Kecombrang adalah sejenis tumbuhan rempah-rempah. Bagian bunga kecombrang yang belum mekar atau masih menguncup ini sering digunakan sebagai bumbu dalam olahan makanan. Bagian buah, biji, dan batangnya juga biasa dimanfaatkan. Lantas, apa saja kandungan dan manfaat kecombrang?
Kandungan gizi kecombrang
Kecombrang atau yang memiliki nama latin Etlingera elatior ini adalah jenis tanaman rempah yang banyak ditemukan di berbagai daerah Indonesia, terutama Sumatera dan Jawa.
Rempah ini banyak dijadikan sebagai campuran atau bumbu penyedap yang memberikan aroma dan rasa yang khas pada masakan.
Kecombrang dikenal dengan banyak istilah lain, seperti kantan, honje, kincung, asam cekala, atau sambuang.
Dalam bahasa Inggris, kecombrang dikenal dengan istilah torch ginger yang diambil dari bentuk kuncup bunganya yang berwarna merah menyerupai obor. Selain itu, beberapa orang juga mengenalnya sebagai red ginger lily.
Dilansir dari laman Data Komposisi Pangan Indonesia (DKPI), per 100 gram kecombrang segar mengandung nutrisi, seperti berikut ini.
- Air: 90 gram (g).
- Kalori: 34 kkal.
- Protein: 0,9 g.
- Lemak: 1,0 g.
- Karbohidrat: 6,7 g.
- Serat: 2,6 g.
- Kalsium: 60 miligram (mg).
- Fosfor: 16 mg.
- Zat besi: 1,0 mg.
- Kalium: 650,6 mg.
- Karoten Total: 73 mg.
- Riboflavin (Vit. B2): 0,02 mg.
- Niacin (Vit. B3): 0,8 mg.
Manfaat kecombrang untuk kesehatan tubuh
Studi yang diterbitkan dalam Pakistan Journal Of Biological Sciences mengungkapkan bahwa kecombrang memiliki potensi sebagai bahan pangan yang memiliki kandungan antioksidan, antibakteri, dan antikanker.
Kecombrang juga kaya akan berbagai macam nutrisi, terutama mineral penting seperti kalsium, kalium dan fosfor. Selain itu, kecombrang juga rendah kalori dan tinggi kandungan serat.
Berikut adalah beberapa manfaat kecombrang bagi kesehatan tubuh yang bisa Anda rasakan.
1. Mencegah kerusakan sel tubuh
Penelitian tahun 2011 yang diterbitkan pada jurnal BMC Research Notes bertujuan untuk melihat kandungan antioksidan bunga kecombrang.
Hasilnya, efek antioksidan kecombrang memang sangat kuat. Bukan hanya bunganya, bahkan batang, rimpang, dan daun tanaman kecombrang sangat tinggi antioksidan.
Efek antioksidan pada tanaman kecombrang dihasilkan oleh kandungan senyawa flavonoid, yakni salah satu senyawa antioksidan yang membantu menangkal kerusakan sel dalam tubuh.
Tingginya kandungan antioksidan membuat kecombrang dikenal sebagai tanaman antikanker. Hal ini disebabkan kecombrang mampu memperlambat kerusakan akibat pertumbuhan sel kanker, khususnya terhadap sel kanker payudara.
2. Menghambat pertumbuhan bakteri
Tanaman kecombrang juga dipercaya memiliki kemampuan yang signifikan sebagai agen antibakteri dalam merespon gejala penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen.
Berdasarkan pengujian dari Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau pada tahun 2016, ekstrak batang tanaman kecombrang mengandung zat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai bakteri, seperti Bacillus cereus, Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus.
Sifat antibakteri ini disebabkan oleh kandungan minyak atsiri, alkaloid, dan asam lemak pada kecombrang.
Selain itu, karena sifat antibakteri yang dimilikinya, kecombrang juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami.