Apakah Anda pernah mendengar nama tanaman krokot? Krokot sering dianggap sebagai tanaman gulma atau hama, sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Padahal, daun krokot juga bisa Anda makan dan punya kandungan nutrisi yang menakjubkan. Lantas, apa saja manfaat daun krokot bagi kesehatan? Simak ulasannya di bawah ini.
Kandungan nutrisi dalam daun krokot
Krokot adalah istilah untuk berbagai jenis tanaman dari suku Portulacaceae yang umumnya tumbuh begitu saja secara liar. Jenis krokot yang bisa Anda konsumsi memiliki nama Latin Portulaca oleracea yang juga dikenal dengan nama gelang biasa atau resereyan.
Dalam bahasa Inggris, daun krokot dikenal sebagai purslane. Daun krokot umumnya kecil, namun tebal dan karakteristiknya cukup berair. Saat Anda konsumsi, daun krokot cenderung memiliki rasa yang asin dan sedikit asam.
Daun krokot sering dibuang begitu saja, padahal ada berbagai khasiat kesehatan yang sangat mengesankan. Menurut FoodData Central U.S. Department of Agriculture dalam 100 gram daun krokot atau purslane segar terdapat kandungan nutrisi seperti di bawah ini.
- Air: 92,86 gram
- Kalori: 20 kkal
- Protein: 2,03 gram
- Lemak: 0,36 gram
- Karbohidrat: 3,39 gram
- Serat: 0,0 gram
- Kalsium: 65 miligram
- Fosfor: 44 milligram
- Zat besi: 1,99 miligram
- Natrium: 45 miligram
- Kalium: 494 miligram
- Tembaga: 0,113 miligram
- Magnesium: 68 miligram
- Seng: 0,17 miligram
- Retinol (Vit. A): 0,0 mikrogram
- Thiamin (Vit. B1): 0,047 miligram
- Riboflavin (Vit. B2): 0,112 miligram
- Niacin (Vit. B3): 0,48 miligram
- Vitamin C (Vit. C): 21 miligram
Manfaat daun krokot untuk kesehatan tubuh
Scientific World Journal menjelaskan bahwa daun krokot kaya akan sumber berbagai mineral penting, seperti kalium (494 mg/100 g), magnesium (68 mg/100 g), dan kalsium (65 mg/100 g). Asam lemak omega-3 dalam daun krokot juga memiliki banyak khasiat bagi kesehatan.
Apakah Anda masih ragu untuk mencoba daun krokot? Maka dari itu, berikut beberapa manfaat daun krokot untuk kesehatan tubuh yang perlu Anda ketahui.
1. Mencegah risiko tumor dan kanker
Tumor dan kanker menjadi penyakit yang ditakuti oleh sebagian besar kalangan. Daun krokot telah digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk membantu mencegah berbagai penyakit pada manusia, termasuk tumor dan kanker.
Studi yang diterbitkan jurnal Carbohydrate Polymers menemukan bahwa ekstrak daun krokot memiliki bioaktivitas, seperti hipoglikemik, hipolipidemik, antioksidan, antitumor, dan antikanker.
Penelitian tersebut juga mengevaluasi efektivitas antitumor dan antikanker untuk melihat perkembangan sel kanker serviks pada objek tikus. Hasilnya, kandungan pada ekstrak daun krokot secara signifikan menghambat pertumbuhan sel tumor pada tikus.
2. Menjaga kesehatan jantung
Daun krokot merupakan satu dari sekian banyak tumbuh-tumbuhan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3. Kadar omega-3 yang dimiliki daun krokot jauh lebih tinggi dibanding jenis tumbuh-tumbuhan lainnya.
Manfaat asam lemak omega-3 pada daun krokot ini sangat penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit, seperti stroke, serangan jantung, dan gangguan jantung lainnya.
Asam lemak omega-3 bekerja dengan cara mencegah penumpukan plak pada pembuluh darah dan membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), sekaligus menyeimbangkan kadar kolesterol keseluruhan pada tubuh Anda.
3. Mendukung perkembangan anak
Salah satu jenis asam lemak omega-3, yakni docosahexaenoic acid (DHA) penting untuk perkembangan anak. Publikasi yang diterbitkan pada The British Journal of Nutrition berusaha mengevaluasi beberapa hasil penelitian sebelumnya berkaitan dengan hal ini.
Para peneliti meninjau efektivitas suplemen asam lemak omega-3 pada ibu hamil dan menyusui. Hasilnya asupan DHA selama masa kehamilan dan menyusui memberikan efek terhadap ketajaman visual, perkembangan saraf jangka panjang, dan pertumbuhan anak.
Sementara asupan DHA pada bayi selama masa kehidupan awalnya, memberikan efek menguntungkan pada hasil visual dan saraf, namun tidak terlalu signifikan untuk pertumbuhan.
Untuk memastikan tumbuh kembang anak sempurna semenjak kehamilan, penting bagi Anda untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan asupan nutrisi yang sesuai.
4. Meningkatkan kekuatan tulang
Susu bukanlah satu-satunya sumber makanan yang dapat menyehatkan tulang Anda. Daun krokot juga bisa memelihara kesehatan tulang berkat manfaat berbagai mineral penting bagi tubuh, terutama kalsium dan magnesium.
Kalsium adalah mineral utama penyusun tulang. Kekurangan kalsium dapat melemahkan struktur tulang, sehingga lebih rentan mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Magnesium juga berperan meningkatkan kekuatan tulang dengan membantu pertumbuhan sel tulang. Selain kedua mineral itu, daun krokot juga memiliki kandungan mineral lain, seperti kalium, fosfor, zat besi, dan mangan.
5. Membantu menurunkan berat badan
Jika Anda sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan, daun krokot bisa Anda masukkan dalam menu diet. Daun krokot kaya akan kandungan nutrisi, namun asupan kalori yang dimilikinya tergolong rendah, hanya 20 kkal dalam 100 gram penyajian.
Lebih dari 90 persen kandungan daun krokot adalah air, atau lebih tepatnya 92,86 gram per 100 gram penyajiannya. Kandungan air yang tinggi pada daun krokot secara tidak langsung bisa melancarkan kerja sistem pencernaan yang bermanfaat dalam diet Anda.
Cara aman mengonsumsi daun krokot
Daun krokot umumnya tumbuh liar di sekitar pekarangan, taman, dan tempat lainnya. Anda bisa mengonsumsi hampir seluruh bagian daun krokot, termasuk batang dan bunganya. Pastikan Anda mencuci bersih terlebih dulu daun krokot liar sebelum mengolahnya.
Sebagian masyarakat Indonesia memanfaatkan daun krokot dengan cara dimasak bening atau urap. Daun krokot sebenarnya memiliki cita rasa asin dan sedikit asam, sehingga Anda bisa mencampurnya dalam menu salad untuk diet.
Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi daun krokot. Krokot mengandung oksalat yang bisa memicu pembentukan batu ginjal. Penderita batu ginjal perlu berhati-hati saat makan krokot, terutama bagian bijinya.
Krokot juga memiliki rasa asin berkat kandungan natrium (45 mg/100 gram), sehingga perlu dihindari oleh orang dengan risiko tekanan darah tinggi atau menjalani diet rendah garam.
Selalu konsultasikan ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh Anda.
[embed-health-tool-bmi]