Apakah Anda tahu tentang buah maja? Mungkin masih terdengar asing bagi Anda. Namun, buah ini banyak dijumpai di India dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Lantas, adakah manfaatnya untuk kesehatan?
Kandungan gizi buah maja
Buah maja (Aegle marmelos) adalah buah berwarna hijau, bulat, dan berukuran 5 – 20 cm.
Saat mentah, buah ini terasa asam, pahit, dan panas. Buah yang matang akan berwarna kekuningan dan terasa manis.
Buah ini merupakan tanaman liar di India, Pakistan, dan Bangladesh, tetapi juga bisa tumbuh di Pulau Jawa, terutama pada wilayah kering.
Sebelum mengetahui manfaat buah maja, Anda harus mengetahui kandungannya. Berikut zat gizi yang ada dalam 100 gram buah.
- Air: 61,5 gram (g).
- Protein: 2,62 g.
- Lemak: 0,39 g.
- Karbohidrat: 31,8 g.
- Abu: 1,7 g.
- Karotenoid: 55 g.
- Vitamin B1: 0,13 miligram (mg).
- Vitamin B2: 1,19 mg.
- Vitamin B3: 1,1 g.
- Vitamin C: 60 mg.
- Asam tartrat: 2,11 mg.
Buah ini juga mengandung vitamin A, kalsium, dan fosfor.
Maja pun mengandung fitonutrien atau senyawa khas tanaman, seperti furocoumarins, marmelosin, tannin, cineol, citronellal, dan limonene.
Manfaat buah maja
Berdasarkan zat gizi di atas, berikut potensi manfaat yang bisa didapatkan
1. Mengatasi disentri
Ekstrak buah ini membantu melawan bakteri penyebab disentri, yaitu Shigella dysenteriae. Bakteri ini menyebabkan Anda diare, demam, dan sakit perut.
Kandungan lektin pada ekstrak ini bisa melapisi usus dan melindunginya dari infeksi bakteri. Jadi, risiko diare akibat infeksi pun berkurang.
2. Melawan infeksi kulit
Studi terbitan Asian Pacific Journal of Tropical Disease (2014) menemukan bahwa ekstrak buah, daun, dan akarnya berpotensi melawan jamur dan bakteri yang bisa menginfeksi kulit, seperti Staphylococcus aureus.
Khasiat buah maja ini berasal dari berbagai kandungan fitonutriennya.
Meski begitu, khasiat ini masih harus diteliti lebih lanjut. Pasalnya, para ahli baru mengujinya di laboratorium, bukan pada manusia.
3. Mengurangi risiko tukak pencernaan
Tukak adalah kondisi luka pada dinding saluran pencernaan, biasanya sering ditemukan pada lambung.
Nah, ekstrak biji di dalam buah ini pun membantu mengurangi cairan lambung dan keasamannya. Diketahui, keduanya bisa mengiritasi lambung dan membentuk tukak.
Kandungan quercetin pada buah ini mempercepat penyembuhan luka di lambung. Quercetin juga bersifat antioksidan sehingga bisa melindungi saluran pencernaan dari paparan radikal bebas.
Perlu diingat, penelitian ini baru diuji pada hewan, bukan pada manusia.
4. Menurunkan risiko kanker
Buah maja mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, di antaranya marmelosin, nitric oxide, dan 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH).
Antioksidan membantu menangkal radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kanker.
Kandungan marmelosin juga mengurangi risiko kerusakan sel yang berlangsung dari waktu ke waktu dan menjadi salah satu faktor risiko kanker.
Perlu diingat, buah ini bukanlah obat kanker dan penelitian baru dilakukan pada laboratorium, bukan pada pasien yang mengonsumsi buah maja.
5. Mengontrol gula darah
Buah ini mengandung quercetin yang menghambat proses pembentukan gula di dalam tubuh. Jadi, gula darah pun tidak melonjak naik.
Selain itu, buah ini juga mengandung berbagai jenis antioksidan, seperti marmelide, tanin, riboflavin, aegeline, beta-karoten, lupeol, eugenol.
Berbagai kandungan tersebut mencegah radikal bebas yang bisa mengganggu sel pankreas. Jadi, sel ini bisa menghasilkan insulin dengan baik.
Lagi-lagi, berbagai penelitian yang ada baru melihat potensi manfaat di laboratorium, bukan pada manusia.