backup og meta

Brown Sugar Miliki Mineral Lebih Banyak, Apakah Lebih Aman?

Brown Sugar Miliki Mineral Lebih Banyak, Apakah Lebih Aman?

Salah satu bahan yang kerap digunakan untuk minuman adalah brown sugar. Seperti namanya, gula ini memiliki warna kecokelatan. Lantas, apa yang membedakan gula ini dengan bahan pemanis lainnya?

Apa itu brown sugar?

Brown sugar artinya gula cokelat dalam bahasa Indonesia. Brown sugar adalah yang gula berasal dari sari dan air tebu yang dibuat dalam bentuk butiran kristal kecil. 

Hanya saja, jenis gula ini ditambahkan bahan molases, yakni hasil dari pemurnian tebu. Inilah yang membuat pemanis ini memiliki warna kecokelatan dengan rasa yang lebih legit.

Penambahan molases ini ternyata membuat kandungan mineralnya lebih banyak daripada gula pasir putih biasa.

Kandungan brown sugar

Dalam 100 gram, berikut kandungan gizi yang ada pada brown sugar.

  • Sukrosa: 94,6 gram (g).
  • Glukosa: 1,35 g.
  • Fruktosa: 1,11 g.
  • Kalsium: 83 mg.
  • Zat besi: 0,71 mg.
  • Magnesium: 9 mg.
  • Fosfor: 4 mg.
  • Kalium: 133 mg.
  • Natrium: 28 mg.
  • Selenium: 1,2 mcg.
  • Kolin: 2,3 mcg.

Manfaat brown sugar

manfaat brown sugar untuk tambah energi

Dari berbagai macam kandungan brown sugar di atas, berikut manfaat yang bisa Anda dapatkan.

1. Memberikan pasokan energi dengan cepat

Sebagian besar kandungan pemanis ini terdiri dari gula, yaitu glukosa, sukrosa, dan fruktosa.

Gula memiliki susunan yang lebih sederhana sehingga bisa dipecah menjadi glukosa dengan cepat. 

Glukosa ini nantinya berperan sebagai pasokan energi oleh sel-sel tubuh agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Bila asupan cukup tinggi, gula pun akan disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak.

2. Memperkuat tulang

Kadar kalsium brown sugar 83 kali lebih tinggi daripada gula pasir putih biasa.

Perlu diketahui, sebanyak 99% kalsium di tubuh ditemukan di tulang dan gigi. 

Untuk itu, kalsium merupakan mineral yang diperlukan tulang agar tetap padat dan kuat. 

Meski begitu, Anda perlu ingat bahwa gula cokelat ini hanya memberikan asupan kalsium sebesar 7% dari keperluan harian Anda. 

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi pemanis ini sebagai satu-satunya asupan kalsium harian.

3. Menjaga fungsi otot

Jenis gula ini juga mengandung kalium yang penting untuk fungsi otot. Kalium berguna untuk memberikan sinyal listrik menuju otot. 

Hal ini membuat otot bisa berkontraksi sehingga gerak tubuh tetap tejaga.

Bila kekurangan kalium, Anda bisa mengalami otot lemah, kram, bahkan detak jantung tak stabil (aritmia).

Lagi-lagi, pemanis ini tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya sumber kalium.

Dibandingkan dengan buah atau sayur lainnya, kadar kalium di dalam pemanis ini relatif lebih rendah sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan harian Anda.

4. Melindungi sel-sel tubuh

Kandungan selenium pada brown sugar juga penting untuk kesehatan tubuh. 

Setelah dikonsumsi, selenium akan membentuk senyawa bernama selenoprotein. Senyawa ini penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan infeksi.

Selenium juga bersifat sebagai antioksidan yang bisa memecah radikal bebas. Diketahui, radikal bebas bisa merusak jaringan tubuh yang bisa menyebabkan peradangan hingga penyakit kronis.

Anda perlu ingat bahwa kadar selenium pada pemanis ini sangat rendah sehingga mungkin efeknya tidak begitu berpengaruh pada tubuh.

5. Menjaga tekanan darah

Manfaat brown sugar yang satu ini berasal dari kandungan magnesium dan kalium. 

Ya, kalium berguna untuk membuang natrium berlebih melalui urine. Asupan natrium yang terlalu tinggi membuat tekanan darah melonjak tinggi.

Sementara itu, magnesium mengurangi risiko hipertensi dengan cara memperlebar pembuluh darah. 

Hal ini membuat darah pun lebih lancar dan jantung tak perlu memompa terlalu keras dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

Perlu dingat, kebutuhan magnesium dalam sehari sebesar 340 – 350 mg.

Sementara itu, kadar magnesium pada pemanis ini hanya sebesar 9 mg. Jadi, manfaatnya mungkin tidak begitu berpengaruh.

Peringatan sebelum konsumsi brown sugar

Memang, tambahan molases pada gula ini bisa meningkatkan kadar mineral dan menambah manfaat kesehatannya.

Meski begitu, ini tetaplah gula yang harus dibatasi pemakaiannya.

Kementerian Kesehatan telah mengatur asupan gula harian sebanyak 4 sendok makan atau 50 gram per hari.

Terlebih, bila jumlahnya dibatasi, asupan mineral dari gula cokelat ini pun akan berkurang. Hal ini membuat manfaatnya mungkin tidak berdampak secara langsung.

Bila Anda memiliki diabetes atau berpotensi terkena diabetes, sebisa mungkin batasi asupan gula cokelat harian. 

Asupan ini tentu bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat dan membahayakan bagi Anda.

Untuk itu, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan takaran brown sugar yang tepat.

Rangkuman

  • Brown sugar mengandung molases atau hasil pemurnian tebu sehingga tampak kecokelatan.
  • Molases memberikan tambahan mineral pada gula, seperti kalsium, kalium, dan magnesium.
  • Meski mineralnya memberikan manfaat, asupannya harus dibatasi sebisa mungkin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What is brown sugar? Food Insight. (2021, March 10). Retrieved October 12, 2022, from https://foodinsight.org/what-is-brown-sugar/

What is molasses? Food Insight. (2021, May 24). Retrieved October 12, 2022, from https://foodinsight.org/what-is-molasses/

Sugar. (2022). Retrieved 12 October 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/sugar

Dowse, M. (n.d.). Digestion, absorption and transport of carbohydrates. Sugar Nutrition Resource Centre. Retrieved October 12, 2022, from https://www.sugarnutritionresource.org/the-basics/digestion-absorption-of-sugar

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved October 12, 2022, https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/168833/nutrients

Fooddata Central Search Results. FoodData Central. (n.d.). Retrieved October 12, 2022, https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/746784/nutrients

Del Valle, H. B., Yaktine, A. L., Taylor, C. L., & Ross, A. C. (Eds.). (2011). Dietary reference intakes for calcium and vitamin D. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK56060/

Angka Kecukupan Gizi Indonesia. (2019). Retrieved 12 October 2022, from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

The importance of potassium – Harvard Health. (2019). Retrieved 12 October 2022, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-potassium

Shrimanker, I., & Bhattarai, S. (2021). Electrolytes. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541123/

The importance of potassium – Harvard Health. (2019). Retrieved 12 October 2022, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/the-importance-of-potassium

Selenium. (2020). Retrieved 12 October 2022, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/selenium/

Houston, M. (2011). The Role of Magnesium in Hypertension and Cardiovascular Disease. The Journal of Clinical Hypertension, 13(11), 843-847. https://doi.org/10.1111/j.1751-7176.2011.00538.x

How Potassium Can Help Control High Blood Pressure. (2022). Retrieved 12 October 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/changes-you-can-make-to-manage-high-blood-pressure/how-potassium-can-help-control-high-blood-pressure

Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya? – Direktorat P2PTM. (2018). Retrieved 12 October 2022, from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya

Versi Terbaru

07/11/2022

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

4 Perbedaan Gula dan Pemanis Buatan, Mana yang Lebih Sehat?

Apakah Pemanis Buatan Bisa Digunakan untuk Memasak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 07/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan