backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Minum Jus vs Smoothies, Mana yang Lebih Sehat dan Bernutrisi untuk Tubuh?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Minum Jus vs Smoothies, Mana yang Lebih Sehat dan Bernutrisi untuk Tubuh?

    Jus dan smoothie adalah minuman yang bukan hanya menyegarkan, tetapi juga sehat bagi tubuh karena sama-sama terbuat dari buah dan sayuran pilihan. Tidak heran jika banyak orang rutin minum jus atau smoothies sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan gizi harian mereka. Namun di antara keduanya, mana yang lebih baik untuk tubuh, ya? Minum jus atau minum smoothie? Simak ulasannya di bawah ini.

    Antara jus dan smoothie, mana yang lebih rendah kalori?

    Jus buah pada umumnya lebih rendah kalori daripada smoothies. Pasalnya, jus biasanya hanya dibuat dengan buah atau sayur (atau kombinasi keduanya), dengan tambahan sedikit gula sebagai pemanis.

    Sementara itu, tekstur smoothies lebih padat daripada jus karena biasa ditambahkan pengental seperti yogurt, susu, selai kacang, tahu sutera, madu, chia seed, bubuk protein, hingga es krim. Berbagai bahan tambahan ini pada akhirnya ikut mendongkrak nilai kalori dalam satu gelas smoothies itu. Maka, smoothies sebenarnya kurang cocok untuk dijadikan minuman teman makan besar Anda, karena bisa melipatgandakan terlalu banyak asupan kalori dalam tubuh Anda.

    Akan tetapi, jika Anda memasukan terlalu banyak gula ke dalam minumn jus Anda, jus Anda juga bisa menyumbangkan kalori dalam jumlah yang berlebihan, bahkan lebih tinggi dari kalori makan utama Anda.

    Mana yang lebih tinggi protein?

    Karena bahan dasar utama jus hanyalah buah atau sayuran pilihan Anda, kandungan protein dalam satu gelas jus tentu akan lebih sedikit daripada smoothies. Pasalnya, kandungan protein dalam smoothies datang dari bahan pengentalnya, entah itu susu, yogurt, hingga susu protein.

    Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang butuh tambahan protein tinggi, smoothie bisa menjadi pilihan minuman Anda sehari-hari. Namun jika Anda merasa kebutuhan protein Anda sudah tercukupi dengan baik dari makanan, minum jus adalah pilihan yang paling tepat.

    Mana yang lebih tinggi serat?

    Serat merupakan komponen yang dibutuhkan dalam makanan sehari-hari. Serat berperan untuk memperlancar pencernaan sehingga Anda terhindar dari sembelit, membuat Anda merasa kenyang lebih lama, hingga membantu mengontrol kadar gula darah dan kolesterol.

    Pada dasarnya, baik jus dan smoothies sama-sama minim kadar seratnya. Ya. Anda tidak akan mendapatkan serat sebanyak yang Anda temui di dalam buah segar jika Anda hanya minum jus atau smoothies saja.

    Namun jika harus dibandingkan, smoothie masih memiliki serat yang lebih tinggi serat daripada jus. Campuran smoothie bukan hanya mengandung susu atau yogurt dengan buah, seringnya smoothie juga dicampur dengan oats, atau kacang dan biji-bijian seperti biji chia atau flaxseed (biji rami) sebagai penambah serat.

    Mana yang lebih cepat buat kenyang?

    Berdasarkan kepadatan isi dan nutrisinya, smoothie lebih bisa membuat Anda cepat kenyang dan tahan lama. Serat dalam smoothie membuat Anda kenyang lebih cepat, dan protein membantu menjaga perut tahan kenyang lebih lama. Sedangkan, efek mengenyangkan dari jus lebih sedikit dibandingkan dengan smoothie.

    Kesimpulannya?

    Jus dan smoothie dua-duanya baik untuk kesehatan tubuh. Kalau mau pilih yang mana, semua ini tergantung dengan kebutuhan tubuh dan bahan-bahan apa saja yang Anda masukkan ke dalam minuman racikan Anda.

    Smoothies bisa menjadi makanan pengganti sarapan Anda yang padat zat gizi dan juga mengenyangkan. Sedangkan, jus bisa menjadi minuman selingan pada waktu makan Anda.

    Namun yang perlu dicatat, baik jus dan smoothie sebaiknya tidak lebih diutamakan daripada makan buah/sayuran segar. Ketika Anda minum jus buah atau smoothies, semua zat gizinya akan lebih mudah masuk ke dalam sistem pencernaan sehingga lebih cepat diserap oleh tubuh. Hal ini kemudian tersebut membuat gula darah jadi melonjak naik. Gula darah yang sering naik bisa membuat kadar lemak Anda juga ikut meningkat, yang juga tidak baik untuk kesehatan dalam jangka panjang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan