Ini karena Anda juga butuh energi untuk bergerak, berjalan, berpikir, dan melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.
Oleh sebab itu, Anda bisa menggunakan Kalkulator Kebutuhan Kalori untuk menghitung BMR Anda sekaligus jumlah total kalori yang Anda butuhkan setiap hari.
Faktor-faktor yang memengaruhi BMR

Seperti yang telah disebutkan, Anda akan mendapatkan hasil yang beragam saat menghitung BMR setiap orang bahkan pada kelompok usia yang sama. Di bawah ini merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi BMR seseorang.
1. Faktor-faktor dari dalam tubuh
Faktor-faktor internal seperti kondisi genetik, usia, ukuran badan, dan lainnya memiliki peran besar dalam menentukan BMR Anda. Berikut faktor-faktor internal tersebut.
- Kondisi genetik. Beberapa gen tubuh Anda kemungkinan dapat memengaruhi besarnya BMR.
- Ukuran badan. Orang bertubuh besar memiliki lebih banyak sel tubuh yang melakukan metabolisme sehingga BMR-nya juga lebih tinggi.
- Jumlah massa otot. Semakin besar massa otot seseorang, semakin tinggi pula BMR-nya. Ini karena otot membakar banyak energi.
- Jumlah massa lemak. Lemak hanya membakar sedikit energi dibandingkan organ lain dalam tubuh.
- Usia. Pembakaran energi di dalam tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Akibatnya, terjadi penurunan BMR pada orang-orang yang lebih tua.
- Jenis kelamin. Pria secara umum memiliki laju metabolisme sekaligus BMR yang lebih tinggi dibandingkan wanita.
- Pertumbuhan. Balita dan anak-anak memiliki kebutuhan energi yang lebih besar untuk mendukung pertumbuhan dan suhu tubuhnya.
- Kondisi hormon dan saraf. Ketidakseimbangan hormon dan fungsi saraf turut memengaruhi kemampuan tubuh dalam membakar kalori.
2. Faktor-faktor dari luar tubuh
Saat Anda menghitung BMR, ada faktor-faktor eksternal yang tanpa Anda sadari ikut menentukan hasilnya. Berikut faktor-faktor yang dimaksud.
- Zat gizi yang dikonsumsi. Lemak dapat meningkatkan metabolisme sebesar 0 – 5 persen, karbohidrat sebesar 5 – 10 persen, dan protein sebesar 20 – 30 persen.
- Suhu lingkungan. Jika suhu lingkungan terlalu rendah atau tinggi, tubuh harus bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan suhu internal. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan BMR.
- Aktivitas fisik. Orang yang rutin berolahraga memiliki laju pembakaran energi yang lebih tinggi, bahkan ketika mereka beristirahat.
- Berpuasa, kelaparan, atau diet ekstrem. Penurunan asupan kalori secara drastis dapat menurunkan BMR hingga sebesar 15 persen.
- Obat-obatan dan zat kimia. Kafein dan nikotin dapat meningkatkan BMR.
- Penyakit. Tubuh orang yang terkena penyakit harus bekerja lebih keras untuk membangun jaringan baru sehingga terjadilah peningkatan BMR.
- Kekurangan zat gizi. Kekurangan yodium dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid sehingga metabolisme dan BMR ikut menurun.
BMR menggambarkan kalori yang tubuh Anda butuhkan untuk menjalankan berbagai fungsi dasar. Dengan menghitung BMR, Anda dapat menetapkan batas kalori harian untuk menjaga berat badan ideal dan memelihara kesehatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar