backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Benarkah Minum Minyak Kelapa Bisa Menurunkan Berat Badan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    Benarkah Minum Minyak Kelapa Bisa Menurunkan Berat Badan?

    Berbagai macam diet dilakukan oleh banyak orang untuk menurunkan berat badan atau untuk mempertahankan berat badannya. Ya, memang tidak mudah untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Namun, minum minyak kelapa mungkin bisa menjadi salah satu cara mudah yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan berat badan.

    Bagaimana cara melakukannya? Apakah benar minyak kelapa dapat membantu memangkas lemak dalam tubuh? Bukannya minyak kelapa mengandung lemak tinggi? Cari tahu di sini!

    Benarkah minum minyak kelapa dapat menurunkan berat badan?

    Minyak kelapa mengandung jenis lemak jenuh yang sehat, yaitu asam laurat. Minyak kelapa ini diekstraksi dari buah kelapa segar yang mengandung sejumlah asam lemak rantai sedang yang relatif besar, sehingga tidak mudah tersimpan dalam jaringan lemak seperti asam lemak rantai panjang. Hal inilah yang membuat minyak kelapa dapat membantu menurunkan berat badan. Mengapa?

    Karena asam lemak dalam minyak kelapa membutuhkan energi yang lumayan tinggi untuk dapat dicerna tubuh. Sehingga, hal ini dapat mendorong tubuh untuk membakar energi lebih banyak. Akibatnya, berat badan Anda dapat turun.

    Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 1996, mengonsumsi 15-30 gram (1-2 sendok makan) asam lemak rantai sedang per hari dapat meningkatkan pemakaian energi sebesar 5% atau sekitar 120 kalori per hari.

    Selain itu, minyak kelapa yang mempunyai asam lemak rantai sedang juga dapat membantu mengurangi nafsu makan Anda. Sehingga, Anda akan makan lebih sedikit pada waktu makan selanjutnya dan Anda bisa lebih mengontrol asupan makan Anda. Hal ini tentu membantu Anda dalam menurunkan berat badan.

    Hal ini pun telah dibuktikan dalam beberapa penelitian tentang asam lemak rantai sedang. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa asam lemak rantai sedang dapat meningkatkan perasaan kenyang dan menyebabkan asupan kalori berkurang. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh cara lemak dalam tubuh dimetabolisme.

    Jadi, minyak kelapa dapat membantu Anda dalam menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan pembakaran lemak dan mengurangi nafsu makan. Bahkan, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa asam lemak rantai sedang (yang dimiliki minyak kelapa) dapat mengurangi lingkar pinggang atau lemak perut. Penelitian yang diterbitkan dalam ISRN Pharmacology tahun 2011 menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi minyak kelapa murni setiap hari selama empat minggu mengalami pengurangan lemak perut sekitar 1%.

    Apakah ada efek samping dari minum minyak kelapa?

    Walaupun memang tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna lemak yang terkandung dalam minyak kelapa, namun, minyak kelapa juga mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi. Bahkan, minyak kelapa mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan minyak babi. Hal ini tentu justru dapat meningkatkan berat badan Anda, jika dikonsumsi berlebihan. Beberapa penelitian jangka panjang juga telah mengaitkan minyak kelapa dengan kesehatan jantung.

    Jadi, jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan mengonsumsi minyak kelapa, sebaiknya tidak dalam porsi yang banyak. Minum minyak kelapa dalam jumlah banyak hanya akan memberi tambahan kalori pada tubuh Anda. Ini juga bisa memberi sinyal pada tubuh untuk menyimpan lemak lebih banyak, yang justru akhirnya dapat menambah berat badan Anda.

    Tapi, mengonsumsi minyak kelapa dalam jumlah sedikit mungkin juga tidak membantu Anda dalam menurunkan berat badan. Yang paling baik dilakukan sebagai upaya menurunkan berat badan adalah dengan mengubah kebiasaan makan Anda menjadi lebih sehat (mengurangi asupan karbohidrat dan lemak, serta meningkatkan asupan protein dan serat) dan melakukan olahraga teratur.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 21/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan