backup og meta

9 Penyebab Berat Badan Naik Mendadak yang Perlu Diketahui

9 Penyebab Berat Badan Naik Mendadak yang Perlu Diketahui

Apakah belakangan berat badan Anda naik secara mendadak? Kenaikan berat badan yang tidak direncanakan bisa menjadi tanda dari suatu gangguan kesehatan. Lantas, kondisi apa saja yang dapat menjadi penyebabnya?

Ragam penyebab berat badan naik mendadak

Berat badan yang naik tiba-tiba bisa berkaitan dengan pola makan, gaya hidup, hingga gangguan kesehatan tertentu. Berikut beberapa penyebab yang paling umum.

1. Gangguan kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid yang mengatur metabolisme dan pencernaan di dalam tubuh.

Bila fungsinya terganggu, kelenjar ini tidak dapat menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang normal sehingga metabolisme ikut terganggu.

Laju metabolisme yang melambat mengakibatkan berat badan naik secara tiba-tiba.

Biasanya, penderita yang mengalami kondisi ini akan diberikan obat untuk merangsang produksi hormon tiroid dalam tubuhnya.

2. Efek pengobatan diabetes melitus

berat badan naik selama pandemi

Jika Anda menjalani pengobatan insulin untuk mengontrol gula darah, jangan kaget bila berat badan Anda naik secara mendadak.

Ketika Anda menggunakan insulin, glukosa akan terserap dengan baik ke dalam sel tubuh sehingga gula darah menurun.

Namun, bila asupan makan Anda melebihi kebutuhan sehari-hari, sel tubuh Anda akan kelebihan glukosa.

Insulin akan mengubah glukosa yang tidak terpakai menjadi jaringan lemak sehingga berat badan Anda bertambah.

3. Penuaan

Massa otot Anda berkurang seiring bertambahnya usia.

Oleh karena pembakaran kalori lebih banyak berlangsung di otot, penurunan massa otot secara tidak langsung juga mengurangi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh Anda.

Berkurangnya kemampuan tubuh untuk membakar kalori tentunya berpengaruh pada berat badan seseorang.

Ada lebih banyak kalori yang tersisa dan berubah menjadi jaringan lemak sehingga berat badan Anda pun naik secara mendadak.

4. Efek pengobatan dengan steroid

Steroid merupakan obat untuk mengatasi berbagai masalah pada tubuh, seperti radang sendi, asma, dan alergi.

Pada penelitian dalam jurnal Clinical & Experimental Allergy, salah satu efek samping penggunaan steroid adalah bertambahnya nafsu makan dan asupan kalori.

Steroid juga berpengaruh terhadap metabolisme sampai meningkatkan penyimpanan lemak tubuh.

Oleh karena itu, pengobatan dengan steroid menjadi penyebab berat badan naik mendadak.

5. Stres dan emosional

Respons setiap orang dalam menghadapi stres bisa berbeda-beda, misalnya ada yang menjadikan makanan sebagai pelarian dari tekanan yang ia rasakan (emotional eating).

Semakin ia tertekan, semakin sering pula ia makan tanpa bisa mengendalikannya.

Hal ini tentu berdampak buruk karena orang yang melampiaskan stres dengan makan mungkin tidak menyadari sebanyak apa asupan kalorinya dalam sehari.

Selain itu, berat badan yang naik bisa menambah stres sehingga siklus ini terulang kembali.

6.  Kelelahan dan kurang tidur

Kelelahan dan kualitas tidur yang buruk juga bisa menjadi penyebab berat badan naik mendadak pada beberapa orang.

Ini karena orang yang kekurangan tidur mengalami peningkatan hormon leptin dalam tubuhnya. Hormon leptin berperan dalam menghasilkan rasa kenyang dan mengatur nafsu makan.

Bila kadarnya terlalu tinggi, tubuh akan mengalami gangguan dalam mengartikan rasa kenyang. Dampaknya, Anda seolah tetap merasa lapar meski baru makan banyak.

7. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS merupakan kelainan hormon yang memengaruhi fungsi ovarium wanita.

Banyak wanita dengan PCOS juga mengalami resistensi insulin, yakni kondisi ketika sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa dengan baik dan mengubahnya menjadi energi.

Resistensi insulin merupakan salah satu penyebab berat badan naik mendadak yang akhirnya berujung menjadi obesitas.

Pertambahan berat badan ini biasanya bisa terlihat dari bagian pinggul dan pinggang yang membesar.

Kenapa ada orang makan sedikit tapi berat badan naik?

Berikut beberapa alasan mengapa seseorang bisa mengalami kenaikan berat badan meskipun merasa makan sedikit.
  • Metabolisme lambat.
  • Pilihan makanan yang tidak sehat.
  • Kurangnya aktivitas fisik.
  • Memiliki kondisi kesehatan tertentu.
  • Stres.
  • Penggunaan obat-obatan.
  • Perubahan hormonal.

8. Penumpukan cairan

Selain massa lemak yang bertambah, kenaikan berat badan bisa berkaitan dengan penumpukan cairan alias edema.

Orang yang mempunyai masalah jantung, ginjal, atau hati biasanya mengalami pertambahan berat badan karena hal ini.

Jika kenaikan berat badan Anda berkaitan dengan edema, Anda mungkin akan mengalami pembengkakan pada tangan, kaki, atau perut.

Nah, sebaiknya Anda periksakan tanda-tanda tersebut ke dokter walaupun tidak mengalami gejala lain.

9. Diet yoyo

Pola diet yang salah juga kerap menjadi penyebab berat badan naik mendadak pada orang yang ingin mengurangi berat badan, contohnya diet yoyo

Diet yoyo merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kondisi berat badan yang naik dengan cepat setelah diet.

Siklus seperti ini nantinya malah dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih besar.

Untuk menjaga berat badan tetap stabil, Anda perlu menjalani pola makan yang sehat dan teratur serta memperbanyak asupan zat gizi bermanfaat.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan berat badan naik mendadak. Jika akarnya adalah makanan, Anda bisa mengatasinya dengan memperbaiki pola makan.

Namun, bila kondisi ini berkaitan dengan penyakit tertentu, Anda sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Thyroid and Weight | American Thyroid Association. (2023). Retrieved 3 July 2024, from https://www.thyroid.org/thyroid-and-weight/

Insulin and weight gain: Keep the pounds off. (2023). Retrieved 3 July 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/insulin-and-weight-gain/art-20047836

Menopause weight gain: Stop the middle age spread. (2024). Retrieved 3 July 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/menopause-weight-gain/art-20046058

Emotional Eating – HelpGuide.org. (2021). Retrieved 3 July 2024, from https://www.helpguide.org/articles/diets/emotional-eating.htm

Corticosteroids, S. (2021). Steroid Side Effects: How to Reduce Corticosteroid Side Effects. Retrieved 3 July 2024, from https://www.hss.edu/conditions_steroid-side-effects-how-to-reduce-corticosteroid-side-effects.asp

Why Is Sleep So Important to Weight Loss? | Sleep Foundation. (2022). Retrieved 3 July 2024, from https://www.sleepfoundation.org/physical-health/weight-loss-and-sleep

Can Polycystic Ovary Syndrome Make You Gain Weight?. (2023). Retrieved 3 July 2024, from https://health.clevelandclinic.org/can-polycystic-ovary-syndrome-make-gain-weight/

Berthon, B., Gibson, P., McElduff, P., MacDonald-Wicks, L., & Wood, L. (2015). Effects of short-term oral corticosteroid intake on dietary intake, body weight and body composition in adults with asthma – a randomized controlled trial. Clinical & Experimental Allergy, 45(5), 908-919. doi: 10.1111/cea.12505

Versi Terbaru

09/07/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

4 Kebiasaan untuk Menurunkan dan Menjaga Berat Badan Tetap Ideal

Selain Membakar Kalori, Ini 6 Manfaat Berdiri bagi Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 09/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan