Mendengar nama jengkol dan petai, otomatis Anda langsung teringat dengan aromanya yang khas. Ya, pamor makanan golongan biji-bijian ini sangat akrab menimbulkan bau napas saat dimakan. Meski begitu, bau khas tersebut tidak mampu menutupi rasa nikmat yang dirasakan para pecinta kuliner ini.
Yang jadi pertanyaan, katanya makan petai dan jengkol bersamaan bisa bikin sakit perut, benarkah?
Benarkah makan petai dan jengkol bersamaan bikin sakit perut?
Petai dan jengkol sama-sama merupakan tumbuhan jenis biji-bijian yang banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri, makanan yang satu ini bisa dengan mudah Anda temukan di tukang sayur, pasar tradisional, hingga pasar swalayan.
Bagi para penikmat makanan dengan aroma khas ini, tentu sudah tahu bahwa jengkol dan petai bisa dengan mudah diolah menjadi beragam sajian. Bahkan disantap mentah pun tidak akan mengurangi nikmatnya cita rasa biji-bijian ini.
Hanya saja, karena risiko bau napas yang muncul tepat saat maupun setelah Anda makan petai dan jengkol membuat keduanya jarang dimakan bersamaan.
Dengan alasan tersebut, kebanyakan orang lebih memilih memakan salah satunya guna mengurangi kemungkinan munculnya bau napas dan urine yang terlalu menyengat.
Sedangkan beberapa orang lainnya, enggan makan petai dan jengkol bersamaan karena beralasan bisa membuat sakit perut setelahnya. Bahkan, rasa sakit pada perut ini biasanya disertai dengan keluhan melilit. Benarkah demikian?
Sejauh ini sebenarnya belum ada penelitian atau penjelasan ilmiah yang membahas mengenai efek dari makan jengkol dan petai secara bersamaan.
Itu kembali lagi ke diri Anda sendiri, apakah ingin memakannya berbarengan atau satu per satu.
Jika ternyata setelahnya muncul rasa sakit disertai dengan keluhan tidak nyaman pada perut seperti melilit, mungkin ada hal lain yang menjadi penyebabnya.
Namun, efek yang umumnya terjadi setelah makan petai dan jengkol berbarengan tentu bau napas dan urine Anda menjadi lebih “semerbak’ ketimbang memakan salah satunya saja.
Efek kebanyakan makan petai dan jengkol
Meski belum terbukti bahwa makan petai dan jengkol bersamaan bisa menimbulkan sakit perut, tapi Anda tidak dianjurkan untuk memakan kedua biji-bijian ini dalam jumlah yang terlalu banyak.
Jengkol, yang punya nama latin Pithecellobium jeringa atau Archidendron pauciflorum, ditemukan dapat melukai ginjal. Hal ini seperti disebutkan dalam sebuah penelitian yang dimuat pada International Medical Case Reports Journal.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa djenkolism, sebutan untuk makan jengkol dalam jumlah berlebihan akan mengahasil asam jengkolat.
Asam jengkolat inilah yang kemudian mengarah pada terbentuknya kristal pada ginjal saluran kemih. Alhasil, ini dapat membuat Anda mengalami nyeri panggul, mual, muntah, sakit perut, dan sumbatan saluran kencing.
Bahkan, Anda juga berisiko mengalami cedera ginjal akut apabila sudah dalam kondisi yang cukup parah. Itulah mengapa Anda tidak disarankan makan jengkol dan petai terlalu banyak.
Berbagai gejala tersebut bisa semakin parah apabila Anda yang memang sudah memilki asam lambung tinggi. Ini karena kandungan asam jengkolat susah larut dalam air dan akan membentuk kristal saat berada pada konsentrasi asam lambung yang tinggi.
Kristal ini yang nantinya dapat menyumbat saluran kemih dan ginjal, hingga menimbulkan berbagai gejala pada tubuh.
Sementara untuk petai yang bernama latin Parkia speciosa, belum ada penelitian khusus yang membahas efek samping dari makan petai dalam jumlah banyak.
Hal tersebut diungkapkan dalam artikel yang diterbitkan oleh Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.
Dalam artikel tersebut mengatakan bahwa penelitian lain belum menemukan efek buruk dari konsumsi petai.
Namun lagi-lagi, ada baiknya Anda membatasi makan jengkol dan petai hanya dalam porsi yang secukupnya, termasuk saat dimakan bersamaan.
[embed-health-tool-bmi]