belum bisa memenuhi kebutuhan harian Anda. Apalagi jika Anda juga jarang terpapar sinar matahari. Oleh karena itu, suplemen dengan kandungan vitamin yang satu ini seringkali dianjurkan.
Sistem imun atau daya tahan tubuh akan bisa bekerja dengan normal dan efektif melawan infeksi atau penyakit ketika mendapat dukungan asupan vitamin C, vitamin D, dan kalsium organik yang memadai. Vitamin dan mineral tersebut tidak hanya berdampak positif pada sistem imun tapi sekaligus menjaga kesehatan tulang Anda.
Jika makanan saja dirasa belum cukup, Anda selalu dapat mengonsumsi suplemen kesehatan. Jangan lupa konsultasi dengan dokter tentang cara memenuhi kebutuhan nutrisi harian demi sistem imun yang kuat dan optimal.