backup og meta

Tak Suka Makan Sayur dan Buah, Bisakah Digantikan Minuman Berserat?

Tak Suka Makan Sayur dan Buah, Bisakah Digantikan Minuman Berserat?

Anda yang sedang dalam diet ketat biasanya mendapatkan anjuran untuk memperbanyak konsumsi makanan yang berserat tinggi. Seberapa sering Anda mengonsumsi buah dan sayur? Apakah setiap makan selalu ada menu sayur di dalam piring Anda? Atau Anda tidak suka makan buah atau sayur sama sekali?

Meskipun Anda tidak suka mengonsumsi sayur dan buah, saat ini telah banyak suplemen serat yang katanya bisa memenuhi kebutuhan serat Anda. bahkan lebih baik dibandingkan dengan serat yang ada di sayur dan buah. Apakah hal tersebut benar? Apakah suplemen ini dapat menggantikan posisi sayur dan buah?

Manfaat mengonsumsi suplemen serat

Sekarang ini banyak sekali suplemen serat yang beredar dalam berbagi bentuk, entah itu kapsul, tablet hisap, atau serbuk yang dapat diseduh dengan air. Semua suplemen ini disebut-sebut solusi bagi orang yang tidak suka sayur dan buah.

Sampai saat ini, memang belum ada penelitian yang menyatakan bahwa suplemen serat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Justru, dapat membantu memenuhi kebutuhan serat harian seseorang. Serat diperlukan tubuh untuk melancarkan pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah, dan bisa membantu menurunkan angka timbangan berat badan Anda tentunya. Kebutuhan serat yang dibutuhkan dalam sehari adalah sebesar 25 gram.

Adakah efek samping dari suplemen dan minuman berserat

Meskipun tidak berbahaya, dalam beberapa kasus disebutkan bahwa mengonsumsi suplemen serat dapat membuat perut kembung dan tak terasa nyaman. Selain itu, suplemen jenis ini juga dapat menghambat penyerapan beberapa jenis obat, seperti obat diabetes, antidepresan, dan obat penurun kadar kolesterol.

Apabila Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut, maka sebaiknya tanyakan dan diskusikan dahulu pada dokter Anda, sebelum memutuskan untuk minum suplemen serat.

Apakah suplemen serat dapat menggantikan posisi serat dari buah dan sayur?

Mengonsumsi suplemen jenis ini terlihat menjanjikan memang, apalagi bagi Anda yang tak menyukai sayur dan buah. Namun, tentu saja suplemen tersebut tidak dapat menggantikan makanan yang asli, meskipun memiliki jumlah serat yang banyak. Ada beberapa keunggulan yang bisa Anda dapatkan dari sayur dan buah ketimbang suplemen serat:

1. Serat sayur dan buah dapat disesuaikan

Suplemen serat cenderung ditujukan untuk membantu pencernaan, sehingga tak jarang bersifat laksatif (pencahar). Bagi Anda yang memiliki pencernaan yang sensitif dapat menyebabkan diare. Sementara, dalam buah dan sayur Anda dapat menyesuaikan kebutuhan serat yang Anda perlukan.

Misalnya, Anda sedang mengalami sembelit maka Anda dapat mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung serat tidak larut air seperti kembang kol. Sebaliknya, bila Anda mengalami diare Anda sebaiknya mengonsumsi serat larut air, seperti apel dan wortel.

2. Sayur dan buah juga mengandung vitamin dan mineral

Mungkin, Anda bisa mendapatkan lebih banyak serat bila mengonsumsi suplemen. Namun, bagaimana dengan kebutuhan vitamin dan mineral lainnya? Sayur dan buah adalah sumber serat, vitamin, serta mineral utama bagi tubuh. Ketika Anda menghindarinya, maka bukan tidak mungkin tubuh akan kekurangan vitamin atau mineral, yang kemudian dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mayo Clinic. (2017). Fiber supplements: Safe to take every day? – Mayo Clinic. [online] Available at: http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/fiber-supplements/faq-20058513  [Accessed 3 Jul. 2017].

WebMD. (2017). Fiber Supplements: When and How to Use Them. [online] WebMD. Available at: http://www.webmd.com/diet/features/fiber-supplements#1  [Accessed 3 Jul. 2017].

Healthline. (2015). What’s the Best Fiber Supplement?. [online] Available at: http://www.healthline.com/health/digestive-health/whats-the-best-fiber-supplement#1  [Accessed 3 Jul. 2017].

Carson, T. (2015). The Dangers of Fiber Supplements. [online] LIVESTRONG.COM. Available at: http://www.livestrong.com/article/244239-the-dangers-of-fiber-supplements/  [Accessed 3 Jul. 2017].

Science, L. (2011). Are Fiber Supplements as Good as the Real Thing?. [online] Live Science. Available at: https://www.livescience.com/15302-high-fiber-diet-supplements.html  [Accessed 3 Jul. 2017].

Mayo Clinic. (2017). Supplements: Nutrition in a pill? – Mayo Clinic. [online] Available at: http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/supplements/art-20044894  [Accessed 4 Jul. 2017].

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Atifa Adlina


Artikel Terkait

4 Alasan untuk Rutin Minum Jus Buah Bit Sebelum Berolahraga

Makan Buah Segar vs Minum Jus, Mana yang Lebih Sehat?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan