Sayur dan buah-buahan yang tampak segar menggoda adalah pilihan pertama Anda ketika mampir ke tukang sayur atau supermarket dekat rumah. Tapi tahukah Anda kalau sayuran layu pun masih layak untuk dikonsumsi? Lalu, bagaimana dengan kandungan nutrisinya?
Kandungan nutrisi dar sayuran layu dan tampak “jelek” masih sama seperti yang segar
Ada sebagian buah dan sayur yang terlihat ‘buruk rupa’ dibanding teman-temannya yang dihasilkan dari ladang yang sama. Tapi angan buru-buru dibuang. Meski tampilannya memang tidak sempurna, bukan berarti buah dan sayuran tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Karena makanan tetaplah makanan, meski tidak terlihat menawan.
Dilansir dari Health, Rachel Beller seorang nutrisionis di Los Angeles mengatakan bahwa selama buah dan sayur masih terlihat segar dan tidak busuk atau basi, tampilan fisik yang sedikit layu dan tak sempurna sebenarnya tidak masalah. Dia menjamin, makanan yang terlihat tidak sempurna itu masih memiliki kandungan yang sama seperti makanan lain sejenisnya.
Menurut pendiri Beller Nutritional Institute ini, semua jenis makanan, buah dan sayur dapat menambah gizi harian Anda. Banyak orang kurang makan buah dan sayur, kebiasaan membedakan buah dan sayur dari tampilan hanya akan membuat Anda semakin menjauhi makanan sehat.
Lalu, bagaimana cara mengolah sayuran jelek ini agar tetap bernutrisi?
Tidak ada perbedaan antara cara mengolah sayuran layu nan buruk rupa dengan sayuran yang segar. Mulai dari digoreng, direbus, dikukus, dipanggang, hingga dibakar, semuanya sah-sah saja. Kandungan nutrisinya pun sebelas dua belas dengan buah dan sayuran segar lainnya.
Anda hanya perlu memastikan bahwa sayuran jelek itu sudah dicuci hingga bersih. Bila ada sebagian kecil dari buah atau sayur yang sepertinya terlalu matang atau rusak (misalnya ujung daun yang bolong digigit ulat atau ada satu titik bagian buah yang agak benyek), Anda bisa memotong bagian tersebut untuk dibuang dan mengonsumsi sisanya.
Pada dasarnya, cara pengolahan dan konsumsi terbaik sayur itu tergantung dari jenis sayurnya sendiri. Cuma yang perlu digarisbawahi adalah ketika sayur itu sudah dicabut dari batangnya, pada saat itu kandungan nutrisinya sebagian sudah berkurang. Sayur mendapatkan suplai kandungan nutrisi langsung dari tanaman atau tumbuhan itu sendiri. Jadi ketika suplai gizinya terputus, maka kandungan nutrisi sayur pun berkurang.
Ada juga jenis sayur yang kandungan nutrisi dan vitaminnya bisa makin kuat bila diolah dengan baik. Seperti wortel, bila direbus kandungan karotenoid seperti beta karoten bisa meningkat. Sementara itu kalau dikukus, kandungan vitamin C dan karotenoidnya bisa berkurang tapi bisa meningkatkan kadar asam fenolat (sejenis antioksidan).
Jangan salah! Ada dampak membuang buah dan sayuran jelek
Sebuah data menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga makanan yang ada di dunia terbuang sia-sia hanya karena penampilannya. Padahal jika dimanfaatkan sebagaimana mestinya, jumlah tersebut dapat memberi makan miliaran orang yang kelaparan di dunia. Tak hanya itu, kebiasaan membuang-buang makanan berpenampilan jelek juga dinilai sebagai suatu kebiasaan yang dapat merusak keseimbangan hidup. Ini karena membuang makanan yang demikian turut menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sejumlah ahli menyatakan bahwa sampah dari makanan-makanan tersebut turut menyumbang sekitar 8% dari polusi iklim global. Penelitian juga menyebutkan bahwa membuang makanan dapat berdampak pada semakin banyaknya orang yang menderita kelaparan.
Dampak-dampak tersebut belum termasuk pemborosan air dan polusi udara dari makanan-makanan yang dibiarkan membusuk di tempat sampah. Jika nyatanya buah atau sayuran layu memiliki kandungan yang sama dengan yang sempurna, yakin Anda masih akan membuangnya?
Kalkulator BMI
Benarkah berat badan Anda sudah ideal?
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.